Berita NTT
SPBU Tak Lagi Jual Premium Pertamina Gelar Program Langit Biru di NTT
SPBU di Provinsi Nusa Tenggara Timur ( Provinsi NTT) secara bertahap tak lagi menjual bahan bakar premium
Dengan hanya satu SPBU yang menjual premium diakui Semy hampir setiap hari terjadi antrean pembelian premium.
"Ini sekarang stok kosong sehingga orang tidak antre. Kalau tidak orang antre panjang bisa sampai 500 meter. Orang antre bisa sampai 2 jam baru bisa dapat premium," pungkasnya.
Masih menjual premium juga masih dilakukan SPBU 85456.03 di Kota Kefamenanu, TTU. Kebutuhan stok Premium di SPBU tersebut setiap malam masih bertahan di angka 24 KL.
"Wacana hilangnya premium batas tanggal sebelas Oktober. Stok kami tiap malam tetap 24 KL karena pesanan kita masih banyak yang belum dikirim jadi mau habiskan kita punya pesanan baru setelah itu hilang total," ungkap Pengawas SPBU 85456.03 Kefamenanu, Andri Hala.
Andri mengakui, beberapa waktu lalu dirinya mengikuti rapat di Depot Atapupu perihal program Langit Biru yang dicanangkan Pertamina tentang peniadaan penggunaan premium sebagai bahan bakar.
Direktur SPBU 01 Larantuka, Linda Monteiro mengaku program Langit Biru itu sangat membantu masyarakat karena memudahkan konsumen mendapatkan BBM.
"Premium diganti Petalite, itu lebih baik. Karena tidak ada lagi kuota dan otomatis tidak ada antrean. Saya bisa jual dari jam 8 pagi sampai 8 malam dan masyarakat bisa membeli secara bebas tanpa antrean. Bagi yang mau jadi distributor, tinggal memiliki ijin usaha. Tidak seperti sekarang yang diatur oleh Pemda, tapi harga di konsumen terakhir sangat tinggi. Masyarakat Flotim harus mendukung program ini, menuju BBM satu harga," ujarnya, Kamis (23/9).
Edukasi Konsumen
Seiring perkembangan teknologi, kebutuhan akan BBM yang berkualitas semakin dibutuhkan agar emisi kendaraan menjadi lebih baik dan kualitas udara menjadi lebih bersih.
Menurut Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina di wilayah Marketing Region Jatimbalinus, Deden Mochammad Idhani, Pertamina menjawab tantangan tersebut salah satunya dengan inisiasi program bernama "Langit Biru".
"Program langit biru merupakan salah satu bentuk promo sekaligus edukasi kepada konsumen untuk memilih BBM sesuai kebutuhan kendaraan sekaligus membuat udara menjadi lebih bersih. Dalam program ini, Pertamina memberikan potongan terhadap produk Pertalite yang disamakan dengan harga produk Premium," ujarnya dalam keterangan tertulisnya yang diterima Pos Kupang, Senin (27/9).
Program langit biru juga, kata Deden, sejalan dengan Peraturan Menteri Linkungan Hidup dan Kehutanan no.20 tahun 2017 mengenai emisi gas buang kendaraan.
"Dalam aturan tersebut, ditekankan bahwa penggunaan bahan bakar minyak harus sesuai standar emisi gas buang untuk meminimalisir pencemaran udara. Salah satu penekanannya adalah penggunaan BBM dengan angka oktan (RON) minimal 91," tambah Deden.
Untuk wilayah NTT, Pertamina Patra Niaga menghadirkan program langit biru di 34 titik SPBU.
"Diharapkan dengan adanya program ini konsumen menjadi lebih paham mengenai pentingnya kesesuaian spesifikasi BBM dengan kendaraan agar mesin menjadi lebih awet, pembakaran lebih sempurna dan udara menjadi lebih bersih," ungkapnya.
Pertamina sebagai Lembaga penyalur resmi BBM, akan terus memberikan edukasi kepada konsumen mengenai penggunaan bahan bakar sesuai dengan spesifikasi kendaraan. (yel/cr5/din/cr7/cr8)