Berita Nasional
Di Balik Perintah Jokowi Turunkan Harga Pakan Jagung ke Peternak Ternyata Ada Pria Ini
Dari unggahan instagram @jokowi Rabu 15 Sepetember 2021, ternyata perintah Jokowi memerintahkan penurunan harga pakan jagung juga diinspirasi Suroto.
Ternyata Ada Pria Ini di Balik Perintah Jokowi Turunkan Harga Pakan Jagung ke Peternak
POS-KUPANG.COM - Kemarin Rabu 15 September 2021, Presiden Jokowi memerintahkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Perdagangan M. Lutfi untuk menurunkan harga pakan jagung ke peternak dengan Rp 4.500 per kg.
Hal itu disampaikan Ketua Pinsar Petelur Nasional (PPN) Yudianto Yosgiarso usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Presiden Jakarta, Rabu 15 September 2021.
Pertemuan itu digelar ternyata tidak sekadar merespons teriakan anggota DPR RI Fadli Zon yang menyebutkan sektor perunggasan Indonesia sedang sekarat, sebagaimana disampaikan melalui akun instagram @fadlizon.
Untuk diketahui, dalam unggahan di instagram @fadlizon, Senin 13 September 2021, Fadli Zon mencantumkan sebuah tulisan seperti judul sebuah buku, "SEKTOR PERUNGGASAN SEKARAT, PEMERINTAH HARUS TURUN".
Di bagian bawah tulisan tersebut, selain tercantum nama dan jabatannya sebagai anggota DPR RI, Fadli Zon juga menulis jabatan lainnya sebagai ketua umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI).
Dalam pandangan HKTI, demikian Fadli Zon, kondisi perunggasan nasional sedang tidak baik-baik saja, harus ditolong.
"Pemerintah harus jamin ketersediaan dan stabilitas harga jagung untuk pakan unggas. Pemerintah juga harus jamin harga telur di tingkat peternak," tulis Fadli Zon.
Baca juga: Teriakan Fadli Zon Efektif, Jokowi Perintahkan Harga Pakan Jagung ke Peternak Rp 4.500 per Kg
Menurut Fadli Zon, kalau Pemerintah tidak segera turun tangan, maka kondisi ini akan jadi kiamat buat dunia perunggasan nasional yang sudah swasembada puluhan tahun.
"Alas hukum untuk menolong para peternak sudah tersedia, Permendag No. 7 Tahun 2020, tinggal dilaksanakan," tulisnya.
Lebih lanjut dia menulis, HKTI mendesak pemerintah untuk segera menyediakan jagung dengan harga Rp 4.500, sesuai harga acuan pemerintah. Juga jamin harga telur ayam sesuai harga acuan. Ini urgent dilakukan Pemerintah.
Selanjutnya, HKTI juga mendesak agar Pemerintah menyerap kelebihan pasok telur melalui bansos yang diberikan kepada masyarakat.
Penyerapan melalui bansos, katanya, minimal dilakukan sampai pasar telur kembali normal.
"Usulan lain HKTI, cutting tidak dilakukan pada telur tetas, tetapi pada indukan ayam broiler, sehingga meminimalisir rembesan telur tetas ke pasar," demikian Fadli Zon mengakhiri unggahannya.
Seorang netizen yang menanggapi unggahan Fadli Zon merasa heran sektor perunggasan bisa sekarat.
"Aneh kok bisa sekarat pasar kita kan guede bgttttt hadeuuh," tulis hotnews_indo.
Netizen lainnya menyinggung soal rencana impor daging ayam dari Brasil sehingga peternak lokal dimatikan.
"Apakah ada relefansi dengan rencana impor daging ayam dari brazil sehingga sengaja pwternak lokal "dimatikan"???," tulis kamrandawasir.
Suroto Diundang ke Istana
Dari unggahan instagram @jokowi Rabu 15 Sepetember 2021, diketahui ternyata perintah Jokowi memerintahkan penurunan harga pakan jagung tersebut juga diinspirasi oleh Suroto.
Seorang pria membentangkan poster di pinggir jalan yang saya lalui dalam kunjungan saya di Blitar, Jawa Timur, hari Selasa 7 September lalu. Saya tak melihatnya secara langsung, tapi membaca berita tentang Pak Suroto, seorang peternak ayam petelur yang mengeluhkan masalah "harga jagung yang cenderung naik dan harga telur yang sangat rendah".
Hari ini, saya bertemu langsung dengan Pak Suroto dan beberapa perwakilan Perhimpunan Insan Perunggasan dan Peternak Ayam Petelur di Istana Negara. Saya sengaja mengundang mereka untuk mendengarkan langsung keluhan-keluhan mereka.
Saya telah menginstruksikan Menteri Pertanian dan Menteri Perdagangan untuk segera mencari solusi terbaik bagi masalah-masalah yang dihadapi para peternak ayam petelur seperti Pak Suroto dan sektor perunggasan secara umum di Tanah Air.
Suroto adalah peternak ayam petelur dari Desa Suruhwadang, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, yang membentangkan poster di jalan saat kunjungan Presiden Jokowi.
Peristiwa itu bermula pada Selasa 7 September 2021, ketika Jokowi beranjak meninggalkan lokasi vaksinasi massal di area parkir PIPP Kota Blitar.
Presiden sempat membuka pintu belakang kendaraan yang dia tumpangi untuk menyapa warga di sisi Jalan Moh Hatta.
Baca juga: Pria Blitar yang Bentangkan Poster Diringkus Polisi, Netizen Bandingkan Jokowi dengan Era SBY
Beberapa meter dari pintu gerbang PIPP, seorang pria tiba-tiba berdiri dan membentangkan poster persis ke arah mobil Jokowi yang sedang melintas perlahan.
Poster yang dibentangkan pria tersebut bertuliskan, "Pak Jokowi Bantu Peternak Beli Jagung dengan Harga Wajar."
Aksi itu ternyata menarik perhatian personel kepolisian yang sedang berjaga di sekitar lokasi. Tak lama, pria itu langsung diamankan oleh personel Polres Blitar Kota.
Meski akhirnya dibebaskan, penangkapan terhadap Suroto sempat menuai kritik publik dan rupanya sampai ke telinga presiden.
Suroto bercerita, ia dipanggil pihak Istana untuk menghadap presiden pada Selasa 14 September 2021 sekira pukul 08.00 WIB.
Oleh karena undangan yang sangat mendadak, ia sempat tidak percaya. "Ah, ini pasti bohong. Ternyata ya betul-betul," kata Suroto usai pertemuan dengan Jokowi, Rabu sore.
Saat menghadap presiden, Suroto mengaku sempat minta maaf atas aksi membentangkan poster yang ia lakukan.
Ia lantas menjelaskan bahwa tulisan lengkap pada posternya berbunyi, "Pak Jokowi, bantu peternak beli jagung dengan harga wajar, telur murah".
Suroto mengatakan, aksinya kala itu merupakan bentuk spontanitas atas kondisi mencekik yang dialami peternak ayam petelur karena harga jagung untuk pakan begitu tinggi.
Di saat bersamaan, harga jual telur rendah. Persoalan itu sudah sempat dibawa Suroto dan asosisasi peternak ayam petelur dalam audiensi dengan pihak Kementerian Pertanian. Namun, masalah tersebut menemui jalan buntu.
Sementara itu, para peternak ayam petelur semakin terhimpit dan tidak bisa berjalan usahanya.
"Kita produksi telur saja seumpama 100 persen itu masih rugi, masih rugi, sedangkan telur enggak bisa keluar, numpuk di kandang itu," kata Suroto.
Dengan peliknya situasi, Suroto pun berinisiatif melakukan aksi membentangkan poster.
Namun, ia tak pernah menyangka aksinya itu berujung pada pertemuannya dengan presiden di Istana.
"Kalau saya tidak nekat membentangkan poster, ini pasti enggak akan ditanggapi. Dalam artian, saya percaya ini enggak sampai ke Pak Jokowi," kata Suroto.
"Saya percaya satu-satunya orang di Indonesia pada saat ini yang bisa menolong peternak ya hanya Pak Jokowi," ucap dia.
Jokowi berterima kasih
Suroto mengatakan, dalam pertemuan antara dirinya dan presiden, Jokowi justru berterima kasih atas aksinya membentangkan poster. Sebab, sebelumnya Jokowi tak mengetahui kondisi peternak yang ada di lapangan.
"Kalau ndak ada kamu yang membentangkan poster, saya ndak akan tahu kondisi di bawah karena laporan anak buahnya ndak sampai ke atas," kata Suroto mengingat percakapannya dengan Jokowi.
"(Jokowi) berterima kasih, berterima kasih sekali dengan apa yang saya lakukan itu," kata dia.
Suroto pun bersyukur, melalui pertemuan itu, Jokowi telah memberikan sejumlah solusi.
Presiden akhirnya menginstruksikan Menteri Perdagangan dan Menteri Pertanian segera menyubsidi harga jagung bagi peternak di Blitar, Klaten, dan Lampung.
Kementerian Pertanian juga diminta untuk mendekatkan pasokan jagung ke sentra-sentra peternakan yang membutuhkan.
Jokowi juga memerintahkan pembuatan regulasi untuk melindungi para peternak.
"Akhirnya Pak Jokowi berjanji untuk memenuhi itu, jadi saya sangat berterima kasih," kata Suroto.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ketua Pinsar Petelur Nasional (PPN) Yudianto Yosgiarso mengaku diundang ke Istana Kepresidenan untuk bertemu dengan Presiden Jokowi.
Menurut Yudianto Yosgiarso, dalam pertemuan itu Presiden Jokowi memberikan instruksi langsung kepada Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Perdagangan M Lutfi untuk memberikan harga pakan jagung Rp 4.500 per kg kepada peternak.
"Pak Jokowi menginstruksikan menteri pertanian dan menteri perdagangan secepatnya karena kondisi pakan saat ini mahal, Pak Jokowi menginstruksikan bahwa peternak harus diberikan pakan jagung Rp4.500," ungkap Yudianto.
Baca juga: Jokowi Persilakan Para Kepala Sekolah Lakukan Pembelajaran Tatap Muka dengan Syarat
Yudianto berharap Kementerian Pertanian segera mengimplementasikan instruksi Jokowi. Dengan demikian, harga pokok produksi (HPP) peternak bisa turun dan menekan kerugian.
Menurutnya, harga pakan jagung beberapa waktu terakhir melonjak menjadi Rp 6.000 per kg. Padahal, normalnya sekitar Rp 4.500 per kg.
"Kami menagih janji ini karena saat ini telur khususnya kami peternak telur rugi besar," terang Yudianto.
Di samping itu, ia juga meminta kepada Kementerian Sosial untuk menggunakan telur dalam menyalurkan bantuan sosial (bansos). Bantuan itu bisa masuk dalam program keluarga harapan (PKH) dan bantuan pangan non tunai (BPNT).
"Dan kami mengimbau pelaksanaan tidak seperti kemarin-kemarin. Pelaksanaan kemarin-kemarin digabung dua sampai tiga bulan, makanya ada kekosongan dalam penyerapan telur," jelas dia.
Sementara, Ketua Koperasi Blitar Sukarman mengatakan pemerintah akan memberikan pakan jagung dengan harga Rp4.500 per kg sebanyak 30 ribu ton.
Ia mengusulkan agar pemerintah juga mempersiapkan stok pakan jagung untuk kebutuhan jangka menengah peternak. Stok pakan bisa dilakukan oleh Perum Bulog atau BUMN lain.
"Agar pada saat jagung tidak panen, stok jagung itu dikeluarkan dan harga stabil," kata Suparman.
Sebelumnya, Peternak Blitar Suroto membentangkan poster saat Jokowi melambaikan tangan dari jendela mobil ketika melaju dari area vaksinasi Covid-19 ke makam Bung Karno di Blitar, Selasa (7/9).
Poster yang ia bentangkan itu bertuliskan, "Pak Jokowi Bantu Peternak Beli Jagung dengan Harga Wajar."
Usai mobil Jokowi melintas, seseorang merampas poster tersebut. Kemudian, aparat kepolisian terlihat meringkus pria itu dan memasukkannya ke dalam mobil.
Sementara itu, Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengatakan pihaknya sedang mengupayakan agar harga pakan jagung untuk peternak dapat turun menjadi Rp 4.500 per kilogram.
"Ini akan kita kasihkan kepada jagung, supaya jagungnya bisa sesuai dengan batasan daripada Kementerian Perdagangan yaitu harga jagung di Rp 4.500," kata Mendag Lutfi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, usai pertemuan Presiden Joko Widodo dengan berbagai asosiasi yang menaungi peternak dan industri perunggasan.
Lutfi mengakui dalam beberapa waktu terakhir memang terjadi ketidakseimbangan dalam industri perunggasan domestik karena tingginya harga pakan jagung dan gandum.
Kenaikan harga pakan tersebut memicu kenaikan biaya produksi petani dan peternak.
"Ongkos daripada produksi petani atau peternak layer dan broiler ini menjadi sangat tinggi sedangkan karena pandemi, harga kebutuhan itu menurun yang menyebabkan terjadi delta yang besar," ujarnya.
Mendag dan juga Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo sesegara mungkin akan menerapkan kebijakan yang dapat menekan harga pakan bagi peternak.
"Harga ongkos juga bisa ditekan, dan kemudian inilah yang terpenting bahwa fungsi daripada daging dan telur ini adalah untuk memperbaiki gizi masyarakat juga dan ini lah yang akan kita kerjakan," ujarnya.
Mentan Syahrul mengatakan Presiden Jokowi memerintahkan untuk mengupayakan dengan cepat, selambat-lambatnya pekan ini, agar harga pakan jagung bagi peternak dapat segera bergerak ke level normal.
Penurunan harga pakan jagung itu terutama dilakukan di tiga wilayah sentra peternakan yakni Klaten, Blitar dan Lampung.
Syahrul bahkan mengatakan subsidi dapat diberikan jika memang diperlukan untuk menormalisasi harga pakan jagung.
“Ada quick-quick agenda atau perintahnya (Presiden Jokowi) kepada Mendag dan Menteri Pertanian adalah melakukan langkah cepat minggu ini juga agar kebutuhan jagung khususnya di tiga tempat yang bersoal, Klaten, Blitar dan Lampung bisa tertangani dengan harga yang sangat normatif dan kalau perlu menggunakan subsidi tertentu untuk tiga daerah sentra karena tiga daerah itu merupakan sentra peternakan,” jelas Syahrul.
Dalam pertemuan di Istana Kepresidenan, turut hadir sejumlah perwakilan peternak yakni Ketua Pinsar Petelur Nasional Yudianto Yosgiarso, Ketua Koperasi Putera Blitar Sukarman, Ketua Paguyuban Peternak Rakyat Nasional (PPRN) Rofi Yasifun. Kemudian juga peternak ayam petelur asal Blitar Jawa Timur, Suroto, yang membentangkan spanduk atau poster mengenai harga pakan jagung saat kunjungan kerja Presiden Joko Widodo.*
Sumber: kompas.com