IOM Tegaskan Tak Terlibat Dalam Proses Pengungsi untuk Pemukiman Kembali
IOM Tegaskan Tak Terlibat Dalam Proses Pengungsi untuk Pemukiman Kembali. Demikian Penjelasannya.
Penulis: OMDSMY Novemy Leo | Editor: OMDSMY Novemy Leo
POSKUPANGWIKI.COM - IOM Tegaskan Tak Terlibat Dalam Proses Pengungsi untuk Pemukiman Kembali.
Hal ini diungkapkan IOM menjawab Pos Kupang terkait aksi damai pengungsi Afghanistan yang ada di Kupang, Kamis (7/10/2021), di Kantor IOM Kupang.
IOM menjelaskan pentingnya pengungsi mengekspresikan kebutuhan dan pendapat mereka secara damai dan menyadari keprihatinan yang diungkapkan oleh para pengungsi mengenai jangka waktu yang telah diberikan untuk masa depan yang lebih pasti dan pencarian solusi berkelanjutan untuk perpindahan mereka.
"Kami akan terus memberikan dukungan kami kepada mereka yang berada di bawah pengawasan kami bersama dengan mitra pemerintah. Melalui upaya ini, kami terus berkontribusi terhadap lingkungan yang kondusif untuk perlindungan dan pemberdayaan pengungsi sambil menunggu solusi yang berkelanjutan," jelas Imelda Josephine, Unit Media dan Komunikasi IOM Indonesia, melalui mail ke Pos Kupang.com.
Baca juga: UNHCR Pastikan Memproses Resettlement Bagi Pengungsi Afghanistan yang Ada di Kupang NTT
Baca juga: Pengungsi Afganistan di Kupang Kembali Gelar Demo di Depan Kantor IOM Kupang
Terkait proses resettlemen pengungsi Afghanistan di Kupang ke negara ketiga, Imelda menjelaskan, "IOM tidak terlibat dalam pemrosesan pengungsi untuk pemukiman kembali."
Komisi Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) berada pada posisi terbaik untuk memberi nasihat tentang proses dan kendala pemukiman kembali saat ini.
Peran IOM dalam pemukiman kembali pengungsi terbatas pada memberikan dukungan hanya setelah pengungsi atau keluarga pengungsi telah diterima oleh negara pemukiman kembali dan dirujuk ke IOM untuk pemeriksaan medis dan bantuan perpindahan.
"Terutama, ini tidak termasuk penyerahan kasus-kasus tertentu ke negara-negara pemukiman kembali untuk dipertimbangkan atau dinilai dari kasus-kasus tersebut," kata Imelda.
Baca juga: Ratusan Pria Afghanistan Datangi Kantor IOM Kupang, Minta Resetlemen
Baca juga: Curhatan Pengungsi Afganistan, Kami Seperti Burung Dalam Sangkar Tolong Buka Hatimu IOM & UNHCR
Imelda mencontohkan, fungsi pemukiman kembali yang dilakukan oleh IOM termasuk dukungan untuk formalitas masuk negara, kegiatan kesehatan sebelum keberangkatan, sesi orientasi sebelum keberangkatan, pemesanan penerbangan dan bantuan bandara, dan dukungan integrasi pasca kedatangan.
"Semua layanan ini berlaku untuk pengungsi yang telah disetujui dan diterima untuk pemukiman kembali oleh negara pemukiman kembali," tambah Imelda.
Menurut Imelda, peran IOM dalam pemukiman kembali terbatas pada dukungan logistik setelah kasus pemukiman kembali telah diterima oleh negara pemukiman kembali dan dirujuk ke IOM.
Utamanya, ini tidak termasuk penyerahan kasus ke negara-negara pemukiman kembali untuk dipertimbangkan atau dinilai dari kasus-kasus tersebut.
Contoh fungsi yang dilakukan oleh IOM termasuk dukungan dengan pemrosesan visa, kegiatan kesehatan pra-keberangkatan, sesi orientasi pra-keberangkatan, pemesanan penerbangan dan bantuan bandara, dan dukungan integrasi pasca-kedatangan.
Baca juga: Begini Tujuan UNHCR Temui Pengungsi Afghanistan di Kupang Provinsi NTT
Baca juga: Ratusan Pengungsi Afghanistan di Kupang NTT Ikut Vaksinasi Covid-19
IOM secara rutin berhubungan dengan semua pengungsi di bawah perawatan IOM di Kupang, termasuk mereka yang berasal dari Afghanistan.
Kami mendorong para pengungsi untuk berbagi keprihatinan mereka dengan kami dan melakukan yang terbaik untuk memberikan dukungan jika memungkinkan.
Terkait pertemuan dan diskusi rutin pengungsi Afghanistan di Kupang dengan IOM.
Imelda mengatakan, IOM melakukan diskusi bersama secara daring untuk memberikan kesempatan kepada para pengungsi untuk berbagi keprihatinan mereka dengan IOM dan UNHCR.
Juga menyediakan tim penasihat dan spesialis yang tersedia untuk memberikan dukungan dengan menjaga kerahasiaan, dan baru-baru ini menghadiri pertemuan dengan perwakilan pengungsi dan pemerintah daerah untuk terlibat dalam diskusi terbuka.
"Dan yang terakhir, semua pengungsi dapat mengakses layanan hotline melalui email dan telephone untuk menyampaikan keperihatinan dan kebutuhan mereka," kata Imelda. (*)
* UNHCR Pastikan Memproses Resettlement untuk Pengungsi Afghanistan yang Ada di Kupang.
UNHCR memastikan sedang memproses resettlement untuk pengungsi Afghanistan yang ada di Kupang.
Hal ini diungkapkan Tria, Communication Associate UNHCR, menyusul aksi damai 100-an pengungsi asal Afghanistan yang ada di Kupang, Kamis (7/10/2021) di depan Kantor IOM Kupang.
Menurut Tria, pihak UNHCR sangat mengerti keresahan dan kekhawatiran yang dirasakan para pengungsi Afghanistan yang ada di Kupang, Provinsi NTT.
"Kami juga menghargai aspirasi yang mereka sampaikan, dan kami pun menyambut penyampaian aspirasi dari para pengungsi," jelas Tria dalam What Up kepada Pos Kupang, Jumat (8/10/2021) pagi.
Terkait permintaan pengungsi untuk bisa diproses resettlement ke negara ke tiga, Tria mengatakan, untuk pemindahan ke negara ketiga, keputusan sepenuhnya berada di negara-negara penerima dan bukan sama sekali wewenang UNHCR untuk memutuskan.
"Proses pemindahan ini juga memang memakan waktu yang tidak sebentar, karena ada proses wawancara dan sebagainya," kata Tria.

Jumlah kuota pemindahan ke negara ketiga juga sangat terbatas, tidak hanya untuk pengungsi di Indonesia tapi juga di seluruh dunia.
"Jadi bukan kami belum memproses, tetapi prosesnya memang tidak sebentar dan jumlah kuotanya pun sangat terbatas," jelas Tria.
Terkait pengungsi pengungsi agar pihak UNHCR bisa berdialog dan mendengar aspirasi pengungsi, Tria mengatakan, UNHCR sudah mengadakan konseling untuk pengungsi Afghanistan, Kemarin, Kamis (7/10/2021).
"Rekan kami sudah mengadakan konseling kepada perwakilan dari para pengungsi yang berdemo. Konseling sudah dilakukan kemarin (Kamis 7/10/2021)," kata Tria.
Baca juga: Kubra Hasani Pengungsi Afghanistan di Kupang Menangis Disamping Wagub NTT, Josep Nae Soi
Baca juga: Percaya Kepada Wakil Gubenur NTT Josep Nae Soi, Pengungsi Afghanistan Stop Demo di IOM Kupang
Sementara itu, pihak IOM belum memberikan tanggapan terkait aksi damai yang dilakukan pengungsi di depan Kantor IOM Jumat (8/10/2021) pagi.
Josephine Imelda, Media And Communication Unit IOM Indonesia yang dihubungi melalui What Up dan mail sejak Jumat (8/10/2021) berjanji akan menjawab pertanyaan Pos Kupang setelah dirinya berkonsultasi dengan manajemen internal IOM.
"Thank you so much for your enquiry today. I need time to consult with IOM internal management before going back to you. I really hope you can hold your news until you received official statement from IOM on this matter. Talk to you at the soonest," tyulis Imelda membalas mail pos kupang, Jumat siang.
* Ratusan Pengungsi Afghanistan di Kupang Aksi Dama di Kantor IOM Kupang
Kamis 7 Oktober 2021, ratusan pria asal Afghanistan yang ada di Kupang, Provinsi NTT mendatangi Kantor IOM Kupang.
Diantara mereka terdapat juga perempuan dan anak-anak. Kedatangan mereka untuk meminta pihak IOM dan UNHCR memproses kepindahan mereka ke Negara ketiga atau resetlemen.
Mereka mulai berdatangan ke lokasi sekitar pukul 10.30 Wita. Mereka ingin menemui pihak IOM Kupang, namun pagar kantor tertutup. Ada dua buah unit mobil diparkir di dalam halaman Pos Kupang namun tak nampak ada orang di Kantor IOM Kupang.
Mereka kemudian berkumpul di samping depan Kantor IOM Kupang. Lalu mereka berjejer dan berbaris rapi banjar tiga di depan kantor IOM Kupang kemudian melakukan orasi.
Aksi itu berlangsung sejak pukul 10.00 WIta hingga 12.00 Wita. Dalam aksinya itu ada sejumlah Polisi berpakaian preman yang mengawasi disana.
Baca juga: IOM Kupang Pastikan Ikuti Regulasi Dalam Penanganan Pengungsi Afghanistan di Kupang NTT
Baca juga: Husein Pengungsi Afghanistan di Kupang Mendadak Bisu
Mereka membawa sejumlah poster dan spanduk yang berisi aspirasi agar mereka bisa diresetlemen atau diproses pindah ke Negara ketiga.
Poster itu bertuliskan Afghanistan isnt safe for Hazara Tribe; SOS Mengapa tidak ada yang peduli dengan masa depan para pengungsi; We Want Resettlement; Do Not Treat Us Politically; 14 Pengungsi sudah bunuh diri; 10 years is enough.
Mereka sudah berada di Kupang sejak 4 hingga 9 tahun namun belum diproses pindah. Mereka mengungkapkan kesulitan mereka selama berada di Kupang.

Pendidikan bagi anak-anak khususnya bagi anak yang mestinya duduk di bangku SMP, SMU dan perguruan tinggi tidak bisa terpenuhi.
Hanya anak anak PAUD dan SD yang bisa bersekolah namun itu pun tidak semua dibiayai pendidikannya oleh IOM. Mereka juga tak bisa bekerja.
Mereka juga sangat mengkuatirkan kondisi keluarga mereka yang masih berada di Afghanistan terlebih saat Taliban telah menguasai Negara beberapa waktu lalu.
“Kami mau keadilan proses resetlemen. Situasi Afghanistan semua dunia tahu keadaannya tidak baik, kami punya keluarga disana. Kami minta proses resetlemen agar kami bisa melanjutkan hidup kami dan bertemu dengan keluarga kami lagi,” kata Murtaza Nasiriyang sudah tiba di Kupang sejak tahun 2013 lalu.
Wahid Aryan berharap IOM dan UNHCR bisa menjawab aspirasi pengungsi afghaniastan untuk pindah ke Negara ketiga dan tidak membiarkan mereka terkatung-katung tanpa kesejelasan di Kota Kupang.
“Kita harap UNHCR dan IOM datang omong, tanggungjawab sedikit juga baik. Kita telepon tapi mereka tidak jawab. Kami manusia, kita sama-sama manusia,” sesal Wahid yang sangat prihatin dengan kondisi keluarga di Afghanistan, dimana ada kasus kekerasan setiap harinya.
Harapan senada disampaikan Farzana dan Kubra, ibu dua anak. “Kami sudah hamper 6 tahun ada di Kupang dan tanpa kejelasan untuk resetlemen. Kami mengkuatirkan pendidikan dan masa depan anak-anak kami,” kata Farzana diaminkan Kubra.
Pihak IOM Kupang dan UNHCR yang dikonfirmasi Pos Kupang melalui Whastup dan Mail, Kamis (7/10/2021), belum memberikan jawaban.
Saat dihubungi melalui WA dan mail, Kamis (7/10/2021), Josephine Imelda, humas IOM Jakarta minta waktu sampai besok untuk bisa menanggapi aksi damai pengungsi itu.
Berikut foto-foto aksi damai pengungsi di depan Kantor IOM Kupang diabadikan wartawan pos-kupang.com, novemy leo:









