Berita Nasional
Penuhi Permintaan Jokowi Tetapkan Simulasi Tanggal Pemilu 2024, Mahfud MD Siapkan 3 Opsi
Usai melakukan rapat ia menengaskan Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar segera menetapkan simulasi tanggal Pemilihan Umum dan Pilkada serentak
POS-KUPANG.COM - Rapat koordinasi lanjutan "Simulasi Jadwal Pemilihan Umum Presiden, Legislatif dan Pemilihan Kepala Daerah Serentak Tahun 2024 telah dilaksanakan.
Rapat tersebut dilaksanakan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD bersama Mendagri Tito Karnavian dan lembaga terkait di kantor Kemenko Polhukam, Kamis 23 September 2021.
Usai melakukan rapat ia menengaskan Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar segera menetapkan simulasi tanggal Pemilihan Umum dan Pilkada serentak tahun 2024.
Mahfud juga diminta Jokowi tidak terpengaruh oleh isu-isu amandemen, perpanjangan jabatan, dan sebagainya terkait hal tersebut.
Ia mengatakan Presiden menginstruksikan agar segera ditetapkan simulasi tanggal Pemilihan Umum dan Pilkada tahun 2024.
Baca juga: Jokowi Perintahkan Mahfud MD Segera Tetapkan Simulasi Tanggal Pemilu dan Pilkada Serentak 2024
Jadi Presiden minta agar kita tidak terpengaruh oleh isu-isu lain, amendemen, perpanjangan jabatan dan sebagainya.
"Pokoknya tetapkan tanggal Pemilu yang layak sesuai dengan undang-undang, di mana kita bersepakat bahwa menurut undang-undang Pemilu legislatif dan Presiden itu tahun 2024," kata Mahfud.
Bersama Tito, Mahfud mengatakan akan secepatnya membicarakan hal tersebut dengan DPR, KPU, Bawaslu, dan lembaga terkait lainnya.
"Simulasi sudah dilakukan, Mendagri sudah bersimulasi dengan DPR pada tanggal 16 September, lalu di Kemenko Polhukam tanggal 17, itu semuanya di bulan September dan yang terakhir tanggal 23 September juga simulasi lagi sehingga sampai dengan pilihan-pilihan," kata Mahfud.
Dilansir dari Tribunnews.com, Menurut Mahfud, ada beberapa pilihan tanggal yang saat ini mulai dipertajam bersama segala problem-problem teknis dan yuridis yang menyertainya.
Baca juga: Info Sport, Presiden Jokowi Dipastikan Membuka Gelaran PON XX Papua pada 2 Oktober 2021
Salah satu pilihan pelaksanaan yang muncul adalah pada 24 April.
Namun demikian, kata Mahfud, ada tiga opsi tanggal lainnya yang nanti juga akan disampaikan ke Presiden.
"Terkait dengan opsi Pemilu bila dilaksanakan pada tanggal 24 April, maka warga negara atau kelompok warga negara yang ingin mendirikan partai Politik yang bisa ikut pemilu untuk tahun 2024, harus sudah mempunyai badan hukum selambat-lambatnya 21 Oktober tahun ini," kata Mahfud.
Menurut undang-undang nomor 2 tahun 2011 tentang Partai Politik, lanjut Mahfud, partai politik boleh ikut Pemilu kalau sekurang-kurangnya 2,5 tahun sebelum pemungutan suara pada tahun yang bersangkutan.
"Pokoknya 21 Oktober itu harus sudah mempunyai badan hukum, bukan harus sudah mendaftar untuk mendapat badan hukum, tetapi SK badan hukumnya itu sudah keluar, kalau opsi Pemilu yang dipilih tanggal 24 April," kata Mahfud.