KKB Papua

Prof Imron Cotan Sebut KKB Papua Tak Bisa Cabut Resoslusi PBB: Ingat, Papua Itu Harga Mati NKRI

Meski selama ini Papua terus bergolak, perang dengan TNI terus terjadi, serangan ke masyarakat terus dilakukan tapi itu bukan perang yang sesungguhnya

Editor: Frans Krowin
Tribunnews.com
Suasana evakuasi 3 orang prajurit TNI dari dalam Posramil Kisor, Kampung Kisor, Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Papua Barat, Jumat 3 September 2021 pagi. 

POS-KUPANG.COM – Tokoh dan Pemerhati Papua, Prof. Imron Cotan mengungkapkan pernyataan tegas tentang Papua.

Meski selama ini Papua terus bergolak, perang dengan TNI terus terjadi, serangan KKB ke masyarakat terus dilakukan, tapi itu bukan perang yang sesungguhnya.

Konflik yang terjadi di Papua tersebut, hanya diistilahkan sebagai low intensity conflict atau konflik intensitas rendah, walau telah merenggut banyak nyawa.

Imron Cotan mengatakan, Papua merupakan wilayah damai.

Damai adalah sesuatu yang sudah ada dalam tubuh manusia.

Kita ada bibit ingin damai, Dalam diri sendiri, dengan orang lain, dengan alam.

Sedangkan perang adalah konsekuensi dari orang lain yang tidak terakomodir.

Baca juga: KKB Papua Makin Brutal, Usai Tembak Prajurit TNI, Mereka Bakar Bank, Puskesmas, Gedung SD dan Pasar

Dalam konteks Papua, tidak ada perang, meski dalam kultur Papua ada perang antar suku, itu dinamakan perang.

Sementara dalam konteks kenegaraan, perang itu melibatkan dua entitas atau dua negara.

Misalnya Indonesia dengan Malaysia atau Indonesia dengan Belanda pernah terjadi.

Di Papua, katanya Imron Cotan, bukan perang tapi low intensity conflict (konflik intensitas rendah-red).

Imron Cotan mengungkapkan pandangannya tersebut, ketika tampil sebagai narasumber dalam Webinar Moya Instute, Bedah Buku karya anak asli Papua.

Buku itu ditulis Steve Rick E Mara berjudul “Kita Semua Ingin Hidup Damai”.

Prof. Imron Cotan menyatakan, dalam berbagai kasus sparatis dimana saja, ditumpas secara militer.

Misalnya, di Irlandia ditumpas, di Sri Lanka yang memakan banyak korban juga ditumpas, di Amerika Latin juga dibasmi.

Baca juga: Dokter & Suster di Papua Ungkap Fakta Tragis, Mereka Dipukul Sehingga Lari & Lompat ke Dasar Jurang

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved