KKB Papua

KKB Papua Seakan 'Haus Nyawa' KASAD Jenderal Andika Perkasa Terpaksa Ambil Langkah Berani, Simak Ini

Kelompok kriminal bersenjata di Papua seakan ‘haus nyawa’. Pasalnya saban hari mereka terus melakukan serangan tanpa kenal ampun.

Editor: Frans Krowin
Tribunnews.com
Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD), Jenderal TNI Andika Perkasa melontarkan pernyataan tegas terkait KKB Papua. Begini katanya. 

POS-KUPANG.COM – Kelompok kriminal bersenjata di Papua seakan ‘haus nyawa’. Pasalnya saban hari mereka terus melakukan serangan tanpa kenal ampun.

Hingga saat ini, tak terhitung lagi berapa nyawa yang melayang karena tindakan tersebut.

Meski demikian, KKB Papua bukannya berhenti beraksi untuk menghindari tangis duka di kalangan masyarakat.

Tapi yang terjadi justeru sebaliknya. Mereka terus melancarkan peperangan hanya untuk tujuan yang ingin dicapai.

Atas tindakan yang membabibuta dari kelompok separatis tersebut, Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD), Jenderal Andika Perkasa pun mengambil langkah tegas.

Apalagi baru-baru ini, sebanyak 4 anak buahnya yang bertugas di Posramil Kisor, menjadi korban kebiadaban KKB Papua.

Jenderal Andika Perkasa mengatakan, peristiwa gugurnya 4 prajurit TNI di Kisor menjadi pelajaran yang amat berharga.

Baca juga: Tokoh Paling Berbahaya KKB Papua Meninggal Dunia, Ini Daftar Kejahatan Yang Dilakukan Selama Hidup

Hal ini diungkapkan Jenderal Andika Perkasa saat melakukan teleconference pasca penyerangan Pos Komando Rayon Militer Kisor, Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Papua Barat.   

Dikatakannya, agar peristiwa semacam itu tidak terjadi lagi, maka pihaknya akan memperkuiat persenjataan prajurit.

Perkuatan persenjataan itu, katanya, akan dilakukan bagi para prajurit yang bertugas di Papua.

Bahkan, kata Andika Perkasa,  langkah itu  dilakukan pula bagi semua prajurit TNI yang ada di Tanah Air.

Dalam teleconference tersebut, Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa melaporkan pula tentang kronologis kejadian di Posramil Kisor.

Dalam teleconference tersebut, Jenderal Andika Perkasa juga mengevaluasi prosedur pengamanan Pos Koramil TNI AD.

Selain itu melengkapi Prajurit TNI AD dengan persenjataan terutama di daerah perbatasan yang rawan akan ancaman.   

“Jadi senjata itu bukan indikator apapun, senjata itu hanya sebagai peralatan perorangan yang memang dimiliki oleh prajurit yang bertugas dan itu bukan hanya di Papua Barat, di Jawa, Jakarta sekalipun ada Koramil itu membawa senjata.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved