KKB Papua
Takut Diserang KKB Papua, Dua Guru Ini Minta Dievakuasi Dari Kiwirok ke Jayapura, Begini Respon TNI
Sampai saat ini, kondisi keamanan di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, belum pulih. Situasi belum kondusif sejak 13 September 2021 lalu.
Kabar tentang Gerald Sokoy yang masih hidup itu, diumumkan Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM).
Sosok yang mengumumkan bahwa Gerald Sokoy kini diamankan KKB Papua, adalah Juru Bicara OPM, Sebby Sambom.
Tak hanya mengumumkan bahwa Gerald Sokoy masih hidup, Sebby Sambom juga memperlihatkan keberadaan Gerald bersama KKB Papua.
Kabar tentang Gerald Sokoy itu diumumkan kepada publik setelah sosok yang merupakan rekan kerja Gabriela Meilani itu diamankan 10 hari oleh KKB Papua.
Dalam pengumumannya itu, Sebby Sambom juga menyatakan bahwa KKB Papua tidak menyandera Gerald Sokoy.
Tetapi Gerald diamankan, setelah ditemukan KKB Papua sedang tersesat di dalam hutan Papua pasca insiden Kiwirok pada Senin 13 September 2021.
Dalam insiden tersebut, KKB Papua membakar habis sejumlah fasilitas umum yang ada di Distrik Kiwirok.
Baca juga: Para Nakes Gelar Doa Bersama untuk Gabriella Korban KKB Papua, Kadis Kesehatan Minta Maaf
Fasilitas yang dibakar itu, antara lain, Gedung SD Kiwirok, Kantor Bank Papua Perwakilan Kiwirok, Pasar Kiwirok dan Puskesmas Kiwirok serta beberapa rumah warga.
Bahkan dalam penyerangan tersebut, KKB Papua juga menganiaya salah seorang tenaga kesehatan perempuan bernama Gabriela Meilani.
Lantaran diperlakukan secara sewenang-wenang, Gabriela Meilani meninggal dunia setelah sebelumnya dilecehkan kemudian dilempar ke dasar jurang.
Pada tragedi tersebut, dokter dan beberapa perawat lainnya juga nekat menyelamatkan diri dengan melompat ke dasar jurang.
Salah satu tenaga kesehatan lainnya yang juga melompat ke jurang adalah Gerald Sokoy.
Setelah melompat ke jurang. Beberapa tenaga kesehatan lainnya berhasil diselamatkan. Begitu juga jenazah Gabriela Meilani telah berhasil dievakuasi.
Sedangkan Gerald Sokoy dinyatakan menghilang karena tidak ditemukan hingga batas waktu yang ditentukan oleh tim SAR.
Ketika publik Indonesia telah mendoakan keselamatannya karena dikhawatirkan sudah meninggal dunia, tiba-tiba KKB Papua mengumumkan kabar yang tak disangka-sangka.