KKB Papua

KKB Papua Semakin Membabi Buta, Tak Hanya Ancam Warga Tapi Juga Tembak Bupati, Begini Kisahnya

Kelompok separatis di Papua ternyata semakin membabi buta. Mereka tidak saja mengancam warga sipil, tetapi juga menembak bupati, kepala daerah.

Editor: Frans Krowin
Tribunnews.com
KKB Papua tak hanya mengancam warga dan prajurit TNI Polri tetapi juga pernah menembak Bupati Intan Jaya, Natalis Tabuni. Tindakan itu mengakibatkan aktivitas pemerintahan di Kota Sagupa, Kabupaten Intan Jaya tak berjalan selama beberapa bulan lamanya. 

POS-KUPANG.COM – Kelompok separatis di Papua ternyata semakin membabi buta. Mereka tidak saja mengancam warga sipil, tetapi juga menembak bupati, kepala daerah.

Pengalaman tersebut diungkapkan Bupati Intan Jaya, Natalis Tabuni, yang baru saja lolos dari tembakan kelompok bersenjata itu.

Bupati Natalis Tabuni menuturkan kisahnya itu, ketika ia didatangi KKB Papua lalu mengancam akan menembaki dirinya.

Menghadapi situasi tersebut, Bupati Natalis Tabuni langsung syok. Ia sangat kaget mendapatkan perlakuan seperti itu.

Ia juga tidak berkutik ketika ditodongkan senjata api padanya. Apalagi dirinya yang merupakan orang sipil, tak punya senjata apa-apa.

Bupati Natalis Tabuni tak mengungkapkan secara jelas, dimana dan kapan ia mendapatkan perlakuan dari KKB Papua itu.

Namun dia menyebutkan bahwa gara-gara ancaman tersebut, ia tak merasa nyaman bekerja di pusat pemerintahan, Kota Sagupa.

Bupati Natalis Tabuni juga mengungkapkan, bahwa selain dirinya, tak sedikit PNS di Kabupaten Intan Jaya selalu mendapatkan ancaman seperti itu.

Baca juga: Sediakan Akomodasi untuk KKB Papua, Kepala Distrik di Yahukimo Ditangkap Lalu Ditahan

Karena itu, katanya, ia dan semua ASN di daerah itu tak merasa nyaman tinggal di Sagupa.

Sebab, ancaman KKB Papua itu tak hanya siang hari, tetapi juga malam hari.

Bahkan suasana malam hari jauh lebih rawan. Olehnya, KKB Papua cenderung menyerang malam hari, saat masyarakat lelap tertidur.

Bupati Natalis juga mengungkapkan, bahwa kelompok kriminal bersenjata di Papua sangat meresahkan masyarakat, ASN dan para pejabat.

Dia melukiskan bahwa keberingasan kelompok separatis di daerah itu memang melampaui ambang batas.

Sebab bukan hanya warga sipil dan prajurit TNI, para bupati juga sering diteror.

Bila diteror, katanya, korban hanya diberi dua pilihan, yakni penuhi semua tuntutan KKB Papua. Jika tidak mengindahkan tuntutannya, maka nyawa jadi taruhan.

“Kalau minta uang, harus kasih uang. Kalau tidak, akan ditembak,” ujar Bupati Natalis Tabuni menirukan ancaman KKB Papua.

Dia juga mengungkapkan bahwa gara-gara ulah  KKB Papua itu, pemerintahan di Kabupaten Intan Jaya praktis terhenti selama beberapa bulan lamanya.

Baca juga: Di Mata KKB Papua, TNI-Polri Dicap Kelompok Kriminal Indonesia yang Harus Dilawan, Respon Indonesia?

Sejak awal 2021, misalnya, Bupati Natalis Tabuni bersama jajarannya tidak bisa masuk kantor sama sekali.

Praktis, aktivitas pemerintahan di Sagupa lumpuh total. Pelayanan pada masyarakat sama sekali tak bisa berjalan.

Berangkat dari hal itulah, berikut ini kami paparkan sejumlah fakta mengapa sampai sekarang Papua belum kondusif.

1. Pernah Ditembaki KKB

Bupati Intan Jaya, Natalis Tabuni, mengatakan pernah ditembaki KKB.

"Saya sempat juga bersama TGPF ditembaki KKB.”

Paling rawan kalau malam hari. Kalau di Sugapa, saya tidak nyaman sama sekali, baik siang maupun malam," kata Natalis Tabuni dikutip dari Kompas.com.

Ketidaknyamanan bukan saja dirasakan oleh Natalis, tetapi juga oleh seluruh PNS yang bertugas di daerah itu.

2. Selalu Teror PNS

Menurut bupati, para PNS  kerap didatangi anggota KKB yang meminta bantuan dan harus dipenuhi.

"Bukan saya sendiri, seluruh PNS, terutama putra daerah jarang ada di tempat karena mereka dapat ancaman.”

“(KKB) minta bantuan uang atau makanan dan tidak dikasih, malam- mereka bisa menuju ke rumah dengan senjata lengkap," papar Natalis.

Baca juga: Ternyata Ini Alasan Utama KKB Papua Memberontak Sampai Tembak Mati Warga, Presiden Jokowi pun Tahu

KKB, sambung Natalis, tanpa ragu melakukan tindak kekerasan bersenjata kepada siapa saja yang menolak memberikan bantuan.

"Kalau tidak dikasih mereka eksekusi. Buktinya ada dua warga ditembak karena dianggap dekat dengan aparat.”

“Jadi kalau tidak kasih karena kebetulan tidak ada, lalu dibilang kamu merah putih, jadi kita juga disiksa," kata dia.

"Jadi itu keadaan real yang terjadi, kami dengan TGPF saja ditembaki. Wakapolda naik pesawat saja ditembaki, itu di kota loh," sambung Natalis.

3. Pemerintahan Tak Jalan

Mantan Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw mengatakan, roda pemerintahan di Kabupaten Intan Jaya tidak berjalan karena situasi keamanan tidak kondusif.

Bupati Intan Jaya, Natalis Tabuni sempat menyampaikan kepada Paulus bahwa dia merasa tidak aman berada di Distrik Sugapa yang merupakan ibu kota Kabupaten Intan Jaya.

"Beliau beberapa waktu lalu saya undang di Jayapura dan menyampaikan memang di Intan Jaya sangat tidak kondusif karena ada banyak hal yang membuat beliau khawatir," ujarnya.

Baca juga: KKB Papua Kini Belum Punya Pemimpin, Pecetan TNI Membelot ke KKB Diduga Terlibat Pembunuhan

4. Bupati Diancam KKB

Paulus menyebut, KKB bahkan secara khusus mengancam Bupati Natalis Tabuni.

Ia pun menegaskan aparat keamanan akan berusaha keras untuk mengembalikan situasi keamanan di Intan Jaya agar kembali kondusif.

Dukungan dari pemerintah daerah setempat sangat dibutuhkan untuk membantu operasional aparat keamanan.

"Yang penting Pak Bupati siapkan fasilitas yang cukup untuk kita perkuat kekuatan karena di situ masih ada kelemahan. Untuk membangun sesuatu itu perlu waktu," kata Paulus.

5. Ancaman Eksekusi

Menurut bupati, KKB tak segan-segan melakukan tindakan kekerasan kepada warga yang menolak memberikan bantuan.

"Kalau tidak dikasih, mereka eksekusi. Buktinya ada dua warga ditembak karena dianggap dekat dengan aparat. Jadi kalau tidak kasih karena kebetulan tidak ada, lalu dibilang kamu merah putih, jadi kita juga disiksa," kata dia.

Kekhawatiran Natalis itu juga berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya.

"Jadi itu keadaan real yang terjadi, kami dengan TGPF saja ditembaki. Wakapolda naik pesawat saja ditembaki, itu di kota loh," sambung Natalis.

Baca juga: Kabar Terkini KKB Papua Diduga Didanai Para Pejabat, Oknum TNI-Polri Jadi Sumber Pemasok Senjata Api

6. Kapolda Undang Bupati

Mantan Kapolda Papua Paulus Waterpauw membenarkan alasan yang disampaikan Bupati Natalis Tabuni.

Paulus telah mendapatkan keterangan langsung dari Natalis terkait kekhawatirannya saat berada di Sugapa.

"Beliau beberapa waktu lalu saya undang ke Jayapura dan menyampaikan bahwa di Intan Jaya tidak kondusif," ujarnya.

Paulus juga menegaskan, pihaknya sedang berupaya mengembalikan situasi di Intan Jaya agar kembali kondusif.

"Yang penting Pak Bupati siapkan fasilitas yang cukup untuk kita perkuat kekuatan karena di situ masih ada kelemahan. Untuk membangun sesuatu itu perlu waktu," kata Paulus.

Berita Lain Terkait KKB Papua

Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Kesaksian Bupati Intan Jaya Lolos dari Serangan KKB Papua, Peluru Meleset Tapi Kini Takut Ngantor

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved