KKB Papua

Tentara Papua Nugini Selidiki Laporan Orang Papua Barat Lari Melewati Perbatasan

asukan pertahanan Papua Nugini (PNGDF) telah mengerahkan pasukan ke perbatasan barat terpencil negara itu setelah laporan hampir 200 orang menyeberang

Editor: Agustinus Sape
Tribun Papua
Suasana distrik Kiworok Kabupaten Pegunungan Bintang Papua 

Komandan Toropo mengatakan, sementara dia belum menerima laporan terperinci, tentara akan mencari tahu berapa banyak orang yang telah menyeberang dan apakah pejuang pemberontak atau tentara Indonesia termasuk di antara mereka.

Baca juga: Ribuan Orang Papua Barat Lari ke Daerah Terpencil Papua Nugini untuk Mencari Keamanan

"Kami harus mencari tahu lebih jauh tentang langkah-langkah lain apa yang perlu kami ambil atau lembaga non-pemerintah lainnya perlu ambil untuk menangani para pengungsi di Tumolbil."

Dia mengatakan dia prihatin bahwa konflik di Indonesia dapat mempengaruhi warga PNG dan ingin kedua pemerintah duduk dan membahas jalan ke depan.

Peneliti Indonesia yang berbasis di Canberra, Hipolitus Wangge, mengatakan penyeberangan perbatasan antara Indonesia dan PNG tidak jarang terjadi.

Namun dia mengatakan kelompok-kelompok pejuang yang mendorong kemerdekaan Papua Barat telah berkembang dalam beberapa bulan terakhir dan telah meningkatkan ketegangan.

“Satu penjelasan adalah bahwa mereka telah memperoleh senjata yang lebih canggih. Dan juga, jenis kelompok perlawanan bersenjata telah menemukan tempat lain yang lebih baik yang membuat mereka lebih mudah untuk menyerang pasukan keamanan Indonesia, dan mereka juga dapat memiliki jaringan untuk mendapatkan senjata dan sumber daya lainnya untuk meluncurkan kampanye mereka melawan militer," katanya.

Hipolitus mengatakan orang-orang yang telantar akibat kekerasan seringkali kemudian direkrut oleh kelompok-kelompok pejuang pro-kemerdekaan.

"Ini semacam penjelasan yang logis, cerita yang logis," katanya.

Jika Anda dilecehkan atau disiksa oleh militer selama bertahun-tahun, sampai titik tertentu, Anda akan menemukan waktu untuk bergabung dengan militer lain baik karena Anda tidak memiliki ... mendukung keluarga atau mendukung teman yang dapat membantu Anda untuk melanjutkan hidup Anda atau mereka menemukan semacam ketertarikan untuk bergabung dengan TPNPB untuk tujuan ideologis."

Sebelumnya diberitakan, konflik bersenjata di Papua Barat antara Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB Papua) dan TNI dan Polri telah menyebabkan eksodus pengungsi ke salah satu bagian paling terpencil di negara tetangga Papua Nugini.

Titik nyala terbaru dalam konflik adalah di Kabupaten Pegunungan Bintang, di mana pasukan negara mengejar pejuang Tentara Pembebasan Papua Barat yang mereka tuduh atas serangan baru-baru ini terhadap petugas kesehatan di distrik Kiwirok.

Sejak kekerasan melonjak di Kiwirok bulan lalu, pasukan keamanan Indonesia telah menargetkan benteng desa yang diduga sayap militer Gerakan Papua Merdeka OPM.

Diberitakan media Selandia Baru, setidaknya dua ribu orang tercatat oleh kelompok-kelompok lokal telah melarikan diri dari konflik baik ke bagian lain Pegunungan Bintang atau menyeberang secara ilegal ke wilayah yang berdekatan melalui perbatasan internasional.

Baca juga: Harapan Gubernur Papua Lukas Enembe kepada Atlet Selama Event Peparnas XVI

Ratusan orang telah melarikan diri ke Tumolbil, di sub-distrik Yapsie di provinsi PNG Sepik Barat, yang terletak tepat di perbatasan.

Juru bicara OPM, Jeffrey Bomanak, mengatakan bahwa mereka yang melarikan diri dari operasi militer Indonesia, termasuk serangan helikopter, yang dia klaim telah menyebabkan kerusakan signifikan di sekitar 14 desa.

"Orang-orang kami, mereka tidak bisa bertahan dengan situasi itu, jadi mereka menyeberang ke sisi Papua Nugini.

"Saya sudah menghubungi jaringan saya, tentara kita dari OPM, TPN (Tentara Pembebasan). Mereka sudah mengkonfirmasi 47 keluarga di Tumolbil," kata Jeffrey Bomanak.*

Sumber: abc.net.au

Berita KKB Papua lainnya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved