Berita Ende

Sampah Menumpuk di Pinggir Jalan Kota Ende, Kondisi TPA Kian Memperihatinkan

Persoalan sampah di Kota Ende, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur ( NTT) rupanya belum juga teratasi dengan baik

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/LAUS MARKUS GOTI
Sampah di Jl. Hasanudin, Minggu 14 November 2021. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oris Goti

POS-KUPANG.COM, ENDE - Persoalan sampah di Kota Ende, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur ( NTT) rupanya belum juga teratasi dengan baik.

Pantauan POS-KUPANG.COM, Minggu 14 November 2021 siang, banyak titik tumpukan sampah di pinggir jalan dalam Kota Ende.

Sampah - sampah tersebut berupa plastik, kemasan makanan dan minuman dan sampah biomasa. Sampah sudah dalam kondisi basah dan mulai menyebar akibat hujan.

Beberapa titik tumpukan sampah yang dijumpai POS-KUPANG.COM, antara lain di Jl. Hasanudin, Jl. Gatot Subroto, Jl. WZ. Yohanes dan beberapa lainnya.

Sejumlah warga mengeluhkan, ketiadaan kontainer sampah, membuat mereka terpaksa harus meletakkan sampah di pinggir jalan. Namun, sayang, Dinas Lingkungan Hidup tak kunjung angkut.

Baca juga: Soal Sampah, Ende Kabupaten Pertama di Indonesia Terapkan Toss Bupati Teken MoU

Menurut warga persoalan sampah yang menumpuk di pinggir jalan bukan baru terjadi kali ini terjadi tapi sudah sering terjadi.

"Orang di Kota Ende semua tau ko, kalau soal sampah bukan baru hari ini. Kemarin - kemarin juga begini. Kan soalnya begini warga mau buang kemana kalau tidak ada tempatnya," ujar Udin salah satu warga di Jl. Gatot Subroto.

Dia berharap Pemerintah Kabupaten Ende, secepatnya melakukan langkah - langkah antisipasi atasi masalah sampah dan banjir.

Menurutnya, warga takut, apalagi saat ini sudah musim hujan. "Jangan tunggu sudah banjir, air masuk ke rumah warga baru, sibuk sana - sana. Kita harap sekarang mulai bergerak," harapnya.

Pihak Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Ende sendiri, sebenarnya tengah mengalami kendala atasi masalah sampah, sebab minim sarana dan prasarana.

Sebut saja, mobil angkut sampah, dari sembilan unit, hanya lima yang beroperasi, empat lainnya dalam kondisi rusak, bahkan ada yang sudah tidak bisa diperbaiki.

Begitu juga dengan kontainer sampah, jumlahnya terbatas. Belum lagi soal anggaran, Dinas Lingkungan Hidup hanya mendapat Rp. 100 juta setiap tahun untuk atasi sampah.

Belum lagi, kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah di Rate, Kelurahan Tanjung, yang sudah over kapasitas. Entah sampah - sampah mau dibuang kemana.

Terpaksa pihak Dinas Lingkungan Hidup untuk sementara, berkoordinasi dengan Dinas PUPR untuk menggunakan exavator untuk membuat timbunan sampah.

Lokasi TPA Rate juga bisa menghadirkan persoalan baru, sebab letaknya di kaki gunung, tidak terlalu jauh dari permukiman warga dan ada galian C di TPA Rate.

Saat ini memang tengah dijalankan program Teknologi Olah Sampah di Sumbernya (TOSS), namun program ini belum sungguh masif dan masih banyak masyarakat yang belum tau soal program ini. (*)

Baca Berita Ende Lainnya

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved