Berita NTT
Ini Imbauan Kepala BPBD NTT Soal Badai La Nina
BMKG telah melakukan peringatan bagi masyarakat untuk menghadapo badai La Nina yang diprediksi bakal terjadi diakhir tahun 2021
Laporan reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika ( BMKG) telah melakukan peringatan bagi masyarakat untuk menghadapo badai La Nina yang diprediksi bakal terjadi diakhir tahun 2021 ini.
Menanggapi itu, kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTT, Ambrosius Koda, Selasa 2 November 2021 menghimbau BPBD di Kabupaten/Kota agar terus memperhatikan peringatan dini dari BMKG.
"Menindaklanjuti peringatan dini waspada La-Nina, saya himbau kepada BPBD kabupaten/kota se NTT untuk selalu memperhatikan peringatan dini cuaca yang disampaikan BMKG dan memastikan peringatan dini tersebut tersampaikan ke warga masyarakat teristimewa di wilayah rawan banjir dan longsor," katanya.
Selain itu, Ambrosius juga meminta agar diaktifkannya pemantauan kondisi di wilayah masing-masing untuk melakukan mitigasi melalui sosialisasi dan edukasi terhadap warga di wilayah rawan bencana.
Ia menekankan dilakukan simulasi penanganan darurat bencana hidrometeorologis untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap ancaman bencana hidrometeorologis.
Disamping itu, kata Ambrosius, pemprov NTT akan segera menerbitkan instruksi gubernur untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi ancaman bencana yang dipicu La Nina.
Dia menerangkan, berdasarkan kajian risiko bencana, potensi wilayah terdampak antara lain DAS Benenain yang melintas wilayah TTS, TTU dan Malaka serta beberapa daerah lain
Sementara ancaman longsor tersebar wilayah Flores pada umumnya yang topografinya lereng curam, wilayah Timor dan juga Sumba.
Pada posisi anggaran, Kepala Pelaksana Ambrosius menegaskan telah disiapkan pemerintah provinsi NTT melalui Belanja Tidak Terduga (BTT).
"Anggaran tersedia di Kas Daerah pos Belanja Tidak Terduga," sebutnya.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) provinsi NTT, Jamal Ahmad, Selasa 2 November 2021, mengaku pihaknya telah mempersiapkan logistik yang untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk badai La Nina.
Jamal Ahmad menjelaskan, kementrian sosial (Kemensos) juga telah mendistribusi bantuan ke dinsos NTT berupa makan siap saji, beras dan beberapa peralatan lainnya.
Untuk barang bantuan ini, menurutnya tidak bisa langsung disalurkan ke daerah atau masyarakat karena dalam kententuan diwajibkan harus ada pernyataan atau situasi kebencanaan sebelum barang itu digunakan.
"Saya ambil contoh misalnya tiba-tiba ada orang yang datang minta karena ada kesulitan makan dan lainnya, itu tidak bisa karena bantuan ini khusus untuk keadaan lain sesuai aturan," jelasnya.