Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Selasa 26 Oktober 2021: Langkah Kecil dengan Cinta Besar
Di kalangan Yahudi, biji sesawi dan ragi adalah istilah untuk menggambarkan sesuatu yang kecil.
Di kalangan rakyat Yahudi, ragi berfungsi mengembangkan adonan, menghasilkan aroma dan rasa sehingga menggugah selera.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 23 Oktober 2021: Kesempatan Kedua
Ragi berfungsi ketika dicampurkan dan mengubah adonan dari dalam sunyi.
Yesus hendak bilang pada kita bahwa kematangan selalu berawal dari perubahan batin.
Potensi kita, betapa pun kecil, hanya akan berubah ketika suasana batin berubah menjadi baru.
Kita memurnikan motivasi, menata perasaan-perasaan dan memperkuat kehendak.
Sebuah perjuangan yang selalu tidak mudah.
Lawan terberat bukanlah orang lain, melainkan diri kita sendiri.
Tidak ada jalan lain selain mengalahkan diri.
Dalam bahasa Bislis: menyalibkan egoisme. Ketika batin sudah berubah, otomatis tutur kata, ekspresi diri dan perilaku kita akan menjadi baru (LBI: 2020).
Perumpamaan tentang biji sesawi dan ragi merupakan gambaran Kerajaan Allah yang dinyatakan melalui kehadiran dan pelayanan Yesus.
Semula, para pemimpin agama Yahudi menganggap sepele dan meragukan Tuhan. Yesus tampil bukan sebagai seorang raja yang berkuasa.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 21 Oktober 2021: Api Roh Kudus
Ia hanya anak tukang kayu. Berkeliling dengan sekelompok murid orang kebanyakan dan para nel;ayan Danau Galilea.
Namun banyak orang mengalami kuasa Kerajaan Allah itu melalui pengajaran dan mukjizat-Nya.
Sesuatu yang besar selalu dimulai dari yang kecil.
Kita kerap kali membuat suatu rencana yang besar dalam hidup ini.