Berita Nasional
Di Balik Perintah Jokowi Turunkan Harga Pakan Jagung ke Peternak Ternyata Ada Pria Ini
Dari unggahan instagram @jokowi Rabu 15 Sepetember 2021, ternyata perintah Jokowi memerintahkan penurunan harga pakan jagung juga diinspirasi Suroto.
"(Jokowi) berterima kasih, berterima kasih sekali dengan apa yang saya lakukan itu," kata dia.
Suroto pun bersyukur, melalui pertemuan itu, Jokowi telah memberikan sejumlah solusi.
Presiden akhirnya menginstruksikan Menteri Perdagangan dan Menteri Pertanian segera menyubsidi harga jagung bagi peternak di Blitar, Klaten, dan Lampung.
Kementerian Pertanian juga diminta untuk mendekatkan pasokan jagung ke sentra-sentra peternakan yang membutuhkan.
Jokowi juga memerintahkan pembuatan regulasi untuk melindungi para peternak.
"Akhirnya Pak Jokowi berjanji untuk memenuhi itu, jadi saya sangat berterima kasih," kata Suroto.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ketua Pinsar Petelur Nasional (PPN) Yudianto Yosgiarso mengaku diundang ke Istana Kepresidenan untuk bertemu dengan Presiden Jokowi.
Menurut Yudianto Yosgiarso, dalam pertemuan itu Presiden Jokowi memberikan instruksi langsung kepada Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Perdagangan M Lutfi untuk memberikan harga pakan jagung Rp 4.500 per kg kepada peternak.
"Pak Jokowi menginstruksikan menteri pertanian dan menteri perdagangan secepatnya karena kondisi pakan saat ini mahal, Pak Jokowi menginstruksikan bahwa peternak harus diberikan pakan jagung Rp4.500," ungkap Yudianto.
Baca juga: Jokowi Persilakan Para Kepala Sekolah Lakukan Pembelajaran Tatap Muka dengan Syarat
Yudianto berharap Kementerian Pertanian segera mengimplementasikan instruksi Jokowi. Dengan demikian, harga pokok produksi (HPP) peternak bisa turun dan menekan kerugian.
Menurutnya, harga pakan jagung beberapa waktu terakhir melonjak menjadi Rp 6.000 per kg. Padahal, normalnya sekitar Rp 4.500 per kg.
"Kami menagih janji ini karena saat ini telur khususnya kami peternak telur rugi besar," terang Yudianto.
Di samping itu, ia juga meminta kepada Kementerian Sosial untuk menggunakan telur dalam menyalurkan bantuan sosial (bansos). Bantuan itu bisa masuk dalam program keluarga harapan (PKH) dan bantuan pangan non tunai (BPNT).
"Dan kami mengimbau pelaksanaan tidak seperti kemarin-kemarin. Pelaksanaan kemarin-kemarin digabung dua sampai tiga bulan, makanya ada kekosongan dalam penyerapan telur," jelas dia.
Sementara, Ketua Koperasi Blitar Sukarman mengatakan pemerintah akan memberikan pakan jagung dengan harga Rp4.500 per kg sebanyak 30 ribu ton.
Ia mengusulkan agar pemerintah juga mempersiapkan stok pakan jagung untuk kebutuhan jangka menengah peternak. Stok pakan bisa dilakukan oleh Perum Bulog atau BUMN lain.
"Agar pada saat jagung tidak panen, stok jagung itu dikeluarkan dan harga stabil," kata Suparman.
Sebelumnya, Peternak Blitar Suroto membentangkan poster saat Jokowi melambaikan tangan dari jendela mobil ketika melaju dari area vaksinasi Covid-19 ke makam Bung Karno di Blitar, Selasa (7/9).
Poster yang ia bentangkan itu bertuliskan, "Pak Jokowi Bantu Peternak Beli Jagung dengan Harga Wajar."
Usai mobil Jokowi melintas, seseorang merampas poster tersebut. Kemudian, aparat kepolisian terlihat meringkus pria itu dan memasukkannya ke dalam mobil.
Sementara itu, Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengatakan pihaknya sedang mengupayakan agar harga pakan jagung untuk peternak dapat turun menjadi Rp 4.500 per kilogram.
"Ini akan kita kasihkan kepada jagung, supaya jagungnya bisa sesuai dengan batasan daripada Kementerian Perdagangan yaitu harga jagung di Rp 4.500," kata Mendag Lutfi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, usai pertemuan Presiden Joko Widodo dengan berbagai asosiasi yang menaungi peternak dan industri perunggasan.
Lutfi mengakui dalam beberapa waktu terakhir memang terjadi ketidakseimbangan dalam industri perunggasan domestik karena tingginya harga pakan jagung dan gandum.
Kenaikan harga pakan tersebut memicu kenaikan biaya produksi petani dan peternak.
"Ongkos daripada produksi petani atau peternak layer dan broiler ini menjadi sangat tinggi sedangkan karena pandemi, harga kebutuhan itu menurun yang menyebabkan terjadi delta yang besar," ujarnya.
Mendag dan juga Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo sesegara mungkin akan menerapkan kebijakan yang dapat menekan harga pakan bagi peternak.
"Harga ongkos juga bisa ditekan, dan kemudian inilah yang terpenting bahwa fungsi daripada daging dan telur ini adalah untuk memperbaiki gizi masyarakat juga dan ini lah yang akan kita kerjakan," ujarnya.
Mentan Syahrul mengatakan Presiden Jokowi memerintahkan untuk mengupayakan dengan cepat, selambat-lambatnya pekan ini, agar harga pakan jagung bagi peternak dapat segera bergerak ke level normal.
Penurunan harga pakan jagung itu terutama dilakukan di tiga wilayah sentra peternakan yakni Klaten, Blitar dan Lampung.
Syahrul bahkan mengatakan subsidi dapat diberikan jika memang diperlukan untuk menormalisasi harga pakan jagung.
“Ada quick-quick agenda atau perintahnya (Presiden Jokowi) kepada Mendag dan Menteri Pertanian adalah melakukan langkah cepat minggu ini juga agar kebutuhan jagung khususnya di tiga tempat yang bersoal, Klaten, Blitar dan Lampung bisa tertangani dengan harga yang sangat normatif dan kalau perlu menggunakan subsidi tertentu untuk tiga daerah sentra karena tiga daerah itu merupakan sentra peternakan,” jelas Syahrul.
Dalam pertemuan di Istana Kepresidenan, turut hadir sejumlah perwakilan peternak yakni Ketua Pinsar Petelur Nasional Yudianto Yosgiarso, Ketua Koperasi Putera Blitar Sukarman, Ketua Paguyuban Peternak Rakyat Nasional (PPRN) Rofi Yasifun. Kemudian juga peternak ayam petelur asal Blitar Jawa Timur, Suroto, yang membentangkan spanduk atau poster mengenai harga pakan jagung saat kunjungan kerja Presiden Joko Widodo.*
Sumber: kompas.com