Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Rabu 29 September 2021, Pesta St. Mikael, Gabriel, Rafael: Malaikat
Minggu kemarin, setelah misa, dua bocah cilik berlari kecil mendatangiku. Sambil tersenyum manis, keduanya meminta tanganku, hendak menciumnya.
Sebagai malaikat kecil, mereka mengingatkan orang tua mereka akan tanggung jawab yang tak boleh diabaikan.
Mereka menjadi pembangkit semangat orang tua untuk terus bekerja keras dan berkarya.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 25 September 2021: Kemuliaan Diri?
Mereka bisa membuat kedua orang tua bisa kembali tersenyum ceria.
Mereka menyentil ayah atau ibunya untuk pulang ke rumah, surga kecil di rumah, home sweet home.
Lebih jauh, saya tersadar bahwa bocah-bocah cilik memang sungguh malaikat.
Mereka adalah malaikat, karena kepolosan dan kemurnian diri mereka; kejujuran dan ketulusan yang masih menghiasi hati mereka; "tak ada kepalsuan pada diri mereka".
Pribadi mereka yang polos, murni adalah representan malaikat-malaikat, yang hadir dan selalu menyertai kita dalam perjalanan hidup kita di dunia ini.
Tatkala melihat Natanael datang kepada-Nya atas ajakan Filipus, Yesus berkata tentang dia, "Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya" (Yoh 1:47).
Selanjutnya, kata Yesus kepadanya, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia" (Yoh 1:51).
Terbaca dalam perkataan Yesus, ada korelasi antara "tak ada kepalsuan" dengan "malaikat-malaikat". Hal terkait malaikat antara lain berkenaan dengan tak adanya kepalsuan. Tanpa kepalsuan, kita bisa melihat malaikat.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 23 September 2021: Mengenal Yesus
Kita merayakan tiga malaikat agung.
Mikael dikenal sebagai panglima yang menghancurkan Lusifer dengan antek-anteknya yang bisa dibilang menyebarkan kepalsuan.
Gabriel membawa Kabar Gembira, kabar tentang Kebenaran, kepada Maria perawan yang murni.
Rafael membawa pengobatan dan penyembuhan mata, pun dari segala kepalsuan.
Kita mempercayai keberadaan para malaikat. Kepercayaan yang kiranya membiarkan diri kita dituntun untuk menjauhkan diri dari segala kepalsuan.