Presiden Timor Leste Ini Tak Sejalan Xanana Gusmao, Ingin Benahi Pendidikan Tapi Xanana Harapkan Ini
Pentas politik di Timor Leste kini menarik untuk dicermati. Pasalnya, presiden berencana memajukan pendidikan & kesehatan, tapi Xanana harapkan ini.
Atas peran besarnya itulah setiap Presiden di Timor Leste akan selalu mendengarkan nasihat Xanana Gusmao, sosok yang selalu menempatkan rakyat sebagai yang paling utama dalam seluruh penyelenggaraan pemerintahan.
Oleh karenanya, Presiden Fransisco Gutteres pun mutlak mendengarkan apa kata Xanana Gusmao. Apalagi semasa kampanye dulu, Gutteres berhasil mendulang kemenangan atas peran Xanana Gusmao.
Artinya, tak mungkin mengguncang perahu’ Francisco Gutteres, Presiden Timor Leste, yang telah menjanjikan reformasi pada negaranya bila tanpa Xanana Gusmao.
Baca juga: Karlito Nunes, Wakil Tetap Baru Timor Leste di PBB Menyerahkan Kredensial
Kala itu, pemungutan suara yang berlangsung Maret 2017, Timor Leste sedang diguncang oleh krisis ekonomi.
Meski perekonomian negara itu demikian morat marit, tapi rakyat harus memilih presidennya, sehingga diharapkan mampu membawa Timor Leste keluar dari masalah tersebut.
Dan, pada saat pemilihan presiden, Fransisco Gutteres terpilih sebagai pemenang. Kemenangannya itu merupakan wujud dari besarnya peran Xanana Gusmao.
Francisco Guterres merupakan seorang tokoh terkemuka dalam perjuangan kemerdekaan Timor Leste.
Ia merupakan Presiden Front Revolusioner untuk Timor Timur Merdeka (Fretilin), bagian dari koalisi pemerintahan de facto negara itu.
Baca juga: Timor Leste Mendeteksi Transmisi Lokal Pertama Covid-19 varian Delta

Setelah invasi Indonesia ke pulau itu pada tahun 1975, Guterres menjadi pejuang gerilya di bawah nom de guerre Lu-Olo, yang berarti merpati.
Pada tahun 1978, dia mengambil peran politik pertamanya di Fretilin.
Guterres dua kali gagal mencalonkan diri sebagai presiden sejak negara itu memperoleh kemerdekaan pada tahun 2002.
Bulan Mei 2017, Guterres dilantik sebagai presiden keempat Timor Leste, peran simbolis tetapi berpotensi berpengaruh, setelah meraih kemenangan dalam putaran pertama pemilihan presiden pada 20 Maret.
Kemenangan Guterres tidak terlepas dari dukungan Xanana Gusmão, pahlawan kemerekaan negara dan pembuat raja politik terkemuka.
Baca juga: Nasib Istri Xanana Gusmao, Dulu Jadi Ibu Negara Timor Leste Kini Kristy Sword Menderita di Australia
Tanpa dukungan Gusmão dalam dua pemilihan presiden terakhir, Guterres hanya menerima 30% suara, jumlah yang naik menjadi 57% kali ini.
Guterre menandai kemenangannya dengan janji perbaikan di bidang kesehatan dan pendidikan.