NTT Terkini

Orang Tua Harapkan Operasi Pemisahan Kembar Siam Berjalan Lancar

Harapan dan doa terus dipanjatkan keluarga pasangan Angela M. Kaunan dan Alfridus Metan, warga Desa Sono, Kecamatan Bikomi Tengah.

POS-KUPANG.COM/YUAN LULAN
TUNGGU - Harapan dan doa terus dipanjatkan keluarga pasangan Angela M. Kaunan dan Alfridus Metan, warga Desa Sono, RT 002/RW 001, Kecamatan Bikomi Tengah, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), saat buah hati mereka menjalani operasi pemisahan kembar siam di RSUD W.Z. Johannes Kupang, Jumat (15/8/2025). 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Yuan Lulan


POS-KUPANG.COM, KUPANG - Harapan dan doa terus dipanjatkan keluarga pasangan Angela M. Kaunan dan Alfridus Metan, warga Desa Sono, RT 002/RW 001, Kecamatan Bikomi Tengah, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), saat buah hati mereka menjalani operasi pemisahan kembar siam di RSUD WZ Johannes Kupang, Jumat (15/8/2025).

Bayi kembar siam berusia 11 hari itu lahir pada Minggu (3/8/2025) di rumah, dengan bantuan kader dan bidan desa. Menurut Angela, ia tidak mengetahui bahwa bayi yang dikandungnya merupakan kembar siam.

“Dokter hanya bilang ada lilitan saja, tidak pernah kasih tahu akan kembar atau bagaimana. Baru setelah melahirkan, saya lihat ada kelainan di bagian dada,” ujar Angela saat ditemui di RSUD WZ Johannes Kupang, Jumat pagi.

Usai kelahiran, bayi langsung dirujuk dari Puskesmas ke RSUD Kefamenanu, dan kemudian dibawa ke RSUD WZ Johannes Kupang pada 4 Agustus 2025 untuk penanganan lebih lanjut. Ini adalah kasus kembar siam pertama dalam keluarga besar mereka.

Operasi pemisahan dimulai pukul 09.37 WITA, dipimpin oleh tim dokter RSUD W.Z. Johannes bersama tenaga medis dari Surabaya. Tim inti terdiri dari dr. Robertus Arian Datusanantyo, M.P.H., M.Ked.Klin., Sp.B.P.R.E., F. Cleft (Spesialis Bedah Plastik dan Rekonstruksi), dr. Irene Lokananta, SpBA (Spesialis Bedah Anak), dan dr. Kohar Hari Santoso, SpAn., KAP., KIC.

Keluarga yang berada di kampung halaman menyaksikan jalannya operasi melalui aplikasi Zoom. Laurensius Metan, ayah dari Alfridus Metan, berharap operasi dapat berjalan dengan baik.

“Kami serahkan semua kepada tim dokter dan Tuhan. Kami hanya bisa berdoa dari sini, semoga cucu kami bisa dipisahkan dengan selamat dan tumbuh sehat,” ungkap Laurensius penuh haru.

Hingga berita ini diturunkan, pihak rumah sakit masih melakukan proses operasi yang diperkirakan berlangsung beberapa jam. Keluarga dan warga Desa Sono terus memberikan dukungan doa bagi kelancaran tindakan medis ini. (uan)

 

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS
 

 

 

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved