Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Senin 1 November 2021, Hari Raya Semua Orang Kudus: Bahagia

Bahagia, demikian kata ini menjadi tujuan setiap peziarahan manusia. Tak ada satu manusia pun yang tidak merindukannya. 

Editor: Agustinus Sape
Foto Pribadi
RD. Fransiskus Aliandu 

Renungan Harian Katolik Senin 1 November 2021, Hari Raya Semua Orang Kudus: Bahagia (Matius 5:1-12a)

Oleh: RD. Fransiskus Aliandu

POS-KUPANG.COM - Bahagia, demikian kata ini menjadi tujuan setiap peziarahan manusia. Tak ada satu manusia pun yang tidak merindukannya. 

Aristoteles menuliskan buku 'Nicomachean Ethics', sebuah buku monumental tentang etika.

Di dalamnya dia meletakkan tema 'Bahagia' pada bab terakhir. Artinya, bahagia adalah tujuan dari etika itu sendiri, tujuan dari perbuatan manusia. 

Apa itu "bahagia?" Saya sempat mencatat beberapa ungkapan orang yang menghiasi status medsos. 

Bahagia itu sederhana, saat kita kumpul bareng teman-teman se-genk SMA SMANDEL.

Bahagia itu sederhana, tetap tersenyum ketika kau tak memiliki apa yang orang lain miliki.

Bahagia itu simpel aja, hanya dengan melihat senyummu, ketika dunia mengacuhkanku. 

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 31 Oktober 2021: Deus Caritas Est; Allah Adalah Kasih

Ada orang lain berimajinasi. Bahagia identik dengan berkuasa.

Mereka yang berkuasa adalah orang yang berbahagia karena bisa berbuat apa saja menurut kehendaknya.

Atau, bahagia itu sama dengan sehat dan kuat. 

Mungkin semua itu ada benarnya sepintas. Tapi semua itu masih berada dalam cara pandang yang kurang memuaskan akal budi.

Makna bahagia yang terimajinasi itu, tak cukup meyakinkan. 

Soalnya, kekuasaan makin besar de facto memunculkan masalah. 'Power tends to corrupt, and absolute power corrupt absolutely', begitu kata Lord Acton.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved