Berita Ngada

Pelajar Kelas Dua SMA  Asal Desa Legelapu Aimere Ngada Ditemukan Tewas Gantung Diri

tali terikat pada cabang pohon kesi dan pada leher korban dan kondisi korban saat itu sudah tidak bernyawa lagi.

Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/TOMMY MBENU NULANGI
Kasat Reskrim Polres Ngada Iptu I Ketut Ray Artika 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi

POS-KUPANG.COM, BAJAWA--Seorang pelajar salah satu SMA di Kabupaten Manggarai Timur ditemukan tewas gantung diri di RT 08, Dusun Bedha, Desa Legelapu, Kecamatan Aimere, Kabupaten Ngada.

Pelajar berinisial AKD (16) yang masih kelas dua SMA itu ditemukan meninggal dunia dunia gantung diri di pohon kesi, Jumat 1 Oktober 2021 sekira pukul 11:00 Wita.

Kasat Reskrim Polres Ngada Iptu I Ketut Ray Artika mengatakan hal itu kepada Pos Kupang, Kamis 23 September 2021.

Iptu Ray mengungkapkan, kronologis penemuan pelajar gantung diri tersebut bermula  Kamis 30 September 2021 lalu sekitar pukul 14:00 Wita.

Ayah korban bernama Dominikus Do menanyakan kepada korban soal uang hasil penjualan barang di kios yang mana barang kios laku terjual namun uangnya tidak ada karena  saat itu korban yang menjaga kios milik orang tuanya.

Baca juga: Pria 60 Tahun di Ngada Hilang Saat Melaut, Ini Kronologinya

Saat itu, korban menjawab bahwa uang hasil penjualan sebesar Rp. 500.000 di atas lemari. Ayahnya pun menjawab bahwa uang yang ada di atas lemari tersebut adalah uang hasil penjualan kemarin. Mendengar jawaban ayahnya, korban pun terdiam.

Sekitar pukul 14:30 Wita ayah korban pergi mengiris moke (tuak) di kebun milik salah seorang warga bernama Sis yang jarak dari rumah sekitar 200 meter. Bersamaan dengan itu juga korban keluar meninggalkan rumah entah kemana.

Sore harinya, ayah korban pulang ke rumah dan menanyakan kepada istrinya yang bernama Theresia Yanti apakah korban sudah pulang atau belum. Theresia menjawab bahwa korban belum pulang dan tidak tau dimana keberadaan korban.

Pada malam harinya, korban tak kunjung pulang ke rumah. Ayahnya berpikir bahwa korban sudah pergi ke rumah neneknya di Waelengga, Kecamatan Manggarai Timur untuk menginap di sana.

Keesokan harinya, Jumat 01 Oktober 2021 sekira pukul 06:00 Wita, ayah korban melihat ke setiap kamar di rumah miliknya. Korban tidak ada. Kemudian ayah korban kembali pergi mengiris moke (tuak) di kebun milik om Sis.

Sekitar pukul 10:00 Wita, ayah korban pulang kembali ke rumah setelah mengiris moke (tuak) dan melihat korban belum ada dirumah.

Kemudian ayah korban kembali mencari korban disekitar radius rumah korban hingga ke jembatan kali Waemokel, namjn juga belum ditemukan.

Baca juga: KPUD Ngada Ajukan Rencana Kegiatan Biaya Pilkada 2024 Rp 37,1 Miliar Lebih

Karena korban belum juga ditemukan, ayahnya kembali mencari koehan ke arah kebun milik salah seorang warga bernama om Bai yang jarak sekitar 100 meter dari rumahnya.

Sesampainya di kebun Om Bai, betapa terkejutnya ayahnyq melihat korban dalam posisi tergantung di pohon kesi dengan tali terikat pada cabang pohon kesi dan pada leher korban dan kondisi korban saat itu sudah tidak bernyawa lagi.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved