Berita Kota Kupang

Penggusuran Bangunan di Oepura, Salib dan Gambar Yesus Lolos dari Penggusuran

Puluhan rumah di Jalan Sukun, Kelurahan Oepura, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang akhirnya digusur

Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/OBY LEWANMERU
Puing-puing bangunan yang digusur di Kelurahan Oepura, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, Selasa 23 November 2021 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru

POS-KUPANG.COM, KUPANG -- Puluhan rumah di Jalan Sukun, Kelurahan Oepura, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang digusur. Namun, terdapat kayu salib dan gambar Yesus (kudus) lolos dari penggusuran tersebut.

Pantauan POS-KUPANG.COM, Selasa 23 November 2021, puluhan rumah yang digusur itu mulai dari pertigaan sekitar depan Pustu Oepura. 

Ada pemandangan yang menjadi perhatian masyarakat dan juga setiap yang melintas di lokasi penggusuran.

Pemandangan itu, yakni ada satu kayu salib dan gambar Yesus yang lolos atau dihindari saat penggusuran.

Tiang salib itu masih berdiri tegak di depan rumah keluarga Funay. Di ujung salib terlihat ada tulisan INRI.

Baca juga: Buntut Panjang Penggusuran Rumah Robi Mella Oleh Pemda TTS, Adukan Masalah Ini Hingga Ke Komnas HAM

Sementara gambar Yesus nampak tergantung pada tembok. Pada tembok itu ada sekitar dua gambar Yesus. Tembok yang ada gambar Yesus itu juga tidak digusur. Sementara bangunan yang ada semua digusur rata tanah.

Pemandangan itu jadi perbincangan orang yang melintas Jalan Sukun maupun warga sekitar.

Penggusuran ini juga menyebabkan jaringan listrik di wilayah itu ikut terputus. Nampak ada petugas dari PLN yang sedang memperbaiki kabel-kabel sambungan ke rumah yang digusur.

Rumah yang digusur ini ada yang permanen,semi permanen dan juga rumah sederhana.  Nampak pula barang-barang milik penghuni rumah yang digusur masih ada di lokasi penggusuran. Ada juga yang sudah diangkut pemilik untuk pindah.

Puing-puing bangunan terlihat mengumpul di setiap rumah yang digusur. Warga yang rumahnya digusur ada yang mengungsi ke keluarga, ada juga yang terpaksa membuat bangunan darurat di sekitar rumah warga yang tidak terkena gusur.

Informasi yang diperoleh, penggusuran puluhan bangunan ini dilakukan sekitar pukul 10.00 wita.

Thom Natonis, salah satu saksi mata di lokasi penggusuran mengatakan, ada sekitar 30-an rumah yang digusur. Dari jumlah itu, ada empat atau lima rumah semi permanen.

Dikatakan, penggusuran itu akibat adanya persoalan tanah yang disengketakan oleh keluarga Tabelak.

Dia mengakui, saat penggusuran, operator alat berat tidak menggusur tiang salib dan gambar Yesus.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved