Timor Leste
Timor Leste 'Makan Besar', 10 Perusahaan Raksasa di Ladang Minyak Bayu Udan, Segera Penuhi Kewajiban
Kabar gembira bagi Timor Leste. Negara baru yang kini dipimpin Presiden Fransisco Guterres itu akan segera mendapat uang tunai dari perusahaan dunia.
POS-KUPANG.COM – Kabar gembira bagi Timor Leste. Negara baru yang kini dipimpin Presiden Fransisco Guterres itu akan segera mendapat uang tunai dari 10 perusahaan ternama dunia.
10 Perusahaan internasional tersebut selama ini aktif di ladang minyak Bayu Udan di lepas pantai Timor Leste.
Selain 10 perusahaan raksasa di bidang minyak dan gas bumi itu, ada pula bantuan lain yang datang dari Korea dan Organisasi Kesehatan Dunia ke negara yang dulunya diperjuangkan Xanana Gusmao.
Bantuan dari Korea dan WHO itu diberikan atas pertimbangan meringankan penanganan pasien covid-19 yang ada di negara baru tersebut.
Sedangkan bantuan dari perusahaan raksasa yang bergerak di bidang perminyakan dan gas bumi sebagai wujud dari kepatuhan mereka untuk menunaikan kewajibannya ke Timor Leste.
Sebagaimana dikutip dari laman tatoli.com, Badan Kerjasama Internasional Korea atau KOICA dan organisasi kesehatan dunia menawarkan 500 tempat tidur ke Timor Leste.
Ratusan tempat tidur itu rencananjya akan disalurkan ke Timor Leste melalui kementerian kesehatan negara tersebut.
Ternyata bantuan itu disalurkan sebagai respon atas permintaan dari Covid-19 Management Crisis (CIGC).
Masih dari laman tatoli.com, Kamis 16 September 2021, bantuan itu akan disalurkan dalam waktu dekat, sehingga pemerintah diminta menentukan titik untuk penyaluran bantuan itu.
Sementara pada saat yang sama, 10 perusahaan bonavide dunia lainnya juga sudah siap mengucurkan bantuan ke Timor Leste.
10 Perusahaan tersebut selama ini aktif mengelola lading minyak Timor Leste yang ada di titik Bayu Udan.
Bantuan yang disalurkan itu kemungkinan besar berupa uang tunai sebagai pendapatan yang harus diterima Timor Leste dari perusahaan di ladang minyak itu.
Perusahaan-perusahaan itu akan segera membayar pajak langsung kepada Pemerintah Timor Leste untuk pertama kalinya.
Hal ini diungkapkan oleh Presiden ANPM (Otoritas Perminyakan dan Mineral Nasional), Gualdino da Silva.
“Kami tidak lagi akan membagi pajak dengan Australia, tetapi perusahaan dan operator membayar pajak langsung ke Timor Leste. Itu untuk dana perminyakan,” katanya sebagaimana dilansir Tribunnews.com.