Opini Pos Kupang

Cantik Desa

Situs desa cantik berhasil launching pada Rabu, 4 Agustus 2021 dengan alamat desacantik.manggaraitimurkab.go.id.

Editor: Kanis Jehola
Dok Pos-Kupang.Com
Logo Pos Kupang 

Perjalanan menggali informasi kebutuhan desa cantik kami lakukan di dua desa baik Nanga Labang, maupun Watu Mori. Ketika di Watu Mori saya teringat kembali Film SPARK mini series 6 yang diputar Pak Baswara Anindita, ST, instruktur kami dalam kegiatan pelatihan di Hotel Aston, Kupang pada 20 November 2019 untuk menjelaskan tentang makna kolaborasi. Jelas waktu itu kami belum mengerti apa maksudnya.

Pada saat ke Watu Mori kami berangkat jam 11.30. Puncaknya kami ditelepon Bapak Desa beliau harus ke Puskesmas karena istrinya dinyatakan positif Covid-19. Kami minta "Bapak Desa tolong bisa terima kami sebentar saja. Kami sudah di jalan." Kami segera tancap gas ke Watu Mori.

Bisa dibayangkan bagaimana kami harus berbicara tentang aplikasi dengan suami yang istrinya baru saja dinyatakan positif. Terlambat berjam-jam lagi. Kami berisiko. Pertama berisiko ditolak karena terlambat. Kedua berisiko tertular karena dekat dengan kontak erat. Benar saja, Kepala Desa menolak.

"Risiko itu sudah kami pikirkan. Tidak apa-apa. Bagaimana kami bisa lanjut ke hal-hal teknis dengan Sekretaris agar Bapak bisa ke Puskesmas?" Beliau mengatakan, "Tidak, kita minum dulu." Hidangan pun disiapkan.

Kami tidak langsung minum tetapi melanjutkan pembicaraan sampai selesai. Berbagai cara kami jelaskan tentang kegunaan aplikasi tapi Bapak Desa tetap berkeras pakai email, "Itu sudah sangat cepat," kata beliau. Kami semua terdiam berusaha menyimak apa yang dimaksudkan. "Aplikasi urusan BPS saja, kami tidak bisa," kata Bapak Desa.

Tak disangka Pak Kevin tiba-tiba bertanya, "Bapak Desa apakah mempunyai 2 buah NIK? NIK mana yang mau dipakai untuk password?" Apakah email bisa mendeteksi NIK ganda seperti ini? Bapak Desa terdiam. Masalah dan kepentingan terdalam mereka terusik. Benar, NIK beliau ada dua. Dengan NIK ganda ini bantuan sosial tidak bisa dicairkan.

Masyarakat bisa mengadu kepada Kepala Desa, tetapi Kepala Desa mengadu kepada siapa? Suasana mencair. Kami lihat wajah mereka mulai cerah kembali dari semula tegang. Ditambah lagi rasa pisang goreng yang sangat lezat. Daerah kami penghasil pisang, kami tahu rasa pisang yang enak.

Tapi waktu itu jam 13.30 bisa jadi karena lapar, entahlah. Kami pun sama-sama ke Borong bersama Bapak Desa dan rombongan. Film SPARK Series 6 tentang kolaborasi serasa di depan mata. Semuanya disatukan oleh tujuan yang sama asalkan kita dapat menemukan akar masalah dan kepentingan terdalam mereka. Sentuh akar masalah dan kepentingan terdalam mereka.

Pada saat desacantik berhasil launching, saya tidak tahu bagaimana gembiranya berhasil mengubah cantikdesa menjadi desacantik. Tinggal berjuang untuk rencana aksi desacantik yaitu pemutakhiran data penduduk.

Data statistik didalam desacantik dari dua desa cantik Nanga Labang dan Watu Mori belum bisa ditampilkan sebelum data penduduk kedua desa tersebut selesai dimutakhirkan.

Ditambah lagi lanjutan EDP hari 2 dan hari 3, dan pembukaan Sakernas gelombang 2 dan gelombang 3. Bisa dibayangkan bagaimana kalau saya tidak mencatatnya? Kita perlu stimulus di era digital ini. Teknologi bisa cepat move on, tetapi manusia perlu dibangun rasa percaya dirinya untuk bisa move on juga.

Hanya diri kita yang bisa meningkatkan kinerja kita sendiri. Percaya saja, jalani saja. Desa Cantik pasti bisa. (*)

Baca Opini Pos Kupang Lainnya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved