KKB Papua
Ternyata Ini Alasan Utama KKB Papua Memberontak Sampai Tembak Mati Warga, Presiden Jokowi pun Tahu
Pelbagai aksi kelompok separatis di Papua seakan tak berkesudahan. Sampai saat ini pemberontakan terus dilakukan dan selalu merenggut korban jiwa.
POS-KUPANG.COM – Pelbagai aksi kelompok separatis di Papua seakan tak berkesudahan. Sampai saat ini pemberontakan terus dilakukan dan selalu merenggut korban jiwa.
Meski secara deyure dan defakto Papua merupakan wilayah NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) namun sekelompok orang di daerah itu, hingga kini terus melancarkan aksinya untuk tujuan tertentu.
Bermodalnya senjata api, kelompok itu gencar melakukan perlawanan kepada prajurit TNI-Polri.
Bahkan amat sering kelompok bersenjata tersebut menyerang pemukiman penduduk dan melakukan pelbagai tindakan kejahatan.
Sudah banyak korban jiwa yang gugur dalam aksi tersebut. Tak hanya warga sipil tapi prajurit TNI-Polri pun tewas tertembak akibat aksi mereka.
Aksi bar-bar kelompok kriminal bersenjata itu baru-baru ini terjadi lagi di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua.
Dalam serangan secara mendadak itu, 19 orang tewas mengenaskan. Korban yang tewas adalah para pekerja PT Istaka Karya.
Baca juga: KKB Papua Kini Belum Punya Pemimpin, Pecetan TNI Membelot ke KKB Diduga Terlibat Pembunuhan
Terhadap insiden itu, aparat menuding bahwa otak penyerangan tersebut adalah Egianus Kogoya, salah seorang pemimpin yang paling ditakuti di daerah Papua.
Pasalnya, dari cara dan strategi penyerangannya, hal tersebut tampak terlihat dilakukan oleh sosok yang bukan sembarangan.
Sosok itu diduga kuat sebagai Egianus Kogoya, pemimpin KKB Papua yang paling ditakuti di daerah itu.
Terhadap insiden yang dilancarkan oleh KKB Papua itu, Pengamat Terorisme, Sidney Jones mengungkapkan hal yang mengejutkan.
Dia mengatakan, bahwa kelompok Egianus Kogoya merupakan sindikat dari Kelly Kwalik, komandan dari sayap militer Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang tewas dalam penyergapan polisi pada 2009 silam.
Tim gabungan TNI dan Polri pun diterjunkan ke Papua untuk mengevakuasi korban dan memburu kelompok bersenjata (KKB) yang menyerang pekerja BUMN PT Istaka Karya yang mengerjakan proyek jalan Trans Papua di Kabupaten Nduga, Papua.
Besarnya kasus tersebut dimanfaatkan kelompok pemberontak untuk menunjukan siapa mereka sebenarnya.
Terbaru, kelompok pemberontak menyampaikan surat terbuka melalui video yang ditujukan untuk Preisen Republik Indonesia Joko Widodo.