Breaking News

Berita Nasional

Waspada, Teroris Susupi Pesantren & Kelompok Mahasiswa, Begini Kata Kepala Densus 88 Antiteror Polri

Saat ini terorisme terus menghantui Indonesia. Aksi menumpas teroris pun terus dilakukan oleh pemerintah Indonesia melalui Densus 88 Anti-Teror.

Editor: Frans Krowin
Tribunnews.com
Irjen Pol Martinus Hukom, Kepala Densus 88 Antiteror Polri. Martinus menyebutkan saat ini teroris telah menyusupi kelompok pesantren dan kelompok-kelompok mahasiswa di perguruan tinggi. 

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Saat ini terorisme terus menghantui Indonesia. Aksi menumpas teroris pun terus dilakukan oleh pemerintah Indonesia melalui Densus 88 Anti-Teror.

Irosnisnya, meski terus ditumpas, namun teroris terus tumbuh dengan pola-pola baru. Pendekatannya pun dilakukan dengan cara-cara simpatik. 

Kabar terbaru menyebutkan bahwa saat ini kelompok-kelompok teroris terus melakukan rekrutmen untuk mendapatkan anggota baru.

Dan, kelompok yang terus disusupi, adalah pendidikan pesantren hingga kelompok-kelompok perguruan tinggi.

Saat ini, katanya, kelompok teroris telah menyusupi pendidikan formal untuk mencari anggota.

Penyusupan tersebut dilakukan dengan cara-cara yang simpatik, sehingga tanpa disadari satu persatu siswa menjadi anggota teroris.  

Baca juga: Begini Nasib Rizieq Shihab yang Kembali Dibui, Bakal Diperiksa Soal Terorisme, Benarkah Terlibat?

"Penyusupan sudah dilakukan melalui jalur pendidikan formal maupun informal sepeti pesantren."

"Bahkan saat ini mereka juga menyusup di kelompok-kelompok belajar di perguruan tinggi," ungkap Martinus dalam diskusi daring, Selasa 31 Agustus 2021.

Selain itu, ungkap Martinus Hokum, kelompok teroris juga menggunakan media sosial untuk mencari anggota.

Adapun akun yang digunakan khusus milik kelompok tersebut.

"Kita lihat juga bahwa pola rekrutmen mereka itu biasanya mereka gunakan internet, media cetak yang mereka buat sendiri, media elektronik, kemudian juga medsos. Lalu ada pengajian-pengajian khusus," ungkapnya.

Lebih lanjut, Martinus menerangkan pergerakan kelompok teroris ini rata-rata memiliki satu tujuan utama.

Diantaranya, penegakan syariat Islam dan mendirikan negara khilafah di Indonesia.

"Ujung pergerakan itu adalah penegakan syariat dan bentuk atau mengubah sistem negara menjadi sistem khilafah, meninggalkan ideologi kita yang bisa mengakomodir semua perbedaan yaitu pancasila dan kita melihat mereka mencoba mengubah sistem negara atau ideologi negara dengan ideologi yang mereka yakini," tukasnya.

Baca juga: Serbu Markas Teroris di Poso, 5 Prajurit TNI Ini Lakukan Tidakan Menegangkan, Merayap Lalu Tembak

Manfaatkan Momentum Taliban

Kelompok teroris yang biasa beraksi di Indonesia mulai terendus membahas kemenangan Taliban di Afghanistan.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved