Berita Kota Kupang
Capaian Kinerja Dinas P dan K NTT Kategori A, Ini Tanggapan Kadis Linus Lusi
Capaian Kinerja Dinas P dan K NTT Kategori A, Ini Tanggapan Kadis Linus Lusi. Mereka bangga karena dinilai sangat baik dengan indikator penilaiannya.
Selain itu, membangun komunikasi lisan dan tertulis secara baik dan mendengar secara baik. Menghasilkan inovasi untuk menghadapi situasi kekiniaan, memiliki kemampuan teknis fungsional yang kuat. Memiliki interpersonal yang efektif.
Baca juga: Kepala Dinas P dan K NTT, Linus Lusi: Bahasa Daerah Tidak Boleh Mati
‘’Karena itu mutlak memiliki kepercayaan diri dan kepekaan diri dalam tim kerja,’’sebut Linus.
Ia menyebutkan pada tahun 2020, angka putus sekolah dan mengulang pada persekolaan SMA/SMK masih tinggi yaitu 1.518 di SMA dan 1.059 di SMK.
“Karena itu saya minta agar para konselor disekolah mengambil peran dan fungsi secara tepat terhadap siswa. Di sisi lain untuk membuka akses pendidikan yang diinisiasi masyarakat maka ijin operasional sekolah pada tahun 2020 sebanyak 22 sekolah dan tahun 2021 periode januari – juli sebanyak 106 ijin operasional maupun pembaharuan ijin operasional sekolah,’’jelasnya.
Ia menyebutkan status akreditasi sekolah di provinsi NTT tahun 2021 pada jenjang pendidikan SMA sebanyak 96 sekolah dengan akreditasi A, 230 sekolah akreditasi B dan 185 sekolah akreditasi C.
Pada SMK, sebanyak 14 sekolah dengan akreditasi A, 122 sekolah akreditasi B, dan 123 sekolah akreditasi C. Total akreditasi pada jenjang pendidikan menengah adalah sebanyak 111 sekolah (12,17%) yang memiliki akreditasi A, sebanyak 361 sekolah (39,58%) akreditasi B, dan 314 sekolah (34,42%) akreditasi C.
Baca juga: Kadis P dan K NTT, Drs. Linus Lusi, Mpd: Sekolah Penggerak Tak Kenal Sekolah Unggulan
“Pada tahun 2021 kita akan meningkatkan lagi akreditasi sekolah di seluruh jenjang pendidikan dalam rangka peningkatkan sumber daya manusia (sdm) sebagaimana misi pembangunan Nusa Tenggara Timur,’’ujarnya.
Ia menjelaskan pemerintah juga meningkatkan revitalisasi pendidikan dibidang sarana prasarana sekolah yang tergambar dalam penataan dan pembangunan prasarana belajar siswa bagi 14 sekolah luar biasa (SLB), 40 sekolah menengah kejuruan (SMK) serta 255 sekolah menengah atas (SMA).
Pembangunan sarana prasarana tersebut terdiri dari pembangunan toilet/jamban siswa/guru beserta sanitasinya, perpustakaan beserta perabotnya, uks serta perabotnya, ruang keterampilan beserta perabotnya, ruang laboratorium IPA, rehabilitasik ruang belajar, pembangunan asrama siswa, perpustakaan, ruang guru, ruang kelas baru serta pembangunan rumah dinas sekolah.
“Selain itu, kita juga melakukan revitalisasi dalam bidang pendidikan smk agar lulusan smk dapat diterima bekerja di industri atau mampu menciptakan lapangan pekerjaan sendiri,’’ujarnya.
Ia mengaku pemerintah mempersiapkan sekolah standar sebagai model pengembangan mutu dan daya saing SMA dan SMK secara nasional maupun internasional.
Baca juga: Kadis Dikbud NTT, Linus Lusi : Guru Tidak Terlena Situasi BDR
Saat ini pemerintah juga mengembangkan 16 sekolah pusat keunggulan atau sekolah percontohan yang akan menjadi contoh untuk sekolah-sekolah lain dalam mengembangkan potensi-potensi yang ada serta memanfaatkan sumber daya alam lokal dalam bidang kemaritiman, seni, pariwisata, energi terbarukan, pertanian, peternakan serta industri kreatif melalui penguatan dan peningkatan kompetensi.
“Selain itu, untuk meningkatkan kualitas SMK, pemerintah juga membangun kolaborasi lintas sektor untuk percepatan serta mengembangkan kompetensi bagi siswa-siswi SMK. Kolaborasi lintas sektor ini dilakukan untuk mendukung program pertanian, peternakan, pariwisata dan ekonomi kreatif,’’ungkapnya.
Ia menjelaskan selain revitalisasi SMK pusat keunggulan, kita juga akan mengembangkan SMA vokasi akademik (Vokada) untuk menyiapkan peserta didik yang tidak dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi (perguruan tinggi) kepada dunia kerja atau beriwausaha.
SMA Vokada telah dilauncing minggu lalu 8 Agustus 2021 SMAN 2 Fatuleu Barat Kabupaten Kupang. Yang telah melakukan Vokada dan telah menunjukkan bukti secara terencana dan terevaluasi.