Berita Lembata
Penjelasan Ilmiah Metode Ukup Cegah Penularan Covid-19, Begini Kata Gerardi Tukan
Mahasiswa Program Studi Kimia Fakultas MIPA Universitas Widya Mandira Kupang ( Unwira Kupang) menggelar simulasi melawan Covid-19
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo
POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA-Mahasiswa Program Studi Kimia Fakultas MIPA Universitas Widya Mandira Kupang ( Unwira Kupang) menggelar simulasi ukup serempak untuk melawan Covid-19 bertepatan dengan peringatan HUT Ke-76 Kemerdekaan RI, Selasa, 17 Agustus 2021.
Program ini merupakan satu kegiatan ilmiah pengabdian masyarakat yang diselenggarakan pada momen peringatan proklamasi kemerdekaan Indonesia di masa pandemi Covid-19 dan menjadi kegiatan program studi pada awal tahun ajaran baru 2021/2022.
Sebanyak 56 mahasiswa yang saat ini melakukan perkuliahan secara daring menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat ini di kampung halaman mereka masing-masing.
Simulasi kegiatan ukup massal ini juga dilakukan di Kota Lewoleba oleh mahasiswa Program Studi Kimia Fakultas MIPA Universitas Widya Mandira (Unwira) Kupang yaitu Helen Lengari, Lin Lasar, Adrian Kelen, dan Manda Tukan.
Baca juga: Rudolfus Talan SH Mhum Pengamat Hukum Dosen Unwira Kupang Soroti Vonis Eks Bupati Mabar
Ketua Program Studi Kimia Fakultas MIPA Unwira Kupang Gerardi Tukan menerangkan sudah dua tahun ini virus Covid-19 ada di tengah masyarakat. Banyak yang sudah meninggal. Akan tetapi tak sedikit juga yang sembuh dengan tindakan mandiri.
Misalnya menggunakan metode pengobatan tradisional dengan menghirup (ukup) uap air panas dicampur dengan ramuan-ramuan tradisional warisan nenek moyang.
Geradi Tukan memaparkan secara ilmiah melalui metode molekular docking ditemukan satu senyawa yang bisa `membunuh' atau meredam penularan virus corona di dalam tubuh.
"Virus itu memang hanya bisa hidup di dalam sel inang. Ketika masuk dalam sel inang tubuh manusia maka dia akan hidup," katanya.
Baca juga: Rektor Unwira Kupang P Dr Philipus Tule, SVD: Dorong Mahasiswa Berinovasi Saat Pendemi
Virus memiliki semacam selubung. Tukan mencontohkan bentuk virus seperti sebuah bola. Lalu di dalam bola itu ada molekul yang namanya RNA. Ketika virus itu bertemu sel inang maka ada pintu yang namanya reseptor (dari virus).
"Reseptor virus ketemu dengan reseptor dari sel manusia. Kalau cocok maka pintu pada sel manusia terbuka, pintu pada virus juga terbuka. Lalu virus melepas RNA dan masuk ke dalam sel inang. Nah saat itu yang kita namakan terinfeksi," kata dia kepada Pos Kupang.
Selanjutnya, dia menuturkan, tindakan pengobatan medis yang dilakukan tujuannya untuk merobek atau merusak `kulit bola' itu supaya pintu reseptor virus rusak dan tidak bisa bertemu sel inang tubuh manusia.
Virus Covid-19, katanya, menyerang sel organ pernapasan manusia. Virus corona yang masuk ke dalam tubuh manusia akan mengganggu paru-paru yang berfungsi untuk mengolah oksigen menjadi bahan bakar yang mampu membakar makanan yang hasilnya tenaga manusia.
"Kalau oksigen tidak diolah secara baik karena adanya virus tadi, maka oksigen tidak terolah dan tidak berfungsi sebagai bahan bakar. Kalau dibiarkan oksigen tidak bisa diolah dan manusia bisa meninggal," ujar Tukan.
Dijelaskannya bahwa dalam penelitian ilmiah, ditemukan senyawa yang bisa merusak virus tersebut. Nama senyawa itu adalah 1,8-Sineol.