KKB Papua
Benny Wenda Salahkan Kematian Nakes pada Tindakan Keras TNI untuk Pertambangan Papua & Kelapa sawit
Indonesia memiliki gugatan tentara Papua Barat menyerang rumah sakit dan membunuh perawat Gabriella Meilani di Kiwirok.
Wenda mengatakan Indonesia harus mengizinkan Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia ke Papua Barat untuk menyelidiki kekerasan ini dan menghasilkan laporan independen berdasarkan fakta, sejalan dengan seruan 84 negara internasional.
“Larangan Indonesia terhadap media, kelompok hak asasi manusia, dan lembaga bantuan memasuki Papua Barat harus segera dicabut. Jika Indonesia mengatakan yang sebenarnya tentang peristiwa ini, mengapa terus menyembunyikan Papua Barat dari dunia?” katanya.
“Perang ini tidak akan pernah berakhir sampai Presiden Widodo duduk bersama saya untuk menyelesaikan masalah ini. Ini bukan tentang 'pembangunan', tentang berapa banyak jembatan dan jalan yang dibangun."
"Ini tentang kedaulatan kita, hak kita untuk menentukan nasib sendiri - kelangsungan hidup kita."
Kasus Kiwirok Bukan Untuk Papua Merdeka
Aksi kekerasan dan penyerangan kepada tenaga kesehatan, hingga membakar gedung puskesmas dan Sekolah Dasar di Kiwirok, Pegunungan Bintang, dinilai keji oleh Komnas HAM.
Kepala Komnas HAM Perwakilan Papua dan Papua Barat, Frits Ramandey mengatakan aksi tersebut tidak terpuji dan murni criminal.
Menurutnya fasilitas bahkan tenaga kesehatan dan pendidikan merupakan relawan kemanusiaan yang harus dilindungi.
“Ini sudah sangat tidak manusiawi,” bebernya.
Baca juga: Aksi Kejam KKB Papua, Aniaya dan Bunuh Nakes yang Bertugas, Begini Permintan Gubernur Papua
Frits menjelaskan kelompok sipil bersenjata sudah melenceng dari perjuangan mereka selama ini.
Dia mencatat selama perjuangan, TNP-PB OPM tidak pernah melakukan aksi penyerangan terhadap tenaga kesehatan, guru termasuk merusak fasilitas apalagi membakar.
“Saya ikuti tidak ada aksi pembakar gedung maupun menyerang nakes dan guru, baru tahun ini terjadi di Puncak dan Pegunungan Bintang,” tegasnya.
Frits menilai aksi yang dilakukan sudah melenceng dari perjuangan mereka dan aksi ini murni kejahatan.
“Ini bukan perjuangan tapi kejahatan dan patut ditindak,” tegasnya.
Diketahui KKB Pimpinan Lamek Taplo melakukan aski penyerangan dan pembakaran di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Senin 13 September 2021 pagi.
Selain melakukan baku tembak dengan aparat, KKB pun melakukan pembakaran fasilitas umum antara lain, Gedung SD, Puskesmas, Kantor Kas Bank Papua, Pasar bahkan rumah warga.
Ironisnya dalam aksi itu, KKB pun melakukan penyerangan terhadap 8 tenaga medis. (*)
Sumber: asiapacificreport.nz