Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Selasa 12 Oktober 2021: Merawat Hati
Kita tentu masih ingat seorang penyanyi cantik yang kemudian mati muda. Namanya: Nike Ardila.
Inilah jalan rohani merawat hati kita agar tetap murni di hadapan Tuhan dan sesama sebagai pengikut Tuhan berintegritas.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 7 Oktober 2021: Jangan Takut Hai Maria
Ada keselarasan antara kebaikan yang ditampilkan dari dalam diri dan menjadikan hidup ini ibarat sebuah "surat terbuka" yang jujur dan tulus bagi Tuhan dan sesama. Hidup dengan hati terawat jauh dari pencitraan sebagaimana yang diagungkan kaum munafik tapi sangat dikecam Tuhan.*
Teks Lengkap Bacaan Renungan Katolik 12 Oktober 2021:

Bacaan 1: Roma 1:16-25
Sekalipun mereka mengenal Allah, namun mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah
Saudara-saudara, aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil itu kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani.
Sebab di dalam Injil kebenaran Allah menjadi nyata, dan kebenaran itu bertolak dari iman dan menuju kepada iman, seperti ada tertulis, “Orang benar akan hidup oleh imannya.”
Sebab murka Allah nyata dari surga atas segala kefasikan dan kelaliman manusia, yang menindas kebenaran dengan kelaliman.
Karena apa yang dapat mereka ketahui tentang Allah telah nyata bagi mereka, sebab Allah telah menyatakannya kepada mereka.
Sebab apa yang tidak nampak dari pada-Nya, yaitu kekuasaan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran tentang karya-Nya sejak dunia dijadikan, sehingga mereka tidak dapat berdalih.
Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau pun mengucap syukur kepada-Nya.
Sebaliknya pikiran mereka menjadi sia-sia, dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap.
Mereka berbuat seolah-olah mereka penuh hikmat, tetapi nyatanya mereka telah menjadi bodoh.
Mereka menggantikan kemuliaan Allah yang baka dengan gambaran yang mirip dengan manusia yang fana, burung-burung, binatang-binatang yang berkaki empat, atau binatang-binatang yang menjalar.
Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada nafsu kecemaran mereka, sehingga mereka saling mencemarkan tubuh mereka.