Berita Lembata

Yosafat Loyobohor Ingin Jadi Kades Untuk Pengabdian Kepada Leu Awu di Lembata

Bumdes menjadi mimpi pertamanya memajukan desa, agar perekonomian masyarakat dapat berjalan dengan baik.

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Rosalina Woso
zoom-inlihat foto Yosafat Loyobohor Ingin Jadi Kades Untuk Pengabdian Kepada Leu Awu di Lembata
Roy Kedang Untuk POS KUPANG
Calon Kepada Desa Loyobohor, Kabupaten Lembata, Yosafat Loyobohor

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo

POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA--Pesta demokrasi pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak se-kabupaten Lembata telah memasuki tahap pendaftaran. Yosafat Loyobohor pun ikut mengambil bagian dalam ajang Pilkades serentak kali ini.

Dalam keterangan tertulis yang diterima Pos Kupang, Minggu hari ini, calon Kepala Desa Loyobohor ini mengatakan, menjadi kepala desa bukan cara atau lahan untuk mendapatkan penghasilan tetapi bentuk pengabdian kepada masyarakat untuk sebuah perubahan.

“Kita maju ini bukan punya tujuan untuk mendapatkan penghasilan tetapi bentuk pengabdian untuk Leu Awu’ sehingga ada perubahan ke depan,” kata pria yang akrab disapa Falo ini pada Kamis 16 September 2021.

Belakangan ini, setelah berkomunikasi dengan orangtua dan tokoh adat setempat, ia merasa terpanggil untuk mengabdi dan mengatur Leu Awu’ agar Leu Awu’ sedikit berubah dalam masa jabatannya jika dia terpilih.

“Hasil komunikasi dengan orangtua semua bahwa kita juga punya rasa untuk mengabdi terhadap Leu Awu’, bukan soal pendapatan,” tandasnya.

Baca juga: GARAM Babokerong Bersurat Kepada Bupati Lembata, Minta Cabut Surat Bebas Temuan Calon Kepala Desa

“Soal pendapatan upah minimum seorang kepala desa itu palingan dua juta lebih. Pendapatan itu, saya sendiri sebagai seorang wirausaha itu 5 atau 6 kali lipat. Jadi bukan upah kepala desa yang diharapkan tetapi pengabdian,” ucapnya.

Menurutnya, terobosan-terobosan baru diperlukan untuk penataan birokrasi di desa, maupun hal lain yang lebih maksimal agar semua aparat bekerja sesuai tupoksinya.

“Regulasi tidak mengatur soal pergantian, tetapi minimal ada kros antara yang satu dengan lainnya sesuai tupoksinya,” kata Falo.

Ia menambahkan terbentuknya Bumdes menjadi mimpi pertamanya memajukan desa, agar perekonomian masyarakat dapat berjalan dengan baik.

“Dengan adanya Bumdes, maka dengan sendirinya dana desa yang masuk bisa kita lakukan penyertaan modal ke Bumdes untuk memfasilitasi kegiatan dan merubah perekonomian yang ada di desa,” ujarnya.

Baca juga: Bupati Lembata Sebut ATM Kontainer BANK NTT Langkah Inovatif

Ia pun berharap agar semua bakal calon tetap menjaga situasi politik di desa dan lebih mengedepankan ide atau gagasan untuk membangun sebuah desa.

“Saya juga berharap agar semua bakal calon yang mencalonkan diri tetap menjaga situasi politik di desa. Kita hanya perang gagasan dan jangan saling menjatuhkan antara satu dengan yang lain. Semuanya adalah putra terbaik di desa. Kita serahkan semuanya kepada masyarakat yang menentukan,” tutup Falo.(*)

Berita Lembata Terkini

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved