KKB Papua

Menguak Senat Soll, Mantan Prajurit TNI yang Bergabung dengan KKB Papua Bikin Rusuh Hingga Membunuh

Diduga frustasi karena dipecat dari TNI, Senat Soll pun bergabung dengan KKB Papua. Siapa Senat Soll sebenarnya?

Editor: Yeni Rahmawati
Tribunnews.com
Ilustrasi Mantan Prajurit TNI bergabung dengan KKB Papua 

Peta Kekuatan KKB di Yahukimo

Sementara itu Kepala Satuan Tugas ( Satgas ) Penegakan Hukum ( Gakum ) Nemangkawi, Kombes Faisal Ramadhani mengatakan sudah membaca peta kekuatan KKB di Kabupaten Yahukimo, Papua.

Menurutnya kelompok mereka terdiri dari 30 orang dan sudah bercampur dengan masyarakat sekitar. Termasuk mereka yang datang dari Kabupaten Nduga.

"Kalau hitungan saya di sini kira-kira sekitar 30 orang. Mereka sudah bercampur," ujar Faisal.

Faisal juga menjelaskan berdasarkan kontak senjata pada Senin 23 Agustus 2021, ia menilai jika para penembak KKB sudah terlatih.

"Kemarin ( saat Satgas Nemangkawi ) ditembaki itu kan tembakannya ngumpul, cuma karena kami pakai mobil armor jadi tidak tembus. Tembakannya ngumpul artinya senjata terbidik semua dan yang gunakan sangat terlatih," kata dia.

Baca juga: Masih Sangat Mudah, Ini Pemimpin KKB Papua yang Dikenal Paling Berbahaya

Dari enam pucuk senjata api yang dipegang KKB Yahukimo, dua di antaranya adalah senjata jenis SS2 hasil rampasan anggota TNI pada 18 Mei 2021.

Sebelumnya menyerang dua warga sipil Papua yang bekerja membangun jembatan di Sungai Brazza, Kampung Kribun, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua.

Kasatgas Humas Nemangkawi, Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal menyatakan kedua korban meninggal dunia akibat penyerangan tersebut.

"Benar bahwa telah terjadi pembantaian dua orang sipil pekerja PT Indopapua di jembatan Kali Brasa," kata Ahmad kepada wartawan, Senin 23 Agustus 2021.

Ia menuturkan kelompok KKB Papua yang diduga bertanggungjawab atas penyerangan ini adalah KKB Pimpinan Tendius Gwijangge.

"Dari keterangan olah TKP, diduga pelaku pembantaian tersebut adalah KKB Wilayah Yahukimo pimpinan Tendius Gwijangge," ujar dia.

Lebih lanjut, ia menambahkan kedua korban meninggal diidentifikasi saksi mata sebagai Rionaldo Ratu Roma dan Dedi Imam Pamungkas.

Saat ini kedua jenazah sedang diperiksa secara medis di RSUD Dekai.

Ia memastikan, aparat tidak akan tinggal diam atas penyerangan tersebut.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved