Berita Manggarai Timur

Targetkan Kasus Stunting Turun Hingga 13,50 Persen Tahun 2022, Pemkab Matim Kambali Rembuk Stunting

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai Timur (Matim), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Matim, Bapelitbangda Matim

Penulis: Robert Ropo | Editor: Ferry Ndoen
Istimewa
Kegiatan Rembuk Stanting di Kabupaten Manggarai Timur. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo

POS-KUPANG.COM | BORONG--Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai Timur (Matim), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Matim, Bapelitbangda Matim dan beberapa Dinas terkait menggelar kegiatan Rembuk Stunting tingkat Kabupaten Manggarai Timur.

Kegiatan ini berlangsung di Aula Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Hanura, ditargetkan 9,50 persen.15 September 2021.

Wabup Matim Drs Jaghur Stefanus pada kesempatan itu menyampaikan, setiap tahun pihaknya mengadakan rembuk stunting. Tujuannya untuk memastikan terjadinya integrasi pelaksanaan intervensi penurunan stunting  bersama lintas sektor. Baik bersama perangkat daerah, pemerintah kecamatan, kelurahan, desa maupun non pemerintah.

"Rembuk stunting yang dilaksanakan saat ini untuk menetapkan rencana kerja bersama lintas sektor sebagai bentuk komitmen dalam percepatan penurunan prevalensi stunting di Kabupaten Manggarai Timur tahun 2022,"jelas Wabup Jaghur.

Baca juga: Jokowi Terbitkan PP 94 Tahun 2021Tentang Disiplin PNS, Sekda Boni: Kami Akan Terapkan 

Adapun, rancangan rencana kerja bersama tersebut yang telah disusun melalui tahapan kegiatan diantaranya, pertama, memadukan hasil perencanaan partisipatif dari masyarakat yang dikemukakan pada saat musrenbang tingkat desa dan kecamatan pada tahun 2021 dengan rencana kerja pemerintah tahun 2022. 

Kedua, mengevaluasi dan menganalisis situasi atas capaian kinerja penangananditargetkan 9,50 persen. sebelumnya.

Evaluasi tersebut, lanjut Wabup Jaghur,  untuk keefektivan dan keefisienan manajemen pelayanan. Keefektivan dan keefisienan program dan kegiatan.  

Keefektivan dan keefisienan integrasi program dan kegiatan lintas sektor serta rasionalitas anggaran, penetapan dan capaian target.

"Berdasarkan hasil evaluasi tersebut diketahui bahwa secara umum tren prevalensi stunting di Kabupaten Manggarai Timur dari tahun ke tahun terus menurun,"ujarnya.

Dijelaskan Wabup Jaghur, pada Agustus 2019 prevalensi stunting sebesar 18,70 persen.  Pada Februari 2020 menurun menjadi 16,5 persen dan pada Februari 2021 menurun lagi menjadi 14,10 persen.

Pada tahun 2022, kata Wabup Jaghur ditargetkan penurunan prevalensi stunting di Kabupaten Manggarai Timur  mencapai 13,50 persen. Dan pada tahun 2023 ditargetkan 11,50 persen dan pada tahun 2024 ditargetkan 9,50 persen.

Penetapan target tersebut, kata Wabup Jaghur, selaras dengan target Nasional.  Tahun 2024 prevalensi stunting tingkat nasional ditargetkan mencapai 14 persen.

"Kita mesti mempunyai kontribusi untuk menurunkan prevalensi stunting tingkat nasional. Intervensi terpadu terhadap masalah stunting ini mesti terus kita lakukan secara bersama-sama,"kata Wabup Jaghur.

Dikatakan Wabup Jaghur, persebaran Balita stunting di Manggarai Timur terdapat di semua desa dan kelurahan tetapi jumlahnya berbeda-beda di masing- masing desa dan kelurahan. Tahun 2022 penanganan lebih difokuskan pada 78 desa sambil tetap menangani desa-desa lainnya.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved