Berita Pemprov NTT

Zeth Sony Libing : Pemprov NTT Serius Kembangkan Pariwisata Labuan Bajo

Ini tantangan kita, mestinya tidak boleh. Padahal 1 kilometer dari Kota Labuan Bajo itu, kita sudah temukan tanah yang subu

Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG.COM/OBY LEWANMERU
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT, Dr. Z. Sony Libing, M.Si 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru

POS-KUPANG.COM, KUPANG -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT saat ini serius dan dan gencar dalam mengembangkan pariwisata Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat.

Pariwisata ini sudah ditetapkan pemerintah pusat sebagai pariwisata super premium atau prioritas.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT, Dr. Zeth Sony Libing, M.Si,  Jumat 17 September 2021 malam.

Menurut Sony, pemerintah pusat sudah menetapkan  Labuan Bajo sebagai salah satu dari lima destinasi super premium atau super prioritas di Indonesia.

"Karena pemerintah pusat telah menempatkan pariwisata Labuan Bajo sebagai pariwisata super premium, maka saat ini berbagai pembenahan tengah dilakukan dengan  sangat luar biasa, terutama dalam pemenuhan  infrastruktur, aksesibilitas.

Baca juga: Pemprov NTT Belum Ketahui PP Soal PNS Nakal

Pemerintah pusat sangat konsen soal aksesibilitas, kemudian pembenahan akomodasi ,hotel dan restoran," kata Sony.

Dijelaskan, pemerintah pusat juga membangun Pusat ekonomi kreatif di Puncak Waringin, Labuan Bajo, yang mana, semua  bentuk kuliner, fashion dan sebagainya tersedia di Puncak Waringin.

"Pemerintah juga sementara membenahi obyek wisata di Pulau Rinca. Di pulai ini sementara dibenahi fasilitas  mulai dari dermaga, pusat informasi, fasilitas lainnya seperti kantor, jalan setapak dan lainnya. Semua itu dibangun di lokasi yang dahulunya sudah ada dan  bukan dibangun pada lokasi baru," katanya.

Dikatakan, areal yang sedang dibenahi dengan infrastruktur itu sekitar 3 ha lebih "Semua yang dibangun oleh pemerintah ini, sesungguhnya untuk menjawab status sebagai destinasi pariwisata  super prioritas.

Artinya pelayanan publik yang diberikan kepada wisatawan harus prioritas, sifatnya premium atau terbaik," ujarnya.

Baca juga: Pemprov NTT Gandeng Pemkab Kupang Gelar Kegiatan SP4N-Lapor

Sony juga mengakui, saat ini pemerintah tengah melakukan   promosi besar-besaran baik di dalam maupun di luar daerah. 

"Kita sadar, walaupun di tengah Pandemi Covid-19 tapi  pesan,ekspresi tentang  keindahan alam wisata NTT harus tetap dipromosikan sehingga usai Pandemi, maka memori yang orang akan beramai-ramai ke.sana," katanya.

Menurut Sony, walaupun pemerintah sudah membangun semua fasilitas tersebut, namun jangan lupa pula bahwa pembangunan sarpras di Labuan Bajo itu juga guna mempersiapkan pelaksanaan   KTT G20  Tahun 2022.

Dikatakan, meskipun pemerintah telah membangun semua sarpras dan fasilitas pendukung pariwisata prioritas,namun pemerintah juga tetap berpegang penuh pada dua prinsip utama pembangunan pariwisata , yakni sustainable tourism dan Community based tourism.

"Artinya pemerintah membangun tapi tetap  memperhatikan pelestarian  lingkungan, pemerintah tidak akan merusak lingkungan untuk membangun pariwisata.

Baca juga: Satgas SPIP Terintegrasi Lingkup Pemprov NTT Dikukuhkan Wakil Guberur NTT

Pemerintah tidak mungkin merusak keindahan alam di Labuan Bajo itu hanya karena membangun pariwisata," katanya.

Sedangkan prinsip kedua adalah  prinsip community based tourism, artinya pembangunan berkelanjutan dengan merangkul komunitas sebagai pelaku utama melalui pemberdayaan masyarakat dalam berbagai kegiatan kepariwisataan. 

Dicontohkan, dalam membangun pariwisata pemerintah memperhatikan masyarakat sekitar, baik di Pulau Rinca maupun di Pulau Komodo . 

"Dua prinsip ini diperhatikan bukan saja di Labuan Bajo tetapi juga di seluruh NTT. Begitu pula dengan prinsip kolaborasi, yakni semua elemen terlibat, Pemerintah, dunia bisnis, usaha, perguruan tinggi, pers, kelompok masyarakat, NGO.

Tujuan akhir pembangunan pariwisata adalah untuk kesejahteraan rakyat," ujar Sony.

Pada kesempatan itu, Sony juga mengatakan,  kordinasi dengan pemerintah daerah baik di Manggarai Barat maupun di kabupaten tetangga tetap dilakukan.

"Ini tentu terkait dengan pasokan kebutuhan di hotel maupun restoran. Selama ini kota masih datangkan sayur dan buah dari luar. Ini tantangan kita, mestinya tidak boleh. Padahal 1 kilometer dari Kota Labuan Bajo itu, kita sudah temukan tanah yang subur. Lembor juga sebagai sentra produksi beras," kata Sony.

Dikatakan, di Kabupaten Manggarai sebagai daerah tetangga juga memiliki potensi pertanian dan menyediakan beberapa kebutuhan. 

"Tentu kita harus menyediakan rantai pasok pangan untuk mendukung pariwisata Labuan Bajo," katanya.
Sedangkan soal   pengembangan sumber daya manusia (SDM), Sony  juga mengatakan faktor SDM juga menjadi perhatian, yang mana saat ini pemerintah telah membentuk.

Kelompok Sadar Wisata (pokdarwis).

"Kita bentuk  Pokdarwis dan mereka dilatih bagaimana bisa menerima dan melayani tamu dengan baik, menjaga kebersihan, keramahan, keamanan. Jadi kualitas SDM juga menjadi perhatian pemerintah agar masyarakat bisa memiliki pemahaman kepariwisataan (kultur pariwisata) yang baik dan bukan saja di Labuan Bajo tetapi di seluruh NTT," katanya.

Menurut Sony, SDM bidang pariwisata ini perlu diperhatikan agar bilamana ada wisatawan yang datang, mereka bisa menerima, melayani dengan baik.

Kondisi ini, lanjutnya,  menyebabkan wisatawan yang datang merasa nyaman seperti di rumah sendiri dan betah tinggal di obyek wisata.

"Kita harapkan wisatawan itu tinggal lama di situ, ketika dia balik ke daerahnya, dia datang lagi. Itu yang kita harapkan. Lama tinggal wisatawan berpengaruh pada pendapatan masyarakat di lokasi wisata," ujarnya.

Disinggung soal arus kunjungan wisatawan, Sony mengakui selama Pandemi Covid-19 arus wisatawan baik domestik maupun internasional di Labuan Bajo turun , sehingga diharapkan dengan adanya pembenahan semua infrastruktur tersebut maka kunjungan wisatawan kembali normal.

"Kita juga berharap Pandemi Covid-19 ini bisa berakhir, agar kegiatan pariwisata kembali normal," katanya.

Sementara di bidang ekonomi, pihaknya terus melakukan pengembangan ekonomi masyarakat dan juga mempromosikan. "Jadi selama Pandemi ini, ekonomi kreatif kita tetap berjalan, karena masyarakat juga menjual dan membeli secara online sehingga proses ekonomi tetap berjalan," ujarnya.(*)

Berita Pemprov NTT Terkini

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved