Berita Nasional

Hasil Survei Capres 2024, Ganjar Pranowo Teratas Diikuti Prabowo Subianto & Anies Baswedan

Hasil survei Poltracking Indonesia memunculkan tiga nama utama yang dinilai publik cocok maju calon presiden (capres) 2024.

Editor: Gordy Donofan
Tribunnews.com
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo 

16. Tidak mau menjawab/merahasiakan jawabannya: 7,5 persen

17. Tidak tahu/Tidak jawab: 15,9 persen

BERITA LAINNYA:

Meski pemilihan presiden di Indonesia masih berlangsung tahun 2024, namun skenario peningkatan elektabilitas Ganjar Pranowo kini mulai dilakukan.

Relawan Ganjar Pranowo telah mulai menggelar deklarasi untuk pengusungan Gubernur Jawa Tengah itu sebagai Calon Presiden 2024.

Ganjar Pranowo disebut-sebut sebagai figur yang pantas menjadi the next Presiden Joko Widodo.

Meski ada lain yang menyebutkan figur Prabowo Subianto dan Anies Baswedan, tapi ada pula yang menilai kalau Presiden Jokowi masih pantas mengemban jabatan menjadi presiden 3 periode.

Terhadap dinamika tersebut, Pengamat Politik Jefry Paat lebih memilih mencermati trik Ganjar Pranowo sebagai the next Presiden Jokowi.

Jefry Paat melihat apa yang dilakukan Ganjar Pranowo bersama relawannya tersebut, sekadar untuk melihat bahkan mengukur peta kekuatan di lapangan.

"Ini sebenarnya satu trik yang coba mereka lakukan dengan membentuk tim relawan Ganjar untuk RI. Ternyata ini direspon di seluruh Indonesia," ujar Paat kepada Tribun Manado.

Menariknya, kata dia, adalah sebagian kader PDI Perjuangan di daerah lain juga mendukung Ganjar Pranowo.

Ini menjadi semakin menarik, karena ketika Ganjar Pranowo disebut pantas jadi the next presiden, pada saat yang sama, Puan Maharani disiapkan untuk jabatan itu.

Konflik internal itu, kata Jefry Paat, sudah diketahui publik lantaran semacam perpecahan antara Puan Maharani dengan Ganjar Pranowo.

"Contohnya saat ada acara PDIP di Semarang lalu, PDIP tidak mengundang Ganjar dalam acara tersebut. Nah ini yang membuat masyarakat bersimpati pada Ganjar," ungkap Paat.

Selain itu, dari sisi performa, Paat menyebut, Ganjar itu sudah se level dengan Prabowo dan Jokowi, sedangkan Puan Maharani masih dibawah satu kelas dari mereka.

"Jadi memang Ganjar ini memiliki posisi yang cukup baik untuk diunggulkan," sebut Paat.

Disatu sisi, ini juga satu bukti dari hasil Survei yang lalu, yang mengatakan yang di atas itu ada Prabowo, AHY, dan Anies Baswedan, dan Ganjar Pranowo selalu berada dibawah.

Ternyata, kata Paat, hasil survei itu tidak selalu membuktikan elektabilitas setiap calon. Jadi ini merupakan suatu trik yang dilakukan untuk meraba kekuatan dukungan masyarakat.

Kemudian, terkait peluang Ganjar Pranowo dan Puan Maharani, tentu saja di internal partai, jelas saja Ketua Umum PDIP akan memilih Puan Maharani sebagai Calon.

"Tetapi kalau di lapangan itu belum tentu, PDIP Sulut juga ke depan, nanti akan diperhadapkan dengan 2 pilihan sulit itu," ujar Paat.

Selain itu, pendukung Ganjar di Sulut sebenarnya cukup banyak, karena mungkin mereka loyal ke Olly Dondokambey, mereka tentu tidak menunjukan warna.

Bahkan dari kalangan PDIP sendiri yang mendukung Ganjar banyak, tambah lagi pendukung Ganjar di luar PDIP juga banyak.

"Jadi memang perlu satu keputusan yang betul betul dan tepat sehingga bisa menentukan pilihan terbaik siapa nanti calon yang akan maju sebagai Presiden di 2024," pungkas Paat.

Pertemuan Sekjen PDIP dan Gerindra

Media ini melansir adanya pertemuan antara Sekjen Gerindra dan Sekjen PDI Perjuangan berlangsung siang ini, Selasa 24 Agustus 2021.

Namun hingga saat ini belum diketahui apa materi dari pertemuan yang berlangsung di Markas PDI Perjuangan di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat  itu.

Sesuai agenda, Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani dan Seken PDI Perjuangan, Hasto Kristianto bertatap muka siang ini.

Hanya saja, belum diketahui apa materi yang akan dibahas oleh kedua pejabat tinggi di partai tersebut.

Terbersit kabar bahwa kedua figur itu bertemu untuk mulai membahas calon presiden yang akan diusung dalam tahun 2024 mendatang.

Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad yang dikonfirmasi Tribun Network, menjawab singkat bahwa pertemuan Gerindra dan PDIP kali ini hanyalah silaturahmi. 

"Silaturahmi," ujar Dasco singkat, ketika dikonfirmasi Tribunnetwork via pesan WhatsApp, Selasa 24 Agustus 2021 siang.

Sementara itu, hingga berita ini diturunkan belum ada jawaban dari pihak PDI Perjuangan mengenai agenda pertemuan tersebut. 

Wacana Capres 2024? 

Wacana duet Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto pada Pilpres 2024 mendatang terus bergulir.

Terbaru, terdengar kabar ada skenario yang bisa diambil Jokowi dengan memperpanjang masa jabatan presiden maksimal tiga tahun.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun Network, pembicaraan skenario itu sudah berkembang di parlemen dan didiskusikan.

Opsi tersebut dapat diambil jika skenario perpanjangan tiga periode presiden urung dilakukan. 

Meski demikian, kedua skenario itu tetap membutuhkan amandemen Undang-Undang Dasar 1945.

Perubahan konstitusi harus diusulkan minimal oleh satu per tiga anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat atau 237 dari 711 anggota DPR dan DPD.

Sumber Tribun Network menyebut nantinya ada dua pasal dalam konstitusi yang akan berubah jika amandemen konstitusi dilakukan. 

Yakni menyelipkan ayat perpanjangan masa jabatan dalam keadaan darurat di pasal 7, serta menambahkan kewenangan MPR untuk menetapkan perpanjangan masa jabatan presiden dan wakil presiden dalam kondisi darurat.

Kondisi darurat yang dimaksud terkait dengan pandemi Covid-19 dan dampak ekonomi yang dihasilkan dari pandemi itu sendiri.

Bahkan, sumber yang tak mau disebutkan namanya itu menilai duet Jokowi-Prabowo (Jokpro) bisa saja diwujudkan.

Sebab ada pembicaraan juga bahwa perpanjangan masa jabatan presiden, tidak diikuti oleh perpanjangan masa jabatan wakil presiden. 

Konon, penggunakan kondisi darurat guna memuluskan skenario-skenario itu akan dimunculkan dekat 2024 atau kemungkinan lebih cepat dari itu.

Kedekatan PDIP-Gerindra

Kedekatan PDIP dan Gerindra semakin terlihat pasca berlangsungnya Pilpres 2019 lalu.

Saat itu, Presiden Joko Widodo yang merupakan kader PDIP 'meminang' Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk menjadi menteri pertahanan di kabinetnya. 

Tak hanya itu, dua elit Gerindra juga masuk jajaran kabinet Jokowi.

Satu di antaranya yaitu Edhy Prabowo yang didapuk menjadi menteri kelautan dan perikanan, sebelumnya akhirnya diberhentikan karena terjerat kasus korupsi benur.

Satu lagi adalah Sandiaga Uno, yang diserahi jabatan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Sebagai informasi, dalam dua gelaran pemilu presiden terakhir, sebenarnya Gerindra dan PDIP menjadi lawan dan menjagokan pasangan calon masing-masing. 

Pada Pilpres 2014, PDIP mengusung pasangan Jokowi-Jusuf Kallla, sementara Gerindra mengusung pasangan Prabowo-Hatta Rajasa. 

Sementara di Pilpres 2019, PDIP mengusung pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin, sementara Gerindra mengusung pasangan Prabowo-Sandiaga Uno.

Berita Nasional Lainnya

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Survei Elektabiltas Capres 2024, Ganjar Urutan Pertama Diikuti Prabowo dan Anies Baswedan

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved