Berita TTU
Gelar Bimtek di Kabupaten TTU Ansi Lema Minta Kepala Daerah Bangun Sinergisitas dengan DPR RI
Gelar Bimtek di Kabupaten TTU Ansi Lema Minta Kepala Daerah Bangun Sinergisitas dengan DPR RI
Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon
POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Komisi IV, Yohanis Fransiskus Lema, S. IP., M. Si menggandeng Kementerian Pertanian Republik Indonesia melaksanakan kegiatan Bimbingan Teknis "Pengolahan dan Pemasaran Hasil Holtikultura" di Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara.
Kegiatan yang digelar pada Sabtu, 11/09/2021 ini dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) Bapak Gregorius Ratrigis, yang diwakili oleh Sekretaris Dinas Pertanian, Yohanes Bastian dan Kabid Penyuluhan, Laus Foni, Perwakilan dari Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, Sekar Insani S, S.TP., M.Si dan Mira Afriati, S.TP., M.M serta para pemateri dan panitia Bimbingan Teknis (Bimtek) dari Badan Pengkajian Teknologi Pertanian NTT, Dr. Bernard de Rosari, Helena da Silva, SP, M.Si dan Maria Susan Medho, SP, MP, Sekretaris DPC PDI Perjuangan, Jhon Pandak, Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu, Heri Radja, dan Wakil Sekretaris Internal DPC PDIP Kabupaten TTU, Habel Nufa .
Dalam kegiatan tersebut Anggota DPR RI Komisi IV dari fraksi PDI Perjuangan, Yohanis Fransiskus Lema, S. IP., M. Si menyampaikan permohonan maaf dan kepada para pemateri, serta para peserta Bimtek karena tidak menghadiri secara langsung kegiatan tersebut, namun menghadiri kegiatan ini secara virtual. Pasalnya, saat ini dirinya sedang memasuki masa sidang.
Baca juga: Ansy Lema Kritik Pembabatan Hutan Bowosie di Manggarai Barat
Ia menjelaskan, saat melaksanakan reses atau serap aspirasi bersama rakyat, dirinya sering mendengar keluhan dari petani bahwa mereka telah memanen berbagai jenis hortikultura seperti labu siam, jeruk, bawang merah, bawang putih, dan lain-lain. Namun, muncul persoalan urgen lainnya yakni; ketiadaan pasar atau pengolahan pasca panen jenis hortikultura.
"Bahkan, saya mendengar cerita, buah advokat dan labu siam (labu jepang) di NTT karena tidak terjual sering dibuang dan menjadi makanan babi. Ini menyebabkan petani merasa putus asa dan tidak meningkatkan produktitas produk hortikultura lainnya," urainya.
Dengan demikian, tujuan utama dirinya menggelar Bimtek di TTU yakni; untuk meningkatkan kapasitas dan inovasi dalam bidang pemasaran dan pengolahan hasil hortikultura.
Di sisi lain, Kabupaten TTU juga memiliki potensi berbagai jenis hortikultura yang harus dikembangkan secara profesional.
Pengembangan komoditi strategis hortikultura yang bermutu dan berdaya saing, sangat memerlukan penanganan pasca panen yang baik dan benar, agar hasil yang diperoleh lebih maksimal.
Baca juga: Ansy Lema dan BPTP NTT Dukung Diseminasi dan Hilirisasi Inovasi Teknologi Pertanian
Pria yang akrab disapa Ansi Lema menegaskan kepada para kepala Daerah di seluruh Wilayah Provinsi NTT, bahwasanya, dirinya adalah seorang legislatif bukan Eksekutif.Sedangkan yang memiliki rakyat, visi-misi, program kerja RPJMD adalah Gubernur, Bupati, serta Walikota. Dengan demikian, dirinya bekerja menurut RPJMD dan visi-misi, Gubernur, Bupati, dan Walikota.
"Kalau kepala daerah tidak punya sinergi dan kerja sama dengan kami secara baik, pasti daerah itu akan susah mendapatkan bantuan pusat," ujarnya.
Sementara itu, lanjut Ansi, rata-rata APBD Kabupaten di NTT hanya berkisar antara 1,1 Triliun hingga 1,5 Triliun untuk membiayai seluruh aspek pembangunan.
Ia meyakini bahwa, anggaran yang bersumber dari APBD tersebut tidak cukup. Oleh karena itu, dibutuhkan sinergisitas antara para kepala daerah dan DPR RI untuk kepentingan penyaluran anggaran dari Pemerintah Pusat
Sebagai penyambung aspirasi masyarakat Provinsi NTT, Ansi terus berusaha meyakinkan para menteri dan Presiden agar lebih banyak anggaran dari Pemerintah Pusat yang disalurkan ke NTT hingga kepada kelompok-kelompok tani.
"Itu kerja saya. Maka saya mohon dengan hormat kepada pak sekretaris. Saya beberapa waktu lalu sudah bertemu dengan pak Kadis Pertanian TTU, saya sampaikan tolong saya mau kerja untuk TTU. Tolong saya dibantu. Cukup sudah tahun 2020, bantuan saya masuk TTU susah. Bahkan sudah mau masuk ditolak," bebernya.