Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Sabtu 4 September 2021: Mempertanyakan Kuasa

2024 masih tiga tahun lagi. Tapi saat ini baliho-baliho sudah bertebaran di berbagai locus. Wajah-wajah tokoh terpampang dengan senyum merekah.

Editor: Agustinus Sape
Foto Pribadi
RD. Fransiskus Aliandu 

Renungan Harian Katolik Sabtu 4 September 2021: Mempertanyakan Kuasa (Lukas 6:1-5)

Oleh: RD. Fransiskus Aliandu

POS-KUPANG.COM - 2024 masih tiga tahun lagi. Tapi saat ini baliho-baliho sudah bertebaran di berbagai locus. Wajah-wajah tokoh terpampang dengan senyum merekah.

Semua mereka tak sekedar ingin menunjukkan diri, tapi sepertinya sedang menjajakan diri bak iklan rokok yang menghiasi jalanan dan menghipnotis siapa pun walaupun disertai tulisan berbahaya.

Semua langsung paham. Muara dari tebar pesona para tokoh yang kian marak, sebetulnya adalah kuasa. Mereka semua sedang berebut kuasa, ingin berkuasa, mau jadi penguasa negeri ini.

Sementara itu, yang berkuasa sedang memanfaatkan kuasanya. Sebagian memanfaatkan kesempatan untuk mengeruk apa pun untuk keamanan dan kesejahteraan diri dan kroninya.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 2 September 2021: Tuhan Tak Pernah Gagal

Sebagian lain justru melaksanakan kuasanya untuk kebaikan. Mereka bekerja dan bekerja untuk menghidupi diri dan keluarga; untuk membangun pondok tempat bernaung di kala hujan atau panas. Mereka berkarya dan terus saja berkarya untuk membangun negeri tercinta.

Jangan lupa, ternyata ada juga yang mempertanyakan kuasa, orang yang berkuasa. Syukur, bila itu merupakan kritik berkenaan dengan kebijakan agar terarah untuk kebaikan. Atau, itu berupa investigasi untuk menguak praktek buruk, jahat yang menyengsarakan orang lain.

Tapi, yang muncul adalah mereka yang hobinya mempertanyakan kuasa, mengganggu atau mengusik orang yang berkuasa. Mereka ini rupanya yang merasa terganggu atau terancam kekuasaannya oleh kehadiran orang lain, golongan yang tak lagi berkuasa, kalah dan tersingkir dalam perebutan kuasa; sebab terdorong oleh hati yang terisi iri, cemburu, benci dan dendam. Seakan libidonya mesti tertuang lewat luapan kata-kata nyinyir, hoaks, intrik, demo, dan segala macam yang lain.

Ternyata bukan hanya terhadap sesamanya manusia, orang meluapkan nafsunga mempertanyakan kuasa, bahkan terhadap Tuhan pun terkadang orang bersikap nyinyir dan mempertanyakan kuasa-Nya.

Melihat para murid Yesus memetik bulir gandum dan memakannya pada hari Sabat, beberapa orang Farisi menunjukkan kenyinyiran dan mempersoalkannya. "Mengapa kamu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?" (Luk 6:2).

Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 1 September 2021: Perhatian dan Kunjungan

Yesus sangat tahu isi hati orang-orang Farisi itu. Arah nyinyiran itu sebetulnya ditujukan kepada-Nya. Muaranya terbaca jelas untuk mempersoalkan diri-Nya dan kekuasaan yang dimiliki-Nya. Seakan mereka berkata, "Emangnya lu siapa sehingga membiarkan murid-murid-Mu melanggar adat dan peraturan Tuhan?"

Itulah sebabnya, Yesus tanpa tedeng aling-alingan, to the point, langsung berkata tegas, "Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat" (Luk 6:5).

Kata "Tuhan" bisa searti dengan majikan, bos, penguasa, tuan besar. Karena kata itu terucap dari mulut Yesus, maka Yesus sedang berbicara dan memberi penegasan tentang diri-Nya sendiri. Bahwa Ia adalah penguasa, orang yang berkuasa. Ia adalah Anak Manusia sebagaimana yang dinubuatkan para nabi. Ia adalah Anak Allah.

Sebagai orang yang berkuasa sebagai Anak Allah, Yesus boleh membebaskan siapa pun dari aturan apa pun. Dengan kuasa yang dimiliki-Nya, Ia bisa membolehkan orang untuk melakukan apa pun tanpa dibatasi oleh apa pun dan oleh siapa pun.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 31 Agustus 2021: Setan

Namun terkait kuasa-Nya, penegasan-Nya sebelumnya patut diperhatikan. "Tidakkah kamu baca apa yang dilakukan oleh Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya lapar, bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah dan mengambil roti sajian, lalu memakannya dan memberikannya kepada pengikut-pengikutnya, padahal roti itu tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam?" (Luk 6:3-4).

Penegasan Yesus berkandung makna bahwa kuasa-Nya hanya Ia gunakan untuk membebaskan manusia dari kelaparan. Ia memang diberi kuasa oleh Bapa untuk menyelamatkan manusia.

Pada kesempatan lain pada hari Sabat, Ia pernah menegaskan itu saat mengajar di rumah ibadat. Setelah membacakan nas yang terdapat dalam kitab nabi Yesaya, "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang", Yesus lalu berkata, "Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya" (lih. Luk 4:18-19.21).

Kita harus membaca perkataan Yesus dalam terang kesadaran ini. Tuhan itu "majikan", penguasa atas diri kita dan atas segala sesuatu. Kuasa yang kita miliki, setinggi dan sebesar apa pun, tak bisa menggantikan kuasa Tuhan.

Kita sadar diri dan berusaha rendah hati. Jangan sok kuasa. Kita mawas diri agar tidak sampai kelewatan mempertanyakan dan mempersoalkan kuasa Tuhan dengan alasan apa pun.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 30 Agustus 2021: Kekecewaan Kecil

Sekiranya kita berkuasa dalam bidang dan jenjang apa pun, kuasa itu harus digunakan untuk keselamatan orang lain. Kuasa itu untuk menyampaikan kabar baik, bukan kabar yang menakutkan; untuk memberi penglihatan, bukan untuk membutakan; untuk membebaskan, bukan untuk mencengkeram orang lain.

Teks Lengkap Bacaan 4 September 2021:

Ilustrasi bacaan renungan harian Katolik dari Alkitab.
Ilustrasi bacaan renungan harian Katolik dari Alkitab. (POS-KUPANG.COM/AGUSTINUS SAPE)

Bacaan I diambil dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Kolose (1:21-23)

Allah telah mendamaikan kalian agar kalian ditempatkan di hadapan-Nya dalam keadaan kudus dan tak bercela

Saudara-saudara, kalian dahulu hidup jauh dari Allah, dan memusuhi Dia dalam hati serta pikiran seperti terbukti dalam perbuatanmu yang jahat.

Oleh wafat Kristus sekarang kalian didamaikan Allah dalam tubuh jasmani Kristus agar kalian ditempatkan di hadapan-Nya dalam keadaan kudus, tak bercela dan tak bercacat.

Sebab itu kalian harus bertekun dalam iman, tetap teguh dan tidak goncang.

Janganlah kalian mau dijauhkan dari pengharapan Injil yang telah kalian dengar dan telah dikabarkan di seluruh alam di bawah langit; dan aku, Paulus, telah menjadi pelayannya.

Demikianlah sabda Tuhan

Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan: (Mzm 90:3-5a.12-13.14.17)

Refr.: Allahlah penolongku

  • Ya Allah, selamatkanlah aku karena nama-Mu, berilah keadilan kepadaku karena keperkasaan-Mu! Ya Allah, dengarkanlah doaku, berilah telinga kepada ucapan mulutku!
  • Sesungguhnya, Allah adalah penolongku; Tuhanlah yang menopang aku. Dengan rela hati aku akan mempersembahkan kurban kepada-Mu. Aku akan bersyukur sebab baiklah nama-Mu, ya Tuhan.

Bait Pengantar Injil (Yoh 14:6)

Refr.: Alleluya, Alleluya, Alleluya

Akulah jalan, kebenaran dan kehidupan, sabda Tuhan. Tiada orang sampai kepada Bapa, tanpa melalui Aku

Inilah Injil Suci menurut Lukas (6:1-5)

Mengapa kalian melakukan sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?

Pada suatu hari Sabat Yesus dan murid-murid-Nya berjalan di ladang gandum. Para murid memetik bulir-bulir gandum, menggisarnya dengan tangan, lalu memakannya.

Tetapi beberapa orang Farisi berkata, "Mengapa kalian melakukan sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?"

Maka Yesus menjawab, "Tidakkah kalian baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan para pengikutnya lapar?

Ia masuk ke dalam rumah Allah dan mengambil roti sajian. Roti itu dimakannya dan diberikannya kepada para pengikutnya.

Padahal roti itu tidak boleh dimakan, kecuali oleh para imam."

Dan Yesus berkata lagi, "Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat."

Demikianlah Injil Tuhan

Terpujilah Kristus

Renungan harian katolik lainnya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved