Opini Pos Kupang

Cantik Desa

Situs desa cantik berhasil launching pada Rabu, 4 Agustus 2021 dengan alamat desacantik.manggaraitimurkab.go.id.

Editor: Kanis Jehola
Dok Pos-Kupang.Com
Logo Pos Kupang 

Oleh : Angela Regina Maria Wea, Kepala BPS Kabupaten Manggarai Timur

POS-KUPANG.COM- Situs desa cantik berhasil launching pada Rabu, 4 Agustus 2021 dengan alamat desacantik.manggaraitimurkab.go.id. Perjalanan launching ini tidak mudah ditengah berbagai kesibukan karena saat yang sama kami mengikuti Workshop Executive Development Programme (EDP) dari Badan Pusat Statistik (BPS).

Cukup stres karena full time, harus tepat waktu, semua by system, sementara sebelumnya harus membuka Pelatihan Sakernas Agustus 2021 tiga hari berturut-turut.

Sebenarnya bisa saja memberikan arahan pembukaan sebentar lalu selesai, tapi saya berpikir betapa pentingnya pelatihan dalam proses bisnis. Di situ titik kritisnya. Saya selama ini terus berpikir apa yang salah. Secara teknis tidak mungkin salah, tetapi kenapa kinerja kita tidak meningkat?

Saya lalu sedikit berefleksi, mungkin kemampuan coaching dan mentoring kami perlu ditingkatkan. Kesempatan pembukaan pelatihan seperti ini seharusnya bisa melakukan coaching dan mentoring.

Baca juga: Pengelolaan Keuangan Daerah dan Opini Wajar Tanpa Pengecualian

Saya lalu membaca literatur, buku lawas yang tidak pernah saya sentuh karena terjemahannya yang sulit dimengerti. Saya tidak punya cara lain selain harus membaca buku lawas itu. Akhirnya saya coba menerka apa bahasa Inggris yang berusaha mereka terjemahkan.

Upaya saya sedikit berhasil, tapi saya kehabisan waktu dan tenaga. Untung saya terbiasa menuliskannya lalu mengupload di fb dengan mode privat, lalu copy dan edit di detik-detik terakhir menjelang ke kantor. Jam 8 pembukaan, jam 9 pelatihan online EDP dimulai.

Saya tidak tahu apa dampak dari coaching dan mentoring yang saya berikan. Tapi yang saya rasakan, meskipun waktu singkat tapi maksud atau "feel-nya" dapat, menyentuh masalah pokok kinerja yang ingin ditingkatkan. Hanya diri kita yang bisa meningkatkan kinerja kita sendiri. Itu inti pesannya.

Selama kita belum mengenali kenapa kinerja kita rendah seperti: terburu-buru, tidak nyaman, lewat waktu, selama itu pula kinerja belum dapat ditingkatkan. Penyebabnya bisa dari dalam, bisa dari luar. Sebenarnya potensi kita sangat besar jika saja kita mau mengembangkan diri. Pembukaan pun selesai 30 menit lebih awal. Saya bisa mempersiapkan EDP.

Baca juga: DPRD Malaka Apresiasi Prestasi Pemkab Meraih Opini WTP LKPD 2020

Absensi di Warung Kompetensi (warkop) sudah dilakukan dalam perjalanan ke kantor lewat hp. Dalam hati saya mensyukuri kemajuan teknologi ini.

EDP dimulai dengan review materi pembukaan serentak pada tanggal 26 Juli 2021 lalu. Fasilitator Ir. Kartiko Adi Pramono, MM, MNLP dari Proxsis Academy, sebuah lembaga konsultan pengembangan sumber daya manusia, mengulas review ini dengan sangat profesional.

Selanjutnya beliau memberi kesempatan kami sharing. Dengan internet yang putus nyambung, saya langsung raise hand. Rupanya saya yang pertama. Saya bacakan tulisan yang pernah saya buat setelah selesai EDP.

Tulisan itu menyelamatkan saya. Selanjutnya dalam kelompok bersama Ibu Sri Sayekti, pembimbing kami di Pusdiklat BPS , saya diminta menjadi penyaji. Saya beralasan internet kami timbul tenggelam, tapi mereka tidak mau menerima alasan itu. Mereka bisa membantu saya pada saat suara saya "tenggelam".

Selanjutnya saya lebih banyak tertekan karena urusan sinyal. Ditambah lagi telepon dari mana-mana, yang tiba-tiba hari ini mendadak serentak datang, otomatis "hang". Puncaknya ketika saya membaca pesan WhatsApp menyebutkan link desacantik dengan cantikdesa sesuai kebiasaan lokal.

Desa Cantik

Desa Cantik adalah salah satu program percepatan (quick win) mandiri Reformasi Birokrasi Badan Pusat Statistik Tahun 2021 untuk meningkatkan kompetensi statistik dari aparatur desa dan berharap menjadi cikal bakal lahirnya komunitas cinta statistik di desa.

Quick Win yaitu program yang bisa memberikan contoh kepada kita atau aksi nyata tentang bagaimana mengelola sesuatu dengan upaya yang kecil dan waktu yang singkat sekitar tiga bulan sudah bisa berjalan. Quick Win disebut Program Unggulan atau langkah awal, sehingga Desa Cantik merupakan Program Unggulan BPS atau langkah awal BPS pada tahun 2021.

Yang diharapkan adalah program ini berasal dari pemikiran atau inisiatif bersama sehingga menjadi milik kita. Seringkali program tidak berjalan karena adanya sindrom atau penyakit ditolak karena merasa program itu tidak berasal dari inisiatif sendiri atau dikenal dengan istilah "Not Invented Here Syndrome".

Bupati Manggarai Timur meminta agar semua desa di Manggarai Timur menjadi Desa Cantik. Semua bergerak maju. Memang kalau hanya dua desa pengaruhnya kecil. Apalagi bicara NTT atau Manggarai Timur.

Karena itu harus seluruh desa bergerak. Pasti ada yang lamban, tidak cepat. Lamban itu biasa. Meskipun dana ada, tetapi keberanian memulai itu berat.

Dengan desacantik kita ingin mengubah mindset agar aparatur desa mau mencatat sesuatu yang selama ini dianggap tidak penting. Jadi bukan menghitung satu tambah satu sama dengan dua yang penting.

Tapi bahwa satu tambah satu harus dicatat. Satu kurang satu harus dicatat. Jadi bukan filosofis matematisnya tetapi mencatatnya itu. Kita butuh data. Catatan itu yang penting.

Desa akan maju dimulai dengan data. Segala kekuatan berawal dari data, menjadi informasi, dan memberi pengetahuan. Kita harapkan dengan Desa Cantik semua kejadian tercatat. Sadar bahwa semua kejadian penting, semua perubahan data harus terekam.

Karena ketika membangun sesuatu harus dengan data itu. Kita beranjak dari situ. Butuh kemauan yang kuat, dan tenaga yang ekstra, apalagi jumlah SDM kita terbatas. Jadi Desa Cantik bukan sekadar membuat tabel, membuat turus. Ini masalah mindset.

Perjalanan mewujudkan mimpi desa cantik dimulai Kamis, 1 Juli 2021 jam 10 pagi ketika Pak Kevin dari Natural Komputer yang merancang sistem ini berdiri di depan kantor kami yang tertutup.

Kami memang sudah membuat janji bertemu bersama teman-teman hari itu tetapi sehari sebelumnya tiga teman kami dinyatakan positif Covid-19. Kantor kami ditutup dan akhirnya saya sendiri yang menghadiri pertemuan itu. Saya berusaha buka gagang besi yang menghalang pintu tapi gagal.

Akhirnya saya masuk lewat pintu belakang. Di dalam hanya ada ibu bendahara sedang bekerja sendiri. Bau desinfektan terasa menyengat. Akhirnya saya putuskan kami bertemu di cafe Kopi Bee samping kantor. Saat itu cafe belum buka tapi ada meja dan kursi yang bisa kami duduki. Tiga jam kami berdiskusi.

Pak Kevin fokus sekali coding. Syukurlah tidak ada kendala. Satu bulan sejak kami bertemu itu kita sudah bisa launching. Ini record tercepat. Setelah subdomain kami dapatkan dari Dinas Kominfo dilanjutkan dengan pembekalan ke petugas desa untuk melakukan pemutakhiran.

Pertemuan internal pendamping Desa Cantik dilaksanakan tanggal 3 Agustus 2021 di aula Kantor BPS, jam 15.30 bersama Pak Kevin diikuti seluruh pegawai yang berkesempatan hadir.

Diskusi membahas metode kerja pemutakhiran data penduduk termasuk juga bagaimana menjamin bahwa pemutakhiran benar-benar telah dilakukan di lapangan tidak berdasarkan buku semata. Kehadiran teman-teman menjadi bukti nyata dukungan untuk suksesnya desa cantik ini.

Perjalanan menggali informasi kebutuhan desa cantik kami lakukan di dua desa baik Nanga Labang, maupun Watu Mori. Ketika di Watu Mori saya teringat kembali Film SPARK mini series 6 yang diputar Pak Baswara Anindita, ST, instruktur kami dalam kegiatan pelatihan di Hotel Aston, Kupang pada 20 November 2019 untuk menjelaskan tentang makna kolaborasi. Jelas waktu itu kami belum mengerti apa maksudnya.

Pada saat ke Watu Mori kami berangkat jam 11.30. Puncaknya kami ditelepon Bapak Desa beliau harus ke Puskesmas karena istrinya dinyatakan positif Covid-19. Kami minta "Bapak Desa tolong bisa terima kami sebentar saja. Kami sudah di jalan." Kami segera tancap gas ke Watu Mori.

Bisa dibayangkan bagaimana kami harus berbicara tentang aplikasi dengan suami yang istrinya baru saja dinyatakan positif. Terlambat berjam-jam lagi. Kami berisiko. Pertama berisiko ditolak karena terlambat. Kedua berisiko tertular karena dekat dengan kontak erat. Benar saja, Kepala Desa menolak.

"Risiko itu sudah kami pikirkan. Tidak apa-apa. Bagaimana kami bisa lanjut ke hal-hal teknis dengan Sekretaris agar Bapak bisa ke Puskesmas?" Beliau mengatakan, "Tidak, kita minum dulu." Hidangan pun disiapkan.

Kami tidak langsung minum tetapi melanjutkan pembicaraan sampai selesai. Berbagai cara kami jelaskan tentang kegunaan aplikasi tapi Bapak Desa tetap berkeras pakai email, "Itu sudah sangat cepat," kata beliau. Kami semua terdiam berusaha menyimak apa yang dimaksudkan. "Aplikasi urusan BPS saja, kami tidak bisa," kata Bapak Desa.

Tak disangka Pak Kevin tiba-tiba bertanya, "Bapak Desa apakah mempunyai 2 buah NIK? NIK mana yang mau dipakai untuk password?" Apakah email bisa mendeteksi NIK ganda seperti ini? Bapak Desa terdiam. Masalah dan kepentingan terdalam mereka terusik. Benar, NIK beliau ada dua. Dengan NIK ganda ini bantuan sosial tidak bisa dicairkan.

Masyarakat bisa mengadu kepada Kepala Desa, tetapi Kepala Desa mengadu kepada siapa? Suasana mencair. Kami lihat wajah mereka mulai cerah kembali dari semula tegang. Ditambah lagi rasa pisang goreng yang sangat lezat. Daerah kami penghasil pisang, kami tahu rasa pisang yang enak.

Tapi waktu itu jam 13.30 bisa jadi karena lapar, entahlah. Kami pun sama-sama ke Borong bersama Bapak Desa dan rombongan. Film SPARK Series 6 tentang kolaborasi serasa di depan mata. Semuanya disatukan oleh tujuan yang sama asalkan kita dapat menemukan akar masalah dan kepentingan terdalam mereka. Sentuh akar masalah dan kepentingan terdalam mereka.

Pada saat desacantik berhasil launching, saya tidak tahu bagaimana gembiranya berhasil mengubah cantikdesa menjadi desacantik. Tinggal berjuang untuk rencana aksi desacantik yaitu pemutakhiran data penduduk.

Data statistik didalam desacantik dari dua desa cantik Nanga Labang dan Watu Mori belum bisa ditampilkan sebelum data penduduk kedua desa tersebut selesai dimutakhirkan.

Ditambah lagi lanjutan EDP hari 2 dan hari 3, dan pembukaan Sakernas gelombang 2 dan gelombang 3. Bisa dibayangkan bagaimana kalau saya tidak mencatatnya? Kita perlu stimulus di era digital ini. Teknologi bisa cepat move on, tetapi manusia perlu dibangun rasa percaya dirinya untuk bisa move on juga.

Hanya diri kita yang bisa meningkatkan kinerja kita sendiri. Percaya saja, jalani saja. Desa Cantik pasti bisa. (*)

Baca Opini Pos Kupang Lainnya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved