Tips Sehat

Penyebab Sering Berdeham, Bisa Jadi 9 Gejala Penyakit Ini, Waspada!

ketika berdeham menjadi terus-menerus dan di luar kendali, penting untuk mencari tahu apa penyebabnya secara pasti.Berdeham kronis dapat merusak pita

Editor: Hermina Pello
Net
Ilustrasi - Penyebab Sering Berdeham, Bisa Jadi 9 Gejala Penyakit Ini, Waspada! 

Perawatan lain untuk postnasal drip mungkin termasuk:

Dekongestan yang dijual bebas, seperti pseudoefedrin 
Antihistamin, seperti loratadine 
Semprotan hidung saline
Tidur dengan kepala ditinggikan
Tetap terhidrasi
Minum cairan hangat

3. Zenker’s diverticulum

Meski jarang, terkadang kerongkongan memiliki kantong abnormal yang mencegah makanan masuk ke lambung. Kondisi ini dikenal sebagai Zenker’s diverticulum.

Zenker’s diverticulum terkadang menyebabkan isi kantong dan lendir tersangkut di tenggorokan. Alhasil, kondisi ini bisa saja menjadi penyebab sering berdeham pada penderitanya.\

Baca juga: Serang Sistem Pencernaan, Kenali Gejala Penyakit Kolera dan Cara Mengobatinya

Perawatan untuk Zenker’s diverticulum biasanya melibatkan pembedahan.

4. Gangguan tic kronis

Gangguan tic adalah kondisi yang ditandai dengan adanya gerakan atau vokalisasi yang mendadak, cepat, berulang, dan nonritmis.

Melansir Medical News Today, ada beberapa bentuk tic yang umum ditemukan pada penderita gangguan ini.

Baca juga: Demam, Lemas dan Mual, Bahaya Bisa Jadi Gejala Penyakit Hepatitis A, Begini Cara Mengatasinya

Bentuk tic motorik yang sering ditemukan, yakni:

Menggerak-gerakkan kepala
Mengedipkan mata
Memutar mata
Menyeringai
Kedutan pada bahu
Kedutan pada badan dan pelvis
Menggerakan kaki dan tangan

Sedangkan bentuk tic vokalis yang paling sering ditemukan adalah:

Batuk
Berdeham
Suara hidung mencium bau
Bersiul
Dengkuran
Menirukan suara binatang
Mengucapkan suku kata atau kata-kata tertentu
Berteriak

Perawatan gangguan tic pada masing-masing penderita dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan gejala.

Tetapi, secara umum perawatan gangguan tic ini kemungkinan akan melibatkan terapi perilaku dan obat-obatan.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved