Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Minggu 12 September 2021: Menyangkal Diri dan Memikul Salib

Kecenderungan umum manusia adalah cari enak, cari gampang, cari yang serba menyenangkan dan memberi rasa aman, walaupun palsu.

Editor: Agustinus Sape
Dok Pribadi
RD. Siprianus S. Senda 

Yesus yang sejati adalah Yesus yang memikul salib. Jalan salib adalah bagian dari hidup Yesus yang menyelamatkan manusia. 

Kedua, dengan basis pengenalan yang mendalam dan benar akan Yesus, orang beriman dapat memahami jalan hidupNya dan mengikuti Dia dalam jalan tersebut. Sebab Dia telah bersabda, "Barangsiapa mau mengikuti Aku, dia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikuti Aku."

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 29 Agustus 2021: Menjadi Manusia Otentik

Penegasan Yesus dalam hal kemuridan atau mengikuti Dia, menjelaskan syarat yang mesti dipenuhi seorang murid. Syarat penyangkalan diri dan memikul salib adalah bagian terberat dalam kemuridan sejati.

Kecenderungan manusiawi adalah mencari yang ringan, gampang, mudah untuk kesenangan diri.

Cara hidup Yesus justeru berbanding terbalik dengan kecenderungan dunia. Menyangkal diri adalah sikap menolak kecenderungan dunia yang menggiurkan tetapi menyesatkan dan membinasakan.

Menyangkal diri berarti berani menolak kompromi dengan kejahatan dalam bentuk apapun. Arti lain adalah berani melepas ego yang memperbudak, berani melawan arus penyimpangan yang merusak tatanan hidup kristiani. 

Memikul salib itu berat. Setiap orang memiliki salib. Tetapi sebagai orang kristiani, salib yang sama adalah salib cinta kasih yang berkorban.

Cinta yang berkorban itu berat. Tapi harus dipikul. Dalam cinta yang berkorban ada kebaikan, kebenaran, ketulusan, keadilan, pengampunan, pengertian.

Memikul salib berarti menghayati kebaikan, kebenaran, ketulusan, keadilan, pengampunan, pengertian dan nilai-nilai kristiani lainnya dengan konsekuen.

Walau diterpa godaan yang melemahkan, menggiurkan, dan menyesatkan, seorang murid Kristus hendaknya tetap gigih memikul salib. 

Bertahan dalam kebenaran adalah memikul salib. Terjerumus dalam kejahatan adalah membuang salib. Mengikuti kecenderungan dunia dan tenggelam dalam arus kejahatan duniawi adalah membuang salib.

Hal ini tentu bertentangan dengan jatidiri kekristenan di mana memikul salib adalah bagian hakiki. 

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 30 Agustus 2021: Kekecewaan Kecil

Mengikuti Yesus tidak berarti berjalan di belakang atau mengekor. Makna fisik itu tidak dimaksudkan oleh Yesus.

Mengikuti Dia berarti menghidupi cara berpikirNya, cara bertutur kataNya, cara bertindakNya. Singkatnya mengikuti Yesus berarti menghayati hidupNya.

Halaman
1234
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved