Timor Leste
Xanana Gusmao Kaget Ladang Minyak Baru di Timor Leste Segera Dibor, Indonesia Gigit Jari? Simak Ini
Setelah bertahun-tahun lamanya rakyat Timor Leste berkubang dalam kemiskinan, kini kabar terbaru datang menyapa Bumi Lorosae.
Pemeritah Australia menyebut panel di Den Haag tak memiliki yurisdiksi untuk menetapkan batas wilayah kedua negara. Australia tetap berpegang untuk menegakkan perjanjian antara kedua negara.
Sebelumnya, ketika menjadi pembicara di Universitas Islam Raden Rahmat (Unira) Malang, Jawa Timur, 19 Agustus lalu, Xanana Gusmao mengatakan, proses perundingan batas laut dengan Australia di Mahkamah Internasional PBB di Den Haag masih berlangsung.
Xanana mengibaratkan, sengketa batas laut itu sebagai perselisihan antara negara kecil dan negara besar. Menurutnya, negara besar seperti Australia hanya ingin mengganggu negara kecil yang baru berdiri seperti Timor Leste.
"Saya kasih contoh bagaimana di tempat-tempat lain, negara- negara berkuasa itu bikin-bikinin (berulah) terhadap negara kecil atau lemah. Tetapi ini bukan berarti tidak punya hubungan yang saling menghormati. Kalau mesra tetap mesra. Kami harus berunding," katanya.
Pada 20 Mei 2002, Timor Leste dan Australia membuat perjanjian tentang pembagian sumber alam di Timor Leste. Meski demikian, kedua negara itu belum memiliki batas maritim. Timor Leste lantas mengirim surat perundingan ke PBB untuk menentukan batas laut.
Timor Leste meyakini, putusan Konvensi PBB mengenai Yurisdiksi Batas Maritim dan Hukum Laut (UNCLOS) akan membuat sebagian besar cadangan minyak di Laut Timor berada di dalam wilayahnya. Namun, Australia telah menarik diri dari Konvensi PBB mengenai Yurisdiksi Batas Maritim dan Hukum Laut (UNCLOS) itu. (tribun jateng)
Berita Lain Terkait Timor Leste
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Ladang Minyak Baru Ditemukan, Timor Leste Diprediksi Bakal Untung Besar