Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Selasa 16 November 2021: Pertobatan Sejati

Menurut Lukas, Zakheus bekerja sebagai kepala pemungut cukai, seorang kaya dan memiliki ukuran badan pendek (Luk 19:2-3).

Editor: Agustinus Sape
Foto Pribadi
Pater Steph Tupeng Witin SVD 

Renungan Harian Katolik Selasa 16 November 2021: Pertobatan Sejati (Luk 19: 1-10)

Oleh: Pater Steph Tupeng Witin SVD

POS-KUPANG.COM - Nama Zakheus dalam bahasa Ibrani “Zaki" berarti “yang murni dan saleh.” Ia hidup pada abad pertama Masehi.

Menurut Lukas, Zakheus bekerja sebagai kepala pemungut cukai, seorang kaya dan memiliki ukuran badan pendek (Luk 19:2-3).

Cerita yang paling terkenal tentang Zakheus adalah ketika dia memanjat sebuah pohon ara (Sycamore Fig) untuk melihat Tuhan Yesus yang datang ke Kota Yerikho (Luk 19: 4). 

Nama asli pohon Ara menurut bahasa ilmiah adalah pohon Sycamore.

Pohon Ara tidak cukup tinggi untuk dipanjat karena bentuknyanya kecil.

Lokasi tempat pohon yang pernah dipanjati Zakheus sekarang telah menjadi situs suci di Kota Yerikho dalam otoritas pemerintah Palestina.

Sebuah taman yang indah untuk berdoa telah dibangun.  Saat ini usia pohon Ara Sycamore sudah sangat tua dan di sekelilingnya dipasang pagar pembatas.

Hingga saat ini, arkeolog belum menemukan dimana persisnya rumah Zakheus di Kota Yerikho yang sempat disinggahi Yesus.

Profesi pemungut cukai dibenci oleh orang Yahudi, yang melihat mereka sebagai pengkhianat karena bekerja untuk bangsa penjajah Romawi.

Pada zaman Zakheus, kota Yerikho menjadi pusat produksi dan ekspor "Balsam Mekkah" (Bahasa Inggris: balsam of Mecca, atau juga Balm of Gilead).

Kedudukan Zakheus sebagai kepala pemungut cukai di kota itu tentunya sangat penting dan menghasilkan kekayaan besar.

Yerikho menjadi kota makmur karena sering dikunjungi kafilah-kafilah.

Halaman
1234
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved