Timor Leste

Timor Leste 'Makan Besar', 10 Perusahaan Raksasa di Ladang Minyak Bayu Udan, Segera Penuhi Kewajiban

Kabar gembira bagi Timor Leste. Negara baru yang kini dipimpin Presiden Fransisco Guterres itu akan segera mendapat uang tunai dari perusahaan dunia.

Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM/ISTIMEWA
AVTUR - Bahan bakar avtur yang dikirim ke Dili, Negara Timor Leste. 

Gualdino da Silva mengonfirmasi bahwa sampai saat ini, investor terus mengeksplorasi area pengembangan minyak bersama.

Namun aktivitas itu akan berjalan setelah pertukaran nota diplomatik antara Timor Leste dan Australia.

Sebab area lading minyak tersebut, sekarang secara resmi telah berada dalam batas laut Timor Leste.

Menteri mengatakan joint-venture yang dilakukan dengan Australia itu, kini sedang memasuki fase baru.

“Sekarang kami sedang membahas beberapa perusahaan (yang) kontraknya akan selesai pada 2021-2022.”

“Kami sedang memikirkan bagaimana kontrak mereka akan berakhir, sehingga TIMOR GAP E.P dapat terus melakukan eksplorasi,” imbuh presiden merujuk pada perusahaan minyak nasional.

Presiden ANPM juga mengatakan negosiasi sedang berlangsung dengan raksasa energi Italia ENI untuk bermitra bersama dalam penelitian.

Timor Leste telah menetapkan lima kontrak produksi secara keseluruhan: dua di Bayu Undan; salah satunya adalah untuk mengambil alih Joint Petroleum Development Area (JPDA) sewa PSC 06.105; lainnya adalah mengambil alih JPDA PSC 11.106; dan yang kelima untuk mengalihkan ladang Buffalo Petroleum ke yurisdiksi Timor-Leste, di bawah wewenang ANPM.

Pemerintah Timor Leste telah menandatangani lima kontrak bagi hasil (production sharing contract/PSC) baru dengan bisnis minyak dan gas yang terkena dampak perubahan perbatasan laut, untuk memastikan kelangsungan operasi lepas pantai selama masa transisi.

Pemerintah Timor Leste telah menandatangani kontrak baru dengan Pemerintah Australia, yang mengatur pertukaran informasi keuangan antara kedua negara.

Juga ditandatangani dua Nota Kesepahaman (MOU) antara departemen pemerintah masing-masing, memungkinkan kerja sama di Bayu Undan dan berbagi data geologi.

Apa yang terwujud saat ini sesungguhnya tak lepas dari peran pemerintahan sebelumnya di bawah kepemimpinan Xanana Gusmao.

Hanya saja, sampai saat ini Xanana Gusmao belum memberikan respon terhadap kabar gembira yang diterima Timor Leste saat ini.

Sementara beberapa waktu sebelumnya, Xanana Gusmao mengungkapkan bahwa yang terjadi saat ini, adalah maraknya korupsi di tubuh pemerintahan.

Jika tindakan penyalahgunaan keuangan itu tidak segera dikendalikan dari sekarang, maka 10 tahun ke depan, Timor Leste akan bangkrut.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved