Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Sabtu 4 September 2021: Utamakan Manusia
Panorama sangat menakjubkan. Ladang-ladang dipenuhi gandum yang ranum. Siap panen. Murid-murid-Nya memetik gandum lalu memakannya karena lapar.
Dengan memperkenankan para murid memetik bulir gandum pada hari Sabat, Yesus bertindak sebagai penafsir final dari hukum Allah. Ia menyatakan identitas-Nya sebagai Tuhan dan Mesias yang mengajar dan menghayati cinta kasih yang menjadi ciri khas Kerajaan Allah (Sang Sabda, 2010).
Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 30 Agustus 2021: Kekecewaan Kecil
Teladan Tuhan mesti menolong kita menata hidup lebih bijaksana agar bisa berjalan bersama orang lain dalam cinta kasih Allah. Kita mesti menghilangkan keangkuhan rohani yang cenderung cepat mencari kesalahan orang lain yang hidupnya tidak sejalan dengan standar hidup rohani kita yang egoistis dan kerap menarik garis perbedaan antara diri kita dan orang-orang lain berdasarkan cerminan “superioritas.”
Hidup kita mesti menghadirkan wajah Allah yang penuh kasih dalam kata-kata yang kita ucapkan dan tindakan-tindakan yang kita lakukan.
Kita mesti lebih bijaksana memandang hukum dalam praksis harian tanpa membiarkan diri diubah menjadi robot yang semata digerakkan oleh peraturan harafiah semata sehingga nurani jadi tumpul, kasih kepada sesama kosong dan relasi dengan sesama jadi gersang.
Aturan yang baik mesti mampu menjaga dan melindungi hidup semua orang, terutama yang kecil dan tertindas.*
Teks Lengkap Bacaan 4 September 2021:

Bacaan I diambil dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Kolose (1:21-23)
Allah telah mendamaikan kalian agar kalian ditempatkan di hadapan-Nya dalam keadaan kudus dan tak bercela
Saudara-saudara, kalian dahulu hidup jauh dari Allah, dan memusuhi Dia dalam hati serta pikiran seperti terbukti dalam perbuatanmu yang jahat.
Oleh wafat Kristus sekarang kalian didamaikan Allah dalam tubuh jasmani Kristus agar kalian ditempatkan di hadapan-Nya dalam keadaan kudus, tak bercela dan tak bercacat.
Sebab itu kalian harus bertekun dalam iman, tetap teguh dan tidak goncang.
Janganlah kalian mau dijauhkan dari pengharapan Injil yang telah kalian dengar dan telah dikabarkan di seluruh alam di bawah langit; dan aku, Paulus, telah menjadi pelayannya.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah
Mazmur Tanggapan: (Mzm 90:3-5a.12-13.14.17)