Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Senin 15 November 2021: Name Calling

Selain nama pribadi sebagai identitas diri, kadang kala seseorang juga mempunyai nama panggilan atau nama julukan. 

Editor: Agustinus Sape
Foto Pribadi
RD. Fransiskus Aliandu 

Renungan Harian Katolik Senin 15 November 2021: Name Calling (Lukas 18:35-43)

Oleh: RD. Fransiskus Aliandu

POS-KUPANG.COM - Selain nama pribadi sebagai identitas diri, kadang kala seseorang juga mempunyai nama panggilan atau nama julukan. 

"Name calling" biasanya diberikan kepada seseorang sesuai dengan karakter, ciri, keahlian, atau terkait suatu peristiwa atau kejadian tertentu. 

Ada yang dipanggil "si tompel", karena memiliki tompel di wajahnya. Yang lain disebut BM alias Beruang Madu, sesuai ciri pribadinya sebagai bentuk keakraban. 

Pesepakbola terkenal abad ini, Lionel Messi, diberi julukan "La Pulga". Secara bebas arti julukan berbahasa Spanyol ini adalah "Si Kutu".

Julukan ini sudah disandang oleh Messi sejak masih kecil. Ini bukan "body shaming", tapi lantaran tubuhnya yang hampir selalu terlihat kecil dibanding rekan bermainnya. 

Reaksi dari orang-orang yang diberi label "name calling" bisa beragam. Sebagian merasa baik-baik saja, malah ada yang senang dengan julukan barunya. 

Tapi tak jarang ada yang merasa tak nyaman, bahkan bereaksi marah saat dipanggil dengan nama julukan yang dilontarkan orang kepadanya. 

Yesus mempunyai serangkaian nama panggilan, julukan, atau gelar. Kita dapat menemukan dalam Kitab Suci, nama-nama seperti Kristus, Mesias, Juru Selamat, Anak Allah, dan sebagainya. 

Lewat cerita tentang orang buta yang disembuhkan Yesus, penginjil Lukas menyajikan beberapa nama julukan untuk Yesus. 

Yesus hampir tiba di kota Yerikho. Ia bersama rombongan-Nya dan tentu juga orang banyak yang mengikuti-Nya. 

Saat itu ada seorang buta duduk di pinggir jalan. Ia lagi mengemis. Barangkali merasa ada keramaian orang banyak, si buta bertanya, "Ada apa ya?" 

Kata orang kepadanya, "Yesus orang Nazaret lewat" (Luk 18:37). Sebuah julukan bagi Yesus yang menunjukkan nama dan kota asal dari Yesus. Sebatas itu! 

Mereka tak menyebut nama ayah atau ibu Yesus, seperti "Yesus, anak Yusuf, orang Nazaret". Mereka pun tak menyebut Yesus sebagai nabi atau sebutan lain sebagai ungkapan pengenalan lebih dalam akan pribadi Yesus. 

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved