Berita Ende

KKN Tematik STPM St. Ursula Energi Positif untuk Pembangunan di Kabupaten Ende

pembangunan di Kabupaten Ende, khususnya pemenuhan hak sipil anak yang berdampak pada banyak aspek kehidupan

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/ORIS GOTI
Kuliah Penutup KKN Tematik 'Pemenuhan Hak Sipil Anak' STPM St Ursula, Sabtu 9 Oktober 2021. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oris Goti

POS-KUPANG.COM, ENDE -- Mahasiswa Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat (STPM) Santa Ursula Ende, suskes menjalankan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik 'Pemenuhan Hak Sipil Anak' di desa dan kelurahan di Kabupaten Ende.

Rangkaian KKN tematik ini diakhiri dengan kuliah pentutup di Aula STPM St Ursula Ende, di Jl. Wirajaya, Kelurahan Onekore, Kota Ende, Sabtu 9 Oktober 2021, dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Pamaterinya antara lain, Ketua STPM St. Usula, Andreas Ngea, Lambertus Sigasare, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Ende, John Th. Ire, aktivis sosial dan Maria M. Pelapadi, Project Coordinator Yayasan FREN beserta mahasiswa STPM St. Ursula peserta KKN Tematik 2021.

KKN berlangsung September 2021. Sebanyak 273 mahasiswa - mahasiswi tinggal bersama masyarakat menyebar di 26 desa dan 3 kelurahan di wilayah Kecamatan Nangapanda, Ndona, Ende dan Ende Timur.

KKN tematik STPM St. Ursula Ende membawa energi positif dalam pembangunan di Kabupaten Ende, khususnya pemenuhan hak sipil anak yang berdampak pada banyak aspek kehidupan

Baca juga: Hanya Karena Beradu Mulut Berujung Maut, Tangung Jawab Bersama Selamatkan Generasi Muda Ende

Bupati Ende, Djafar Achmad, bahkan sudah lebih dulu memberikan apresiasi sebelum saat melepas mahasiswa - mahasiswi berangkat KKN pada 30 Agustus 2021 lalu. Bupati menilai KKN Tematik STPM St Ursula akan memberi dampak luar biasa pada pembagunan di Kabupaten Ende.

Aktivis sosial, Jhon Th. Ire, dalam kuliah penutup tersebut, menyebut, dirinya bangga pada mahasiswa STPM St. Ursula. Rasa bangga dan bahagianya, terutama munculnya aktivis - aktivis baru di STPM St. Ursula.

John menilai, mahasiswa STPM St Ursula Ende punya cara pandang optimis. Apalagi, dalam situasi pandemi Covid-19, tidak mudah untuk menjalankan suatu program.

Namun, menurutnya, mencengangkan, ketika STPM St. Ursula berhasil menjalankan KKN dan dampaknya luar biasa.

John mendorong para mahasiswa untuk terus belajar dan kelak bisa memberi pengaruh lebih kepada masyarakat.

Dia mengatakan, banyak soal yang ditemukan mahasiswa selama KKN.

Baca juga: Asisten I Abraham Akui Capaian Vaksinasi Covid-19 di Ende Masih Rendah

Hal tersebut, kata John, mesti menjadi pemicu untuk terus bertumbuh. "Dari pengalaman di masyarakat, kalian belajar bahwa ternyata satu itu tidak bisa diselesaikan dengan satu perspektif," ungkapnya.

Menariknya, dalam KKN ini STPM St. Ursula Ende berkolaborasi dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Ende dan Yayasan Flores Children Development 'FREN', lembaga kemanusiaan yang bergerak di bidang pemenuhan hak-hak anak, perlindungan anak, penguatan anak dan orang muda.

Ketua STPM St. Ursula, Andreas Ngea dalam kuliah pentutup, menuturkan, pihaknya membuka ruang seluas - luasnya dan mau bermitra dengan berbagai pihak demi kemajuan Kabupaten Ende.

Dia menyebut, perguruan tinggi bukan menara gading yang yang jauh dari masyarakat. Malah sebaliknya, masyarakat merupakan habitat sekaligus tujuan pembelajaran.

Dia mengapresiasi Dinas Kependudukan dan Catatan, Fren serta para mahasiswa - mahasiswi yang telah menyukseskan KKN tersebut. Menurutnya, ada beragam pengalaman, persoalan, tantangan yang direkam mahasiswa. Hal itu menjadi motivasi bagi para mahasiswa untuk giat belajar.

Baca juga: FKH Undana Dampingi UKM Buat Dendeng Babi di Sikumana, Kota Kupang

Selama KKN mahasiswa melakukan sosialisasi serta mendata seluruh anak di Kabupaten Ende yang belum memiliki akte kelahiran, kartu identitas anak, membantu verifikasi persyaratan serta  pencetakan hingga mendistribusikanya kepada masyarakat.

Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Lambertus Sigasare, menyebut, dari KKN Tematik ini berhasil mencetak sebanyak 2.574 Adminduk dengan rincian 1.014 Akte Kelahiran dan 1.560 Kartu Identitas Anak (KIA).

Dia mengapresiasi kerja - kerja mahasiswa. "Mereka dor to dor, dari rumah ke rumah," kata Lambertus. Oleh karena itu, Lambertus sangat berharap kemitraan dengan STPM St. Ursula Ende dan Fren terus terjaga dan melahirkan banyak inovasi yang mendukung pembangunan di Kabupaten Ende.

Maria M. Pelapadi, Project Coordinator Yayasan FREN, mengatakan KKN Tematik ini membuka pikiran masyarakat dan semua pihak bahwa hak - hak anak wajib dipenuhi. Oleh karena itu, Maria menegaskan aspek perubahan pola pikir dalam KKN ini penting.

Senada dengan Lambertus, Maria berharap semua pihak terlibat dalam KKN Tematik ini akan terus berkolaborasi. "Kami bahwa untuk menangani suatu isu tidak bisa kita kerja eksklusif, kita butuh kerja sama, butuh kolaborasi dan kolaborasi yang kita lakukan dalam KKN ini menurut kami sangat cerdas," ungkapnya. (*)

Berita Ende Terkini

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved