Mayat Ibu Anak Terbungkus Plastik

Fakta Fakta Penemuan Mayat Ibu dan Anak di Kota Kupang, Sang Kakak Duga Korban Dijemput Mantan Pacar

Ada 14 orang yang sudah dimintai keterangan. Para saksi yang diperiksa adalah orang yang pertama kali menemukan mayat serta beberapa orang lain.

Penulis: Alfons Nedabang | Editor: Alfons Nedabang
POS-KUPANG.COM/AMAR OLA KEDA
Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Rishian Krisna Budhiaswanto 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Mayat seorang perempuan dewasa beserta bayi laki-laki ditemukan di lokasi proyek SPAM Kali Dendeng, RT 01 RW 01 Kelurahan Penkase Oeleta, Kecamatan Alak, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur pada Sabtu 30 Oktober 2021.

Kedua mayat yang diduga memiliki pertalian darah tersebut merupakan korban pembunuhan.

Hampir sebulan penyidikan, polisi belum berhasil mengidentifikasi identitas mayat ibu dan anak. Pelakunya pun belum diketahui.

Berikut ini fakta-fakta kasus yang bikin geger masyarakat, termasuk sebelum tewas korban dijemput teman prianya dan menempati kos di belakang Pasar Inpres Oebobo, Kelurahan Fatului:

1. Terbungkus Kantong Plastik

Mayat ibu dan anak pertama kali ditemukan Obet Nego Benu (29), operator eksavator yang sedang mengerjakan penggalian tanah. Warga Kelurahan Kelapa Lima Kota Kupang itu membuat lubang untuk menanam pipa instalasi air bersih.

Baca juga: Puluhan Rumah di Kelurahan Oepura Kota Kupang  Digusur

Saat sedang bekerja, kondektur eksavator Semi Leonard Toto (21), menginformasikan kepada Obet bahwa ada bangkai binatang yang terbungkus plastik hitam di bekas galian. Selain mengeluarkan bau tidak sedap, kantong plastik itu dikerubuti banyak lalat.

Obet kemudian memindahkan bungkusan plastik dengan menggunakan eksavator.
Kemudian dia berusaha membuka bungkusan. Betapa kagetnya Obet ketika mengetahui isi kantong plastik ada sepasang kaki manusia.

Selanjutnya Obet menghentikan pekerjaan dan menghubungi Penanggung Jawab Proyek, Feri dan melaporkan ke Polsek Alak.

Keterangan lain dari Pelaksana Proyek PT Nindya Karya Nur Hidayat menjelaskan bahwa proyek penggalian pipa air di lokasi tersebut sudah dikerjakan sejak 19 Oktober 2021.

Baca juga: Remaja Sanggar Suara Nekamese Hasilkan 1.343 Masker Tanggulangi Covid-19

Namun pada 24 Oktober pekerjaan dihentikan karena eksavator yang digunakan berukuran kecil sehingga tidak dapat menggali lubang saluran air sesuai kedalaman yang ditentukan. Selama 25-28 Oktober tidak ada kegiatan pekerjaan di lokasi.

Pekerjaan dilanjutkan pada Jumat 29 Oktober 2021 dengan menggunakan eksavator lebih besar yang dioperasikan Obet Nego Benu. Eksavator sebelumnya digeser ke wilayah Desa Pariti, Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang.

2. Mama Muda Berusia Sekitar 25-30 Tahun

Beberapa saat setelah mendapat laporan, Kapolsek Alak Kompol Tatang Panjaitan bersama Bhabinkamtibmas Kelurahan Penkase Oeleta Bripka Agus Mampu beserta anggota unit Sabhara, Intelkam dan Reskrim ke lokasi kejadian. Polisi memasang police line dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Baca juga: Ratusan Pelajar dan Guru di SMAK Sta Maria Fatima Betun Ikut Vaksinasi Covid-19 dari BIN NTT

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved