Timor Leste

17 Tahun Indonesia Kejar Pimpinan Timor Leste Xanana Gumao, Kopassus Tangkap Xanana di Tempat Ini

Indonesia Kejar Pimpinan Timor Leste Xanana Gumao Selama 17 Tahun, Kopassus Tangkap Xanana di Tempat Ini

Editor: Gordy Donofan
Istimewa
Pimpinan Timor Leste Xanana Gusmao (Tak Kenakan Baju) Saat di Bekuk Oleh Kopassus beberapa tahun silam 

Mereka melakukan operasi, dan berhasil menangkap seorang jaringan klandesten Baucau-Dili-Manatuto yang ambil bagian dalam penyerangan 5 0ktober 1992, yakni bernama Antonio Anacleto Sera.

Bermula dari penangkapan itu, pemburu Kopassus mendapat informasi mengenai adanya jaringan antara seorang mahasiswa Universitas Timor Timor bernama Fernando dan pengusaha Tionghoa Akuilong dengan Xanana Gusmao.

Menanggapi info tersebut, Letkol Simbolon bergegas membentuk operasi penyelidikan untuk memburu target.

Mereka mulai mencari keberadaan Xanana Gusmao dan menciduk satu per satu orang yang dicurigai sebagai Xanana.

Sulit bagi pemburu Kopassus untuk mengorek informasi lebih jauh mengenai keberadaan Xanana.

Tapi pada akhirnya, musuh membuka mulut.

Baca juga: Australia Butuh Kondisi Kerja yang Lebih Baik, Tidak Mempermalukan, bagi Timor Leste dan Pasifik

Hasil interogasi kemudian membawa tim menemui orang kepercayaan Xanana yakni Paulo Alves yang berperan sebagai Pembuka Jalan saat mengawal pemimpin Fretilin.

Perburuan masih belum beruntung, tim menemui kendala karena Paulo lolos saat hendak digrebek pada 12 November 2021.

Nyaris frustasi tak kunjung mengetahui keberadaan target, tim pemburu segera mendapat titik terang.

Tim melakukan penelusuran secara estafeta pada peristiea Bunaria Komplek-Same 1990.

Beruntung, seorang estafeta Xanana yakni Yose Tilman alias Akasio membantu tim mengendus persembunyian Xanana.

Usut punya usut, Xanana berada dalam lubang bawah tanah milik seorang anggota polisi Koptu Augusto Pereira di Desa Lahane Barat, Dili.

Letkol Simbolong dengan kilat memerintahkan tim pemburu menuju lokasi diduga tempat Xanana bersembunyi.

Jika tidak bergerak cepat, tim bisa dnegan mudah kehilangan Xanana yang berpotensi pindah lokasi.

Maka pada pagi-pagi buta pukul 05.00 WIT tanggal 20 November 1992, tim pemburu dengan dua jip Toyota Hardtop dan sebuah Toyota Kijang melesat menuju sasaran.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved