Berita Pemprov NTT
Tahun Depan Semua Daerah di NTT Wajib Turunkan Stunting 10 Persen
disepakati tersebut merupakan salah satu langkah mewujudkan mimpi Presiden Jokowi yaitu Generasi Emas pada 2045
Laporan reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG--Pemerintah provinsi (pemprov) NTT dan pemerintah kabupaten/kota wajib menurunkan angka stunting di tiap daerah hingga 10 persen.
Kesepakatan itu dilakukan antara gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat dan Bupati/walikota bertempat di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Senin 11 Oktober 2021.
Setidaknya ada 9 komitmen yang disepakati dalam pertemuan tersebut.
Dikatakan, stunting merupakan masalah kemanusiaan yang mendasar berkaitan dengan pengakuan, penghargaan, pemenuhan dan perlindungan hak-hak asasi anak secara universal.
"Bersepakat untuk masing-masing kabupaten/kota menurunkan stunting sampai 10% pada tahun depan 2022," bunyi salah satu poin kesepakatan dipertemuan tersebut.
Baca juga: Pemprov NTT Sampaikan Permohonan Maaf Kepada Susanti dan Angga Silitonga
Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, menyebut angka stunting di NTT tahun 2021 sudah turun 3,2% dari tahun 2020 periode yang sama yakni 2,24 persen.
Walau angka stunting turun, gubernur Viktor mengatakan, penurunan itu biasa saja yang berarti kerja belum maksimal.
Ia menyampaikan, jika melihat secara statistik memang penurunannya sudah bagus yaitu sampai pada 21%, akan tetapi jika melihat dari jumlah maka masih tersisa 80.909 orang yang mengalami stunting.
Menurutnya, dengan komitmen yang disepakati tersebut merupakan salah satu langkah mewujudkan mimpi Presiden Jokowi yaitu Generasi Emas pada 2045.
"Mimpi Presiden Jokowi, negara ini pada 2045 akan menatap masa depan dengan generasi emasnya. Maka yang kita lakukan hari ini adalah desain dan perencanaan untuk kita menuju 2045 membawa bonus demografi menjadi generasi unggul," kata gubernur Viktor.
Dia menerangkan, NTT merupakan salah satu penyumbang stunting terbesar di Indonesia. Hal ini menjadi tantangan bersama menyelesaikan masalah stunting.
Baca juga: Pemprov NTT Pastikan Ada Penghargaan Bagi Atlet PON Peraih Juara
Melalui kerja sama dan terpadu serta mampu mendesain untuk mengetahui seluruh kelahiran maka diyakini 1000 hari pertama kehidupan bayi akan bisa diperhatikan dan stunting bisa diatasi.
Politisi NasDem itu menghimbau agar permasalahan stunting diselesaikan dengan kerja sama antara pemangku kepentingan dengan stakeholder karena permasalahan stunting merupakan tanggung jawab bersama.
"Saya berterima kasih atas kerja-kerja selama ini. Tanggung jawab kita adalah bagaimana kita menyelamatkan 80.909 anak yang akan menjadi generasi masa depan untuk menopang pertumbuhan NTT kedepannya," tegasnya.