Berita Lembata

Tarif Air Bersih PDAM Lembata Naik 100 Persen, Sopir Tangki Air: Kasihan Pengungsi Ile Ape

PDAM Lembata sebaiknya terlebih dahulu menyampaikan kenaikan tarif ini kepada publik sehingga tidak terjadi konflik

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG.COM/RICARDUS WAWO
Sebanyak 15 sopir tangki air komersial melakukan aksi mogok di depo pengisian air bersih PDAM Lembata, wilayah Komak, Kelurahan Lewoleba Selatan, Senin, 23 Agustus 2021. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo

POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA-Sebanyak 15 sopir tangki air komersial melakukan aksi mogok di depo pengisian air bersih PDAM Lembata, wilayah Komak, Kelurahan Lewoleba Selatan, Senin, 23 Agustus 2021. 

Mereka tidak puas karena PDAM Lembata menaikan harga tarif pengisian air bersih di depo PDAM Lembata dari Rp 25 ribu menjadi Rp 50 ribu untuk mobil tangki 5000 liter.

Abdul Gani, salah satu sopir, berujar kenaikan harga tarif ini akan berdampak langsung pada harga jual air bersih konsumen khususnya para pengungsi bencana Ile Ape Lembata.

"Kami bisa beli dengan harga Rp 50 ribu. Kami sanggup beli. Tapi nanti kasihan dengan pengungsi di Ile Ape. Ini kan otomatis harga jual naik," kata Abdul Gani kepada Pos Kupang.

Menurut dia, selama ini, dengan tarif Rp 25 ribu di pengisian PDAM Lembata, pengungsi membeli dengan Rp 15 ribu per drum.

Baca juga: Thomas Ola Langoday : ‘Saya Mau Pinjaman Daerah Untuk Bangun Infrastruktur Jalan di Lembata’

Harga jual seperti ini saja menurutnya sudah mencekik warga. Apalagi kalau tarif Rp 50 ribu. Maka harga jualnya menjadi Rp 25 ribu.

"Harga selama ini saja, konsumen sudah mengeluh. Orang di kampung makin susah. Apalagi pengungsi. Masyarakat ini penghasilannya bertani saja," kata mantan Asisten 2 Setda Lembata ini. 

Menurut dia, pihak PDAM Lembata sebaiknya terlebih dahulu menyampaikan kenaikan tarif ini kepada publik sehingga tidak terjadi konflik di tengah masyarakat saat harga jual konsumen naik.

Direktur PDAM Lembata, Lukas Lipataman, menjelaskan aksi mogok itu dilakukan oleh sopir mobil komersial. Tarif yang selama ini berlaku yakni Rp 25 ribu per 5000 liter, sudah ditetapkan sejak tahun 2010.

Itu artinya sudah 11 tahun tarif ini bertahan. Setelah dilakukan evaluasi manajemen perusahaan, kata dia, tarif pengisian akhirnya dinaikan supaya perusahaan milik daerah ini bisa bertahan.

Baca juga: Yayasan Plan Internasional Indonesia Siapkan Tabungan Siaga Bencana Bagi Ribuan Anak di Lembata

Dijelaskannya, harga yang selama ini dijual kepada pengungsi Rp 15 ribu per drum itu saja sudah memberi untung kepada para pengusaha mobil tangki air.

"Jual Rp 15 ribu saja dia sudah untung besar, mana mau kasi naik lagi. Dia mau naikan berapa, kalau dia naikan pasti kita panggil. Rp 15 ribu saja dia sudah untung besar," tegas Lukas.

"Dia itu pengusaha, dia beli truk harganya Rp 500 juta untuk dagang air. Bagaimana perusahaan terima Rp 25 ribu dari 10 tahun lalu sampai dengan sekarang. Tidak bisa ini," tambahnya.

Untuk diketahui, Manajemen PDAM Lembata menaikan tarif pengisian air bersih di depot PDAM Lembata dalam surat pemberitahuan tertanggal 13 Agustus 2021. 

Dalam surat itu ditetapkan perubahan tarif air minum pada kran khusus pelayanan mobil tangki.

Baca juga: Bikin Bangga! Film Keru Baki Asal Lembata Raih Gelar Kehormatan Dalam Festival Film Internasional

Mobil tangki dengan ukuran 4000 liter sebesar Rp 40 ribu per tangki, dan mobil tangki ukuran 5000 liter ke atas Rp 50 ribu per tangki. 

Berita Lembata Terkini

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved