Berita Kota Kupang
Terharu Para Petugas Kebersihan, Pedagang dan Pemulung di Kupang Dapat Sarapan Gratis
Terharu Para Petugas Kebersihan, Pedagang dan Pemulung di Kupang Dapat Sarapan Gratis
Penulis: Ray Rebon | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon
POS-KUPANG.COM, KUPANG--Penyebaran virus covid 19 diikuti badai Seroja dan pemberlakuan PPKM sangat berdampak bagi masyarakat.
Kelompok masyarakat pedagang kecil, pemulung, petugas kebersihan dan pendorong gerobak benar-benar terpuruk karena menyusutnya pendapatan dan tingginya kebutuhan hidup dalam dua tahun terakhir.
Rabu (22/9/2021) pagi sekitar pukul 05.00 wita, seorang remaja sudah bangun pagi mendatangi tempat pemesanan makanan.
Ia memesan puluhan bungkus nasi kuning lengkap dengan lauknya untuk diberikan bagi sesama yang membutuhkan.
Tristan Caktiananta Binti (16), sosok pemuda yang selama tiga bulan ini menyisihkan uang jajan nya untuk berbagi dengan masyarakat kecil.
Ia menggunakan uang jajannya tersebut untuk membeli nasi kuning. Kebetulan uang jajan dari orang tua jarang digunakan dalam beberapa bulan terakhir ini karena ia menjalani sekolah dengan sistem online sehingga uang jajan pun untuk dan dimanfaatkan untuk kegiatan sosial.
Tristan yang biasa disapa Titan kemudian mengangkut sendiri puluhan bungkus makanan ini ke mobil dan mulai menyusuri jalanan Kota Kupang.
Saat bertemu seorang pria penjual sayur pikul, ia pun berhenti menghampiri dan menyerahkan nasi bungkus.
Tak banyak kata yang diucapkan selain meminta pria penjual sayur itu untuk berkenan menikmati makanan yang diberikan sebelum melanjutkan aktivitasnya berjualan sayur.
Pria penjual sayur hanya bisa menunduk dan haru sambil menghisap sisa rokoknya karena terharu dengan perhatian Titan kepadanya.
Ia mengaku sudah beberapa kali mendapatkan makanan yang dibagikan Titan.
Di Jalan Jenderal Sudirman, suasana pun masih sepi. Titan pun bertemu dengan Nia Sanu (54), seorang ibu pemulung yang sedang membongkar tempat sampah mencari gelas aqua bekas.
Ia kaget didatangi Titan dan mendapatkan makanan. "Terus terang saya belum makan karena saya buru-buru cari tempat sampah sebelum dibersihkan petugas kebersihan karena saya setiap hari mengumpulkan botol bekas untuk dijual," ujarnya haru.
Sementara di depan Polda NTT di Jalan Jenderal Soeharto, Titan berhenti sejenak karena melihat sekitar enam pasukan kuning (petugas kebersihan) mengangkut sampah yang menumpuk dan dinaikkan keatas mobil sampah.