Pembunuhan Yoris
Reaksi Tiga Terduga Pembunuh Yoris Saat Ditangkap Polisi, 20 Orang Diperiksa Intensif
Yoris remaja 17 tahun asal Dusun Habibola, Desa Waihawa, Kecamatan Doreng, Kabupaten Sikka tewas mengenaskan. Ia roboh bersimbah darah.
Penulis: Aris Ninu | Editor: Hasyim Ashari
Tiga pelaku yang membuat Yoris meninggal dunia tampak tidak banyak bicara dan hanya tertunduk diam saja.
Hadir saat di Polres Sikka, KBO Reskrim, Kanit Buser, Kapolsek Bola, angota Buser dan Polsek Bola.
Delapan orang yang diamankan saat ini menunggu proses pemeriksaan.
Kasus dugaan tindak pidana pembunuhan atas Yoris, remaja 17 tahun asal Dusun Habibola, Desa Waihawa, Kecamatan Doreng, Kabupaten Sikka akhirnya terungkap.
Aparat Polres Sikka dan Polsek Bola berhasil mengamankan 8 orang yang mengetahui kejadian tersebut. Dari delapan orang itu, tiga orang diduga kuat sebagai pelaku atas tewasnya Yoris di Desa Ipir, Kecamatan Bola.
Di mana Yoris diduga dihajar memakai benda tajam hingga meninggal dunia saat pesta sambut baru di Desa Ipir.
Jenasah Yoris Dimakamkan
Hari ini, sekira pukul 10.00 wita, jenasah Yoris, remaja 17 tahun asal Dusun Habibola, Desa Waihawa, Kecamatan Doreng, Kabupaten Sikka akan dimakamkan keluarganya.
Baca juga: Penyebab Yoris Dihajar Para Pelaku Diduga Tersinggung di Tenda Pesta Sambut Baru
Proses pemakaman Yoris tanpa dihadiri ayahnya. Pasalnya sang ayah sedang dalam perjalanan dari Kalimantan ke Sikka.
Sang ayah selama ini bekerja di Kalimantan guna menghidup keluarganya tidak bisa mengantar anak sulung menghadap Sang Maha Kuasa melalui acara pemakaman.
“Rencananya, jam 10 pagi ini dimakamkan karena kondisi jenasah sangat tidak memungkinkan menunggu kedatangan ayahnya dari Kalimantan," kata Waihawa, Julius kepada POS-KUPANG.COM di Maumere, Selasa, 28 September 2021 pagi.
"Kalau pun tiba pun ayahnya tidak bisa mengikuti penguburan. Maka itu, keluarga akan mengadakan acara penguburan pagi ini jam 10 pagi,” kata Julius.
Ia mengatakan, Yoris adalah anak pertama dan ia memilikki seorang adik perempuan.
Selama ini, Yoris dan keluarganya tinggal di Galit, Kecamatan Mapitara.
Mereka baru setahun kembali ke Sikka lalu baru sebulan tinggal di Habibola karena sudah memilikki rumah dan ibunya adalah warga Habibola.