Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Rabu 18 Agustus 2021: Upah dan Bonus
Untuk Renungan Harian Katolik Rabu 18 Agustus 2021, RD. Fransiskus Aliandu menguraikan Upah dan Bonus menurut bacaan injil hari ini, Matius 20:1-16a.
Cerita perumpamaan ini tentu mempunyai maksud. Setidaknya siapa pun diajak untuk menyadari bahwa keadilan tak bisa ditafsirkan secara sepihak dan dangkal untuk kepentingan dan keuntungan diri sendiri tanpa memperhitungkan orang lain.
Ada hal penting dari sisi lain tentang keadilan untuk direnungkan, yakni kesempatan sama bagi semua orang untuk mendapat upah. Kita beruntung bisa mendapat pekerjaan dan upah. Dengan itu relatif ada jaminan untuk hidup.
Tetapi kita pun semestinya menoleh untuk melihat ada begitu banyak orang yang tak seberuntung kita. Ada yang masih menganggur. Ada yang tak tahu harus makan apa besok. Mereka pun butuh "satu dinar" untuk hidupnya sehari.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 15 Agustus 2021: Sebab Ia Telah Memperhatikan Kerendahan Hamba-Nya
Lebih jauh dan mendasar, perumpamaan Yesus berbicara perihal Kerajaan Sorga. Dalam konteks ini, kita diajak mulai melatih diri untuk berpola pikir dan berlaku hidup bak dalam Kerajaan Sorga mulai dari sekarang.
Di dalam Kerajaan Sorga, upah dan bonus memang sama besar bagi siapa pun. Semua menerima upah dan bonus kebahagiaan yang sama sempurna dari kemurahan hati Allah yang tak pernah membeda-bedakan kita. Ini keadilan yang diberlakukan dalam Kerajaan Sorga.
Upah dan bonus dalam Kerajaan Sorga tidak diukur dengan banyak sedikitnya kerja. Bukan dibayarkan sesuai jabatan dan kedudukan kita. Tak dikenal golongan berdasarkan status, strata sosial, lamanya hidup dan berkarya. Semua diberi dan menikmati kebahagiaan abadi.
Lagian, ini pun yang sebenarnya penting untuk kita renungkan. Tuhan menawarkan kesempatan yang sama baiknya bagi siapa saja. Tawaran itu disampaikan kepada orang yang berada dalam keadaan yang berbeda-beda.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 13 Agustus 2021: Tahu Itu Salah
Maka, poinnya, kita menerima tawaran Allah dan bekerja penuh, tidak separo-separo. Upah dan bonus diberikan bagi usaha dan kerja nyata kita. Apa pun kerja kita dan berapa pun tanggung jawab kita, kesepenuhan pikiran dan kesegenapan hati, itulah yang diminta Tuhan. *
Renungan harian katolik lainnya